BAB 14 - HOME

1.6K 137 4
                                    

BAB 14 - HOME

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BAB 14 - HOME

Hari minggu, hari yang paling tepat untuk mengistirahatkan tubuh setelah enam hari bekerja. Biasanya, dihari minggu seperti ini Nesta akan bermalas-malasan di kasur. Menonton youtube sepuasnya, ataupun membaca novel sepuasnya.

Namun, terkadang di hari minggu perempuan berambut panjang dan bergelombang tersebut masih bekerja. Menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda maupun menumpuk.

Hari minggu, Starlyn Collection tutup. Nesta ingin karyawannya bisa menikmati hari libur bersama keluarga maupun teman-temannya. Akan tetapi jika sedang banyak orderan, perempuan tersebut dengan terpaksa memakai hari minggu untuk lembur agar mereka tidak lembur sampai larut malam.

Hari minggu ini berbeda. Nesta biasanya akan tidur lagi selesai sholat subuh, namun hari minggu ini tidak. Sekarang dia sedang menyibukan diri membuat sarapan di dapur apartemennya. Di dapur berukuran kecil itu, juga terdengar musik yang mengalun indah.

Selesai bermain-main dengan wajan dan teman-temannya, Nesta kemudian menikmati sarapan yang dia buat sendiri yaitu sepiring nasi goreng. Disaat asik menikmati nasi goreng, musik yang didengarnya berhenti sejenak tanda ada pesan masuk.

Adnan
Pukul 9 saya sudah di lobi apartemen

Nesta
OK

Kemudian setelah menyelesaikan sarapan dan mencuci piring. Sebuah suara nada panggilan terdengar dari ponselnya. Dia kira itu dari Adnan, namun ternyata nama yang terpampang di layar ponselnya bertuliskan Mama.

"Assalamu'alaikum, Ma."

"Wa'alaikum salam. Bagaimana kabar kamu? Sheila masih mendatangi kamu?" tanya Mamanya Nesta.

Nesta berjalan menuju ke ruang tamu lalu mendudukan diri di sofa. "Mama tahu darimana kalau Sheila ke Jogja?"

"Mama punya mata-mata banyak disitu. Kapan pulang, nduk? Tidak kangen Mama ya?""

Nesta memejamkan matanya. "Kangen."

"Kalau kangen pulang, Ta. Kamu meninggalkan Mama gara-gara Dekka dan Sheila. Sekarang sudah bertemu merekakan? Alasan apalagi yang akan kamu bilang?"

"Ma-"

"Iya Mama tahu masalah kamu bukan hanya sama dua orang itu. Tapi... pulanglah, nak. Demi Mama."

"Nesta pasti akan pulang, Ma. Belum waktunya."

"Sampai kapan? Kamu tega meninggalkan Mama di sini sendirian. Hampir dua tahun, Ta. Kamu sama sekali tidak mengunjungi Mama kamu." Nesta terdiam, air matanya perlahan jatuh.

Iridescent [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang