EPISODE 11

5K 307 7
                                    

꧁​꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧇꧑꧑꧇꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧂

AUTHOR POV

Lima orang sedang grusah-grusuh mengantri di barisan kasir. Arya dan Mocca beserta ketiga temannya sedang ingin mengadakan kerja kelompok untuk presentasi di kelas minggu depan.

Kebetulan hari ini semua bisa datang, mereka memilih di KFC untuk mengerjakan tugas. Tapi sebelum itu mereka pesan makan dulu. Setelah memesan makan, beberapa pun naik ke lantai dua. Dipilih lantai dua karena selain sepi, juga luas. Tinggallah Mocca dan Arya menunggu pesanannya diberikan.

"Arya"

"Kenapa?" Arya bertanya.

"Buku panduanku masih di bawah jok motor. Nitip punyaku ya? hehe"

"Hadeuh. Iya iya. Aku tunggu diatas"

Sementara Mocca kembali lagi ke parkiran, Arya langsung naik keatas membawa serta makanannya. Lalu duduk berdampingan dengan kawan-kawannya.

"Mocca mana?" tanya kawannya pada Arya.

"Ambil buku panduan katanya, ketinggalan di motor"

Disaat yang sama tawa anak – anak kecil sedikit menguasai kondisi ruangan saat itu.  Tepat di sebelah mereka, ada sebuah keluarga yang sedang mengadakan perayaan ulang tahun. Ruangan itu sudah penuh dengan anak-anak tentunya, ibu-ibu, juga berbagai hiasan seperti balon dan aksesoris lainnya.

Beberapa pasang mata kawannya memandangi ke arah sana. Menyaksikan seorang anak kecil sedang meniup kue ulang tahun yang ukurannya setengah dari tubuhnya.

"Anak jaman sekarang ya, apa-apa dirayain. Gampang banget" celetuk seorang teman cewek.

"Lah kita dulu?"

"Boro-boro tiup lilin. Kita dulu selamatan pakai nasi kuning kotak sudah wah banget hahah"

Dari semua obrolan itu. Hanya Arya yang diam, tidak ikut menyahut. Matanya sedang memicing memandangi sesuatu yang ia lihat.

"Kayak kenal itu siapa" batinnya. "Coach Bagus!" pekiknya.

"Siapa, ar?" tanya teman di sebelahnya yang tekejut akan pekikan Arya.

"Oh nggak. Itu pelatih Marching Bandku" jawab Arya. Temannya sudah tak menggubrisnya lagi.

braak!

Mocca membanting bukunya diatas meja. Otomatis mengangetkan Arya saat itu.

"Kamu bikin kaget, njir!" ujar Arya. "Eh, Mocc..coba lihat disana ada siapa?" tunjuk Arya pada ruangan yang hanya di sekat oleh kaca bening. Mata Mocca mengerjap-ngerjap. 

"Heh! Nggak salah liat nih?" Ucap Mocca dengan perasaan terkejut.

"Dunia selebar daun kelor, cuy!" komentar Arya.

"Dia ngapain disini?" tanya Mocca sambil duduk dihadapannya.

"Yang pasti bukan ngelatih marching band ya, mungkin mengantar adiknya atau siapanya gitu yang ulang tahun?!"

"Lah dia punya adik?"

"Nggak tau, lah kamu kan yang kenal dia"

Mocca menghembuskan nafas panjang, "Aku udah nggak tahu apa-apa, Ar"

"Yaudah, tapi jangan di panggil ya, Mocc"

"Telat deh, dia udah ngelihat kesini" ucap Mocca, ia sudah melambaikan tangannya di udara. Perasaan debar mulai menggelayuti dada Mocaa saat itu. Bagus lalu keluar dari ruangan menghampiri keduanya.

Pacarku, Pelatihku [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang