Joss

1.7K 175 4
                                    

Siapa sangka Gun bisa berdiri tegak dengan memasang wajah tak perduli terhadap apapun berhubungan dengan Off ? Jangankan Joss, Gun saja tidak menyangka. Tapi pria manis itu tidak menyangkal bahwa ia merasa bangga telah berhasil melupakan Off sepenuhnya dan malam menakutkan itu.

Inilah saat ia tunggu tunggu, dimana ia kembali menikmati waktu luang yang telah ia sia siakan selama ini.

"Guun! Kau lama sekali!" Teriak Jane bosan menunggu Gun yang masih memuji dirinya sendiri dengan bangga.

"Jadi tidak kita pergi ? Cacingku sudah sangat kelaparan, dan telah mengadakan konser lagu Fire BTS." Keluh New.

Jin Jing mengangguk angguk di sebelah New dengan raut cemberut. Membenarkan semua perkataan sahabatnya.

"Aku lupa kita akan pergi." Cengir Gun segera menyusul mereka bertiga.

"Kenapa kau tidak mengajak Joss ?" Tanya Jane sebelah alis matanya terangkat.

Gun memiringkan sedikit kepalanya tak mengerti. "Memang kenapa ? Dia terlalu sibuk dengan eskulnya. Aku harus sadar diri karena selama ini aku telah merepotkan hidupnya." Desahnya dramatis.

"Iya, kau memang beban sih. Tidak akan aneh jika Joss nanti akan berpaling ke pria manis lainnya yang lebih berguna dan peka," Ujar Jane bercanda. Tapi sengaja menenakankan kata Peka agar Gun sadar, sayang sekali Gun tidak pernah sadar akan hal itu. Gun langsung mempelototi gadis itu.

"Lagipula Joss mau dekat dengan siapapun bukan urusanku! Aku tidak berhak mengaturnya," Ujarnya ketus dan cemberut.

"Kasihan Joss, cintanya bertepuk sebelah tangan." Bisik New ke Jinjing. Jinjing mengangguk kasihan.

"Ya, sudah kita tepuk tangan saja."

New memasang wajah sangat datar. "Haha. Sedikit lagi lucu," Balasnya datar.

"Sialan!" Umpat Jinjing kesal.

"Jinjing, bahasamu!" Tegur Gun.

"Iya iya Ibu!"

Jade, New, dan Gun tertawa melihat raut wajah kesal Jinjing yang jarang sekali di tampilkan itu.
_

"Nanti malam kita ke bioskop yuk. Nonton. Seterah kalian mau nonton apa," Usul Jane. Dia bosan dan setres akhir akhir ini dengan tugas yang tidak punya sisi manusiawinya.

"Porno gay ?" Saran Jinjing membuat Gun tersedak jusnya.

New langsung menempeleng kepala Jinjing, kenapa pikiran gadis itu tidak pernah benar  ?

"Horror ?"

"Ayolah, yang seru!" Seru Jade.

"Kau pikir Horor itu tidak seru ?!" Gun tidak habis pikir. Dimana letaknya tidak seru film horor ?

"Hantu nya selalu jelek dan menyeramkan! Aku bosan dengan hantu yang idenya pasaran!" Seru Jade membela dirinya sendiri.

"Wajah kau sendiri saja sudah jelek, membosankan dan pasaran pula." Balasan New datar dan menusuk. Jade dengan dramatis memasang wajah sedih dengan mata berkaca kaca. "Yang kau katakan itu jahat ani!" Jerit Jade.

"Ya sudah. Kita nonton film action ?" Usul Gun. Ia sudah lelah. Ini tidak akan akhirnya jika mereka bertiga terus berdebat, Jade dengan sisi pemilihnya, New dengan sisi selalu menolak dan bertentangan, dan Jinjing dengan sisi fujoshi mesumnya.

Jade langsung semangat dengan saran Gun. Kali ini New tidak memberi komentar apapun karena pria itu juga setuju atas usulan Gun. Tinggal Jinjing sendiri lagi-

"Bagaimana kalau kita menonton Film romantis ?"

"Membosan-"

Belum sempat Jane berkomentar. Jinjing langsung memberi kode dengan kedipan mata. Sepertinya ada sesuatu yang mereka rencanakan.

Yellow Rose [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang