Aku terbangun dari tidur, ini pukul umm 2.30 dini hari . Ku tatap wajah Saaih yang tenang dengan mata tertutup rapat .
Ku sibak kan selimut lalu bergegas ke dapur . Aku haus dan sedikit menyesal karena tidak menyiapkan air minum di nakas .
Ku buka kulkas . Namun tiba tiba ada yang memegang tangan ku membuat jantungku serasa ingin keluar dari tempatnya .
"Ada apa?" Ku balikan tubuhku dan terdapat Saaih yang bertanya dengan wajah tanpa dosanya .
"Aku kaget.. kamu apa apaan sih" ku pukul dada bidang Saaih dan dia terkekeh .
"Maap sayang" Saaih memasang wajah menyesal nya dan itu membuat ku tak bisa marah.
"Berat yang" keluh ku saat Saaih menyandarkan kepalanya di pundak ku . Taukan saaih ototnya kaya gimana walau kurus tetep aja berat .
"Biarin gini dulu" ucap Saaih tidak jelas . Dia pasti lagi kangen karena akhir akhir ini aku lebih memerhatikan anak anak dari pada dia .
"Di kamar yang" bisik ku sambil bersemu . Aku jadi ingat bagaimana pertamakali nya tidur satu kamar .
Flashback
"Emmm (nam)" gue lirik Saaih yang lagi berdiri di ambang pintu sambil mengusap kepalanya seperti habis keramas .
"Apaan" jujur ini awkward banget. Tadi pagi dia masih jadi Saaih temen gue sekarang dia udah jadi suami gue ya Allah harus gimnaa saia .
"Mau itu?" Apaan sih Saaih. Itu?
"Itu apa?" Dan dia malah berdecak sebal .
"Ya apaan Bambang gue kagak ngarti" ucap gue sambil menyisir rambut gue yang basah .
"Itu lohh" Saaih berjalan menuju ranjang yang sedang gue dudukin .
"Bodo amat udah.. gue gak ngerti" ucap gue sambil menjatuhkan dirinya di ranjang dan menarik selimut agar menutupi sebagian badan gue .
"Ihh kita kan udah suami istri jadi jangan lu gue " Saaih juga menjatuhkan dirinya di ranjang sebelah gue tapatnya dan menarik selimut hingga tubuh gue udah gak ke tutup lagi .
"Yaudah sorry.."gue tarik lagi selimut sampe Saaih gak kebagian .
"Dihh apaa sih .. " Saaih menyingkirkan guling yang mehalangi kita terus narik tubuh gue biar Deket dan kita berdua bisa terselimuti . Gaes ini awkward sumpah .
"Emm.." gumam gue saat Saaih tidur dengan menenggelamkan wajahnya di leher gue . Ini geli astagfirullah .
"Aku tau kamu belum siap buat malem pertama .." uhh pipi gue panas denger dia ngomong gitu, oh iya kenapa gue bisa lupa sama tuh Sunnah ya .
"Emm.. bukan gitu gue.. ehh aku lupa" Saaih mengangkat kepalanya lalu mengangkat sebelah alisnya .
"Jadii malem ini kita?" Sumpah dah Saaih apaan sih bikin blushing terus :v .
"Iya iya iyaa" ucap gue sambil mencubit pipinya gemas dan dia terkekeh.
Aku bangun kembali saat subuh, aku sudah mandi dan tinggal sholat . Lalu mengguncang tubuh Saaih untuk sholat berjamaah .
"Sayang bangun" bisik ku dan dia hanya mengerang .
"Ayo sayang .. Kamu harus mandi dulu terus solat ayo" ku guncang lebih keras dan dia mulai membuka matanya .
"Bangun ya aku mau bangunin Azzam dulu" ucap ku lalu meninggalkan Saaih yang masih membuka dan menutup matanya .
Ku buka pintu kamar Azzam . Kamar yang bertema karakter kesukaan nya . Yaitu sebuah mobil balap berwarna merah. Kalian pasti tau ya McQueen .

KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Sasquad × (Namakamu)
Fiksi Penggemar"Sorry boleh minta nomor telponnya? kita lagi challenge nih" ucap seorang pria botak yang di temani oleh seorang anak laki laki dan satu orang yang memegang kamera. "Nomor gue gak di sebar ke sembarang orang" ucap gue karna memang seperti itu kenyat...