EPISODE 14

4.6K 273 29
                                    

꧁꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧇꧑꧔꧇꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧂

-MOCCA POV-

Setelah berhasil menonton serangkaian penampilan di dekat panggung. Aku membawa perasaan gembiraku kembali ke tempat berkumpul. Selain dapat mendengarkan lagu, aku juga sempat mengambil rekaman video penampilan tadi.

Sesampianya, kudapati Arya sedang asyik berjibaku dengan kotak nasinya.

"Duduk di bawah banget nih?" Tanyaku mendekat ke arah Arya.

"Hmmm"

"Kostumku mana, Ar?"

"Nih!" Ia mengambil sesuatu dari belakang badannya lalu dengan kurang ajarnya, dia melempar kostumku tepat ke wajahku.

"Adooh! Santai dong!" gerutuku. Aku meraih kostumku yang jatuh ke belakangku.

"Makan tuh. Nggak tanggung jawab sama kostum, malah ditinggal nonton konser" omel Arya.

Aku bersila di depannya sambil terkikik, "Maaf-maaf, lagian dari tadi ditahan-tahan. Aku tuh udah kebelet pengen nonton dari tadi"

"Ya udah nih, cepet makan. Kamu laper kan?" Arya memberikanku nasi kotak, dari sampingnya

"Makasih. Beli jus dimana kamu?" Tanyaku ketika melihat ada dua gelas jus yang masih utuh di sampingnya. Yang satu sudah berkurang separuh, satunya lagi masih utuh.

"Oh iya, ini yang satu buat kamu sih sebenernya.." Arya lalu menggeser minuman itu ke depanku.

"Walah! Makasih banget loh udah dibeliin"

"Bukan dari aku, tapi dari..." Arya menjeda ucapannya, ia lalu menunjuk ke arah belakangku, kuikuti pandanganku ke arah tunjuk jari Arya, "Noh.. Mas-Mas Drum Mayor" pungkasnya.

"Yang bener aja?" Ucapku tak percaya.

"Yaaa kalo nggak percaya sih nggak apa apa" ucap Arya pasrah.

"Kok bisa tiba-tiba?"

"Ya dia nyariin kamu awalnya, tapi ketemunya aku. Ya aku bilang aja titip biar aku kasihkan ke kamu, gitu" jelas Arya. "Dah sana makan cepet. Keknya abis ini udah mau persiapan balik. Busnya juga udah siap sedia tuh." lanjutnya.

"Oh gitu. Tumben ngasih ginian?" Aku bertanya-tanya sendiri.

"Ya sebagai kakak yang baik, harusnya jajanin adiknya kan" ujar Arya setelah itu.

"Heleh. Tapi perlu aku samperin nggak buat ucapin terima kasih?"

"Nggak perlu, Chat aja." Saran Arya, "lagipula itu jus khusus beliin kamu doang. Jangan bikin orang jadi bertanya-tanya haha" jelas Arya kemudian.

Aku diam sejenak, kalau dipikir benar juga. Selama ini citraku hanya sebagai mahasiswa biasa, bukan orang lama yang sudah kenal dengan coach Bagus. Perlakuan ini justru menimbulkan pertanyaan nantinya.

Aku segera memfoto segelas jus itu dan mengirimkan pada ruang chat kak Bagus, tak lupa dengan ucapannya.

"Dibales, Ar!" Girangku. Langsung kutunjukkan padanya chat dari kak Bagus. Isinya seperti ini, sama-sama. Minum jus biar sehat.

Respon dari Arya hanya tersenyum singkat, sedang aku? Jelas kegirangan.

"Udah Mocc, makan dulu. Jatuh cinta butuh energi loh!"

"Yeuu sotoy!"

***

Waktu pun berlalu, persiapan pulang sudah kami laksanakan. Akhirnya kami semua kembali ke dalam bus. Aku sengaja menempel terus pada Arya karena aku tak mau duduk terpisah lagi.

Pacarku, Pelatihku [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang