Yellow Rose [√]

2 hari sebelumnya

Salah satu hal yang ditunggu-tunggu para murid di tengah kepenatan belajar adalah acara karya wisata sekolah. Bukan cuma berlibur dari aktivitas belajar-mengajar, para murid pun berkesempatan untuk mengunjungi destinasi wisata baru dan menghabiskan waktu dengan teman.

Begitupula kelas Gun, yang kebetulan semuanya mahkluk lelakinya -kecuali off dan gun- merupakan mahkluk pencinta negri sakura atau sering di panggil Wibu. Membuat wali kelas mereka menggeleng gelengkan kepalanya melihat betapa antusias nya mereka ke negeri sakura. Gun tidak perduli, toh juga suaranya tak akan di dengarkan. Daripada membuang buang energi lebih baik ia meramal Off akan ikut atau tidak.

Karena lelaki tampan itu biasanya suka meng-skip kegiatan sekolah yang berbau jalan jalan atau rekreasi. Katanya terlalu banyak menghabiskan energi, lebih baik dia tidur untuk menghemat energi atau bermain gitar di studio punya keluarganya. Sambil membuat lagu.

"Uy, Off On!" Panggil Gun mulai jiwa usilnya kumat.

Tempat duduk mereka itu bersebelah entah karena dewi Fortuner begitu jahat ke Off atau pilih kasih. Dengan teganya membuat Off harus duduk di sebelah lelaki manis peribut satu itu selama dua semester.

"Hn." Gumam tidak jelas antara menjawab dan tidak. Sebenarnya Off sangat sangat tak ikhlas menjawab. Jahat ? Biarin! Biar Gun berhenti mengejar ngejarnya pikir Off.

Tapi tak semudah itu ferguso.

"Ikutan tidak ?"

"Tidak." Sudah Gun duga sebelumnya.

"I love you too."

Off memasang wajah datar. Sudah terlalu biasa. Tapi selalu berhasil membuat Off hampir melepas landaskan kotak pensilnya melayang ke jidat mulus milik Gun.

Membicarakan tentang Gun, lelaki berparas tidak tampan tapi manis sayang belok itu memiliki tubuh lebih pendek dari Off. Mungil lebih tepatnya. Kulit mulus meski tak putih pucat. Badan ramping dan tidak gemuk. Uke idaman aku Off.

Dia hanya mengakui bukan karena suka.

Padahal masalah makanan dia selalu nomor satu. Apapun masuk ke mulut besarnya tentu saja membuat Off curiga sekitar 0,25% kalau perut Gun itu terbuat dari karet. Selebihnya ia tidak perduli Gun terbuat dari apa.

"Serius tidak ikut ?" Tanya Gun lagi. Berharap sekali Off berubah pikiran.

Tapi sayangnya. Off tetaplah off.

"Tidak." Tanpa pikir panjang Off menolak.

"Aku ikut looh~~"

"Wajahku terlihat perduli ?"

Gun menatap wajah Off mendadak dengan dahi mengerut lucu dan jari telunjuk mengetuk dagu bawahnya.

"Menurut penelitian kecil kecilan yang kulakukan dan di gabungkan dengan observasi ku. Kau terlihat perduli. BU GURU OFF MAU IKUT!"

Twitch!

Muncul perempatan di sudut dahi Off.

"EHHH ???" Pekik cewek cewek dalam kelas kaget mendengarkan perkataan Gun yang tak terduga itu. Sedangkan lelaki manis itu malah menyengir saat menjadi pusat perhatian.

"Kalau off ikut aku ikut."

"Aku juga." Bisik bisik cewek cewek di kelas yang terdengar sampai ke tempat mereka.

Jangan remehkan pengaruh dan pesona Off di dalam kelas. Jangankan di dalam kelas, fans Off saja berjamuran di mana mana hingga ke sekolah sebelah.

"Apa yang kau lakukan bodoh ?!"

"Aku hanya ingin kau ikut juga."

"Lebih baik kau mati sana!" Ujar Off dengan nada sakartis. Membuang wajahnya dengan melipat kedua tangannya di dada.

Meski perkataan Off pedas. Gun tidak perduli, karena, "Tapi kan kamu juga harus menghabiskan masa smamu dengan kegiatan kegiatan yang penuh kenangan yang tak terlupakan Off!"

"Yang harusnya tidak terlupakan itu perginya kau dari hidupku." Balas Off kesal.

"Aku tak akan pergi!"

"Berhenti bicara padaku." Off langsung menyumpal kedua telingannya dengan headset. Menegakan buku cetaknya dan mulai tidur di atas lipatan tangannya di atas meja.

Gun menghela nafas melihat tingkah Off yang selalu membuatnya kesal ini. 'Kenapa anak satu ini sangat batu sekali ?!'

"Pokoknya kau harus ikut." -'karena aku ingin berjuang untuk terakhir kalinya off. Setelah itu aku akan benar benar melupakan mu. Melupakan cinta sepihakku,' Lanjut dalam hati dengan nada sedih.

Gun menatap ke jendela keluar. Menatap ke arah langit yang begitu cerah. Berharap rasa sedih yang hinggap di dadanya menghilang.

_
TBC
Kay genre drama here we go 😏😏