8. But Why?

1.4K 164 9
                                    

Plak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Plak

Wajah Dyo tertoleh ke samping akibat tamparan kuat yang dilayangkan oleh sang ayah. Dyo menahan amarahnya dengan mengepalkan kedua tangannya hingga kuku jarinya memutih.

"Sudah berapa kali ayah bilang jangan pernah mengikuti balap liar lagi, Dyo. Ayah sudah tau semua kedok mu" Sarkas sang ayah.

Sedangkan Dyo hanya menundukkan kepalanya. Dyo tidak bisa mengelak lagi karena kini dia sudah ketahuan.

"Ayah mengizinkan mu untuk tinggal sendiri bukan untuk bermain main, Dyo. Apa kamu mau ayah pindahkan ke Jerman?" Reflek Dyo mengangkat kepalanya dan matanya menatap manik hitam ayahnya.

Dyo membuka suaranya dengan nada yang memelas. "Please, jangan membawa ku kesana"

Ayahnya menatapnya dengan penuh amarah. "Apa ayah harus mempercayai mu kali ini?"

"Yah, ayah harus mempercayai ku" Kata Dyo dengan tegas.

"Bila kamu melanggar, hukuman apa yang pantas untuk mu?"

"Aku akan memberikan diriku untuk mengatur semua perusahaan mu baik di Indonesia atau pun di Jerman" Kata Dyo.

Sang ayah tersenyum menang. "Kalau begitu tinggalah disini bersama dengan ku"

Dyo mengangguki perintah ayahnya. Dia mengehela nafasnya dengan kasar setelah kepergian sang ayah dari hadapannya.

"Sial?! Sakit banget" Ringis Dyo sambil megangin pipi sebelah kanannya yang dia yakini pasti merah.

Sial?! Dyo sudah tertangkap basah sang ayah akibat balap liar yang dia lakukan beberapa hari lalu. Dyo merutuki mulutnya yang ngeluarin janji untuk ayahnya kalau dia melanggar aturannya dia akan mengurusi perusahaan ayahnya.

Dyo ngelirik jam tangannya yang menunjukan jam 7 malam. "Anjir gue mau ngambil buku bahasa Indonesia yang ketinggalan. Mana ada pr lagi"

Dyo langsung buru buru keluar dari rumahn setelah itu nyalahin motor maticnya. Oke kali ini dia pake motor maticnya yang warna pinkeu. Sebenernya dia ogah banget naik nih motor gara gara dia sudah terciduk sama bapaknya jadi dia udah gak dibolehin naik motor gedenya yang boleh dapet dari taruhan.

🏫🏫🏫

20 menit akhirnya sampai di sekolah yang sepi banget. Wehh merinding coy tapi demi tugas apapun itu akan Dyo hadapi sekarang.

Caillahh...

Dyo baru inget pasti nanti ada guru yang patroli disekitar sekolah. Menurut berita yang dia denger, uang kas setiap kelas yang ditaruh di loker kelas selalu hilangan. Jadi, sekarang guru pada pulang malam karena harus menyelesaikan tugas patroli sampai jam 8 malam.

"Oh dek Dyo" Sapa secutity yang ngelihat Dio didepan gerbang sekolah.

Dyo langsung nengok lalu senyum ke security. "Pak Agung"

Eighteen; EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang