Tiga Dua (Saaih Kenapa?)

1K 74 14
                                    

"Hallo pak cepet ke rumah saya ya kakak saya kontraksi" ucap ku setelah petugas ambulance itu mengangkat telpon .

"Oh baik" mereka itu kan rumah sakit langganan kita jadi gak perlu di jelasin lagi harus kemana mana nya .

"Iya pak makasih .. assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Bip

"Sabar kak ambulance nya mau ke sini kok .." Ku dekati kak ricis lalu mengelus perutnya. Walau tak mengurangi sakitnya tapi jika kak ricis rileks mungkin akan sedikit berkurang .

"Mommy Tante icis kenapa?" Azzam mendekati ku sambil menarik narik baju ku .

"Emm Shella sama Azzam tunggu di sini ya nanti mommy telpon bibi .. Shella tolong jagain dek Azzam sama dedek Annisa ya nanti Tante mau anterin umi kamu ke rumah sakit ya" ucap ku pada anak anak dan mereka mengangguk mengerti walau mungkin masih banyak pertanyaan di benak mereka .

"Aduhh (nam) kak gak kuat ini sakit aduhh" ku usap wajahku bingung apa yang harus ku lakukan ya walaupun aku ibu dan pernah melahirkan tapi setiap orang beda . Jadi aku benar benar bingung .

"Sabar kak bentar lagi ambulance Dateng dan Saaih sama bang Atta bakal nyusul kok" aku masih mencoba menenangkan kak ricis .

Gak berapa lama ambulance Dateng dan aku langsung suruh anak anak tunggu bibi di dalem kamar dan mereka nurut .

"Sabar kak" ucap ku sambil menggenggam tangan kak ricis . Kita sedang berjalan menggunakan ambulance .

"Aduhh (nam)" keluhnya sambil mempererat genggaman tangannya .

Beberapa menit kemudian kita sampe di rumah sakit dan kak ricis langsung di bawa ke ruang persalinan . Sedangkan aku menunggu di luar .

"Bang Atta kok belum Dateng ya" aku berjalan mondar mandir menunggu Saaih dan bang Atta datang .

"Mohon maap apakah ada yang bernama Atta? Nyonya Ria sedari tadi memanggil namanya" ucap seorang suster yang keluar dari dalam ruang persalinan .

"Emm belum dateng sus.." suster itu seperti menyayangkan .

"Nanti kalo ada saya suruh dia masuk deh sus" ucap ku dan suster itu mengangguk lalu masuk kembali .

Astagfirullah gimana ini?

"Gimna keadaan istri ku (nam)?" Bang Atta datang dengan keringat membasahi pelipisnya .

"Di dalem .. dari tadi dia nyariin Abang" ku lihat Saaih yang juga berlari menuju arah kami .

"Abang masuk aja" mendengar itu bang Atta pun masuk . Ku lirik Saaih yang kini berada di sebelah ku .

"Anak anak mana?" Ahh aku hampir lupa dengan mereka .

"Di rumah" Saaih mengerutkan keningnya .

"Mereka bertiga doang? Kamu tuh gimana sih mereka itu kan anak anak" Saaih menekankan kata perkata membuat ku sedikit takut . Saaih tak pernah seperti ini .

"Maap.. aku panik bener bener panik" Saaih berdecak sebal lalu berjalan meninggalkan ku .

"Saaih tunggu" ku kejar dia dan ku raih tangannya agar berhenti berjalan .

"Bodoh tau gak!" Astagfirullah, apa dia bilang? Kenapa hatiku sakit banget ya .

"Maap ih aku kan udah bilang aku panik.. lagian aku udah suruh bibi Dateng kok" ucapku sambil menunduk tak berani menatap matanya yang tajam itu .

"Terus pas kamu pergi bibi udah ada?? Seenggaknya kamu bawa Annisa dong.. Shella sama Azzam kan belum bisa gendong anak" iya ih kamu bener . Aku bener bener bodoh .

Pangeran Sasquad × (Namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang