Tujuh (Dilabrak?)

1.6K 108 12
                                    

Banyak orang yang menghentikan Saaih dan (Namakamu) . Untuk sekedar meminta foto atau meminta tanda tangan. Ya hari ini Saaih mengajak (Namakamu) untuk berkunjung ke kebun binatang bersama Qahtan tentunya .

"Bang Saaih" ucap seseorang dari segerombolan gadis . Mungkin mereka adalah fans Saaih.

"Iya" jawab Saaih ramah.

"Boleh minta foto?" Tanya mereka dan di jawab anggukan dari Saaih .

"Boleh sini" mendengar itu Mereka pun mendekati Saaih .

"Sini aku fotoin" ucap (Namakamu) sambil meminta salah satu hp dari fans Saaih .

"1..2.. udah, sekali lagi ganti gayanya yaa.. oke udah" (Namakamu) pun mengembalikan hp milik mereka .

"(Namakamu) ya?" Ucap mereka saat menyadari kehadiran (Namakamu) .

"Haha iya" mereka pun mendekati (Namakamu) .

"Boleh minta foto??" Tanya mereka dan di angguki oleh (Namakamu) .

Setelah selesai mereka pun kembali berjalan mengelilingi kebun binatang .

Hari ini Saaih dan (Namakamu) memakai baju yang sama, ingat saat Saaih memberikan paper bag nah ini adalah baju yang Saaih belikan untuk (Namakamu) .

Jujur saja (Namakamu) sedikit malu karena harus berjalan jalan dengan baju seperti anak anak ini, namun karena ia menghargai dan sudah berjanji terpaksa ia harus tetap mengenakan baju ini .

"Kak (Namakamu) apa itu" tanya Qahtan sambil menunjuk ke arah kolam yang berisikan kuda Nil .

"Itu kuda Nil Qahtan" mendengar itu Qahtan kembali mengerutkan keningnya.

"What is that?" (Namakamu) terkekeh melihat ekspresi kebingungan dari wajah Qahtan.

"hippopotamus.. tau?" Tanya (Namakamu) sambil mencubit pipi Qahtan.

"Ohh i know" jeritnya sambil memperhatikan hewan itu, sesekali bergidik ngeri saat melihat kuda Nil itu membuka mulutnya lebar-lebar.

"(Nam) laper?" Tanya Saaih membuat (Namakamu) menoleh ke arah Saaih lalu mengangguk.

"Yaudah tunggu ya aku beli roti sama minumnya.. tunggu di sini jangan jauh" (Namakamu) hanya mengangguk dan Saaih pergi untuk membeli minuman.

"Qahtan kalo kamu besar kamu mau jadi apa?" Tanya (Namakamu) .

"Like bang Atta and bang Saaih.. and bang Thoriq" (Namakamu) tersenyum mendengar ucapan Qahtan.

"Heh lu cewe yang Deket deketin Saaih kan??" Ucap seorang wanita dengan dua temannya di sisi kiri dan kanan.

"Maap siapa ya?" Tanya (Namakamu) bingung.

"Gue Sasquad!! Dan gue sebagai perwakilan Sasquad gak setuju kalo lu Deket Deket sama Pangeran Sasquad!!" Mendengar itu (Namakamu) hanya tersenyum.

"Terserah lu"

Melihat (Namakamu) yang acuh akan kehadiran dirinya, wanita itu pun mendorong (Namakamu) hingga mundur beberapa langkah .

"Apaan sih? Ganggu mulu"  (Namakamu) mulai geram namun ia berusaha mengontrol emosi. Karna ada Qahtan di dekatnya .

"Gue bilang lu jauhin Saaih bisa denger gak sih?? Gue gak suka lu kecentilan sama Saaih" wanita berambut pirang itu berkata dengan nada tinggi membuat Qahtan sedikit takut .

"Bilang sama Saaih jangan sama gue" (Namakamu) geram .

Plakk!! Satu tamparan keras mendarat di pipi (Namakamu) . Melihat itu Qahtan membulatkan mata dan memeluk (Namakamu) dirinya takut dan kaget .

Pangeran Sasquad × (Namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang