EPISODE 15

5.2K 272 20
                                    

꧁꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧇꧑꧕꧇꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧂

-MOCCA POV-

Shock! Pemberitahuan itu membuatku terkejut bukan main.

Tidak sabar, maka aku membukanya dengan cepat. Detik berikutnya, mataku membulat lebar. Mulutku sepertinya sempat menganga saat melihat sebuah foto yang ku gadang-gadang tidak akan aku unggah ke media sosial ini malah sudah dirilis oleh orang lain.

'10 hours ago' tertera disana. Sembari kuhitung dalam hati, berarti foto itu sudah ia unggah kemarin malam. Foto tersebut mendapatkan banyak 'love'. Tertulis caption paling atas 'Tersangkut'

Lalu di bawahnya lagi tertulis sebuah caption yang cukup panjang, aku menggulirkan layar ponselku dan membacanya pelan-pelan. Semoga saja bukan yang buruk-buruk.

"Short Story, aku nggak menyangka akan bertemu lagi dengan manusia ini, kawan kecilku di jaman dulu sebelum negara api menyerang haha. Teman bermainku kalau ke sawah waktu di desa, dan kemana mana, udah kayak adik sendiri. Sekaligus dia juga jadi anak didik bapakku di MB sebuah SD di desa dulu (sekarang dengan kebetulan jadi anak didikku di MB haha, bisa gitu ya kebetulannya?) Kenal dari masih SD, masih bocah banget, polos, gemesin, tiap main ingusnya meler kemana-mana. Sekarang sudah sangat berbeda, pastinya udah jadi remaja, nggak polos lagi pasti sudah tercemar sana-sini, nggak lucu lagi tapi keknya masih ingusan. Sekalinya kita ketemu ternyata kita sudah sama-sama gede ya. Kalau dulu dia masih sebatas lenganku, masih pendek, kalau sekarang pas sekalinya ketemu ternyata tingginya sama, tapi masih tinggi aku dikit sih. NB : Nggak terima protes @moccamon"

Jujur saja, senyumku sedikit mengembang, tumbuh bersama dengan perasaan bingung, dan rasa maluku. Rasanya seperti campur aduk. Aku senang saat mengetahui kalau dengan bertemu denganku ia juga senang, tapi sedihnya...

kenapa foto yang 'nggak banget' itu yang diunggah.

Aku memegangi keningku, pusing tiba-tiba. Hilang rasanya kantukku tadi.

Lalu kutoleh Arya yang sedang serius mendengarkan kuliah. Ku berikan ponselku yang masih menampilkan foto tersebut. Arya meraihnya, kemudian menunduk memandangi foto itu, lalu tersenyum lebar.

"Aku sudah lihat kok kemarin hehe" ucapnya dengan santai.

"Seriusan udah tau dari kemarin?"

"Iya. Kamu baru liat barusan? Kukira udah tau dari kemarin. Ternyata foto kecilmu lucu, Mocc" ungkap Arya kemudian.

Alisku naik bertanya-tanya, "Foto kecilku? Dimana?"

Arya berdecak, ia lalu menggeser layarku ke arah kiri.

"Heehh! Kamu tuh masa gak lihat dengan jelas sih." Gerutunya, "Terus ini apaan?" Ucap Arya sambil menunjuk layar ponselku kemudian.

"Buset!" pekikku.

Aku tidak sadar foto tersebut diunggah secara multiple mode di Instagram. Kini kupandangi sebuah foto yang tampak lawas, dan bahkan aku tak pernah kulihat sebelumnya.

Foto tersebut terdapat dua orang bocah duduk di sebuah trotoar, dengan sangat kuyakini bahwa itu adalah aku dan Kak Bagus. Ia menggunakan baju oblong dengan celana panjang, sementara aku masih menggunakan baju penampilan marching band SD-ku dulu, warna merah maroon, celana putih. Disana tampak wajahku masih polos dan sedang membawa segelas es di tanganku.

"Eh kamu nggak apa-apa kan, Mocc" tanya Arya. "Kayak kaget gitu" lanjutnya lagi.

"Menurutmu aja deh gimana"

Pacarku, Pelatihku [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang