(Namakamu) berkali kali melihat ke jendela luar untuk memastikan Saaih sudah kembali atau belum .
"Saaih kemana sih? Udah jam segini" untuk kesekian kalinya (Namakamu) mengecek jam di handphone .
"Mommy kenapa belum tidur?" (Namakamu) melihat ke arah Azzam yang mendekat ke arahnya sambil membawa boneka Teddy kesayangan nya .
"Mommy belum ngantuk sayang.. Azzam kenapa kebangun? Kak Shella juga bangun?" (Namakamu) mengelus rambut Azzam saat anak itu sudah sampai dan duduk di sebelahnya .
"Enggak cuman Azzam aja yang bangun.. Azzam pengen tidur sama mommy dan Daddy" Azzam mengerucutkan bibirnya, membuat siapapun yang melihatnya akan merasa gemas .
"Kamu tidur sama mommy aja ya.. Daddy belum pulang soalnya" mendengar itu anak yang tadinya tersenyum manis berubah menjaga mengerucutkan bibirnya lalu menyimpan tangan di dada.
"Aku maunya tidur sama mommy sama daddy.. kalo Daddy belum pulang aku tunggu aja di sini" (Namakamu) menghela nafas nya pelan. Saaih bener bener keterlaluan kalo ada apa apa kan bisa bilang dan ini udah kelewat malem buat keliaran begitu pikirnya .
"Azzam kan besok sekolah.. nanti kalo gak tidur di sekolah ngantuk loh nak" Azzam masih memposisikan diri seperti tadi sedangkan (Namakamu) bergerak untuk memeluk tubuh mungil anak itu .
"Pokonya Azzam nemenin mommy nunggu Daddy" jika sudah begitu Azzam tak bisa di bantah lagi .
(Namakamu) membawa Azzam untuk tertidur di sofa dengan kepala berada di paha sang mommy . Kepalanya di elus oleh (Namakamu) agar anak itu cepat tertidur dan seperti biasanya jika di elus oleh mommy maka matanya akan segera tertutup .
____
Saaih berjalan memasuki rumah dan terdapat anak dan istrinya sedang tertidur di sofa . Hati Saaih berdesir . Matanya sendu ia merasa bersalah pada (Namakamu) harusnya semalam itu jadi malam yang indah untuk mereka .
"(Nam)" tegur Saaih sambil mengelus pelan pipi chubby nya .
"Nghh" (Namakamu) membuka mata perlahan dan menautkan kedua alisnya saat melihat Saaih berjongkok di depannya .
"Baru pulang?" Ucapnya setelah menegakkan badannya . Dan menatap Saaih langsung di kedua mata .
"Iya.. maafin aku ya" mendengar itu (Namakamu) menghela nafas pelan lalu mengangguk. Yang penting Saaih pulang dalam keadaan selamat pikirnya .
"Yaudah kamu mandi terus sarapan aku mau nyiapin sarapan dulu" ucap nya sambil menggendong Azzam ke kamar nya .
Saaih menatap punggung wanita nya yang semakin menjauh . Jujur ia khawatir bukan apa apa dia tidak berani bilang bahwa dia semalam meninggalkan dinner nya karna menemani Amel yang sedang sakit dan membutuhkan teman .
Dengan berat kakinya melangkah memasuki kamar. Ia beruntung karena (Namakamu) tipe istri yang sebenarnya tidak terlalu possessif dan tidak banyak bertanya . Senyum Saaih mengembang saat memasuki kamar dan melihat bidadari kecilnya sedang berdiri di dalam box bayi dan merengek minta di gendong .
"Annisa sayang.. Daddy kangen nak" Saaih mengangkat tubuh Annisa lalu menghujaninya dengan ciuman di seluruh permukaan wajah .
"Dady.. hahaha " anak itu terkekeh geli karna perlakuan sang ayah .
Saaih membawa Annisa ke kamar mandi berniat membantu sang istri dengan memandikan Annisa tanpa di suruh . Semoga (Namakamu) tidak merajuk dan jadi dingin padanya.
"Ayo sayang kita mandi ya" Saaih menyalakan shower yang berisi air panas lalu di campur dengan air dingin agar hangatnya pas untuk Annisa .
"Dady.. hhuhu di di" Saaih terkekeh mendengar ucapan Annisa yang tidak jelas namun Saaih paham maksudnya adalah mandi .
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Sasquad × (Namakamu)
Fiksi Penggemar"Sorry boleh minta nomor telponnya? kita lagi challenge nih" ucap seorang pria botak yang di temani oleh seorang anak laki laki dan satu orang yang memegang kamera. "Nomor gue gak di sebar ke sembarang orang" ucap gue karna memang seperti itu kenyat...