BAB 30 - IRIDESCENTBahagia, mungkin itu kata yang tepat untuk mendeskripsikan apa yang dirasakan Nesta hari ini. Dengan jantung yang terus berdegup kencang dan senyuman yang tak pernah luntur, dia mendengarkan semuanya. Mendengarkan penuturan Adnan yang lantang dan terdengar jelas di telinganya.
Semua yang ada di sini pun juga ikut bahagia. Seperti Gabby misalnya, sahabat sekaligus teman kerja Nesta tersebut merasakan lega melihat Nesta bisa bahagia. Begitu juga dengan Dekka, mantan tunangan Nesta tersebut merasa lega bisa membantu Nesta hingga perempuan itu bisa merasakan bahagia seperti sekarang.
Sheila, sahabat Nesta juga demikian. Dia turut berbahagia melihat pancaran kebahagiaan yang terpancar dari wajah Nesta. Sheila menyesal, sangat menyesal pernah menyakiti sahabatnya tersebut. Hingga membuatnya trauma untuk jatuh cinta. Namun sekarang trauma tersebut telah sirna. Hanya karena laki-laki sederhana bernama Adnan.
Lina, mamanya Nesta pun merasakannya juga. Merasakan amat sangat bahagia melihat putri kesayangan satu-satunya menemukan bahagia. Dirinya tidak menyangka laki-laki yang datang ke rumah dan meminta izin kepadanya untuk mendekati putrinya ternyata adalah jodoh Nesta. Laki-laki yang benar-benar serius ingin mengenal Nesta.
Begitu pula dengan Herawan. Bahkan laki-laki paruh baya itu menitikkan air matanya ketika melihat wajah bahagia putrinya. Wajah bahagia yang pernah dia lenyapkan hanya karena seorang wanita. Herawan sangat menyesal pernah memberi duka yang mendalam di kehidupan Nesta.
Rezal juga merasakan bahagia. Hatinya lega sahabatnya menemukan orang yang baik seperti Nesta. Meskipun masih ada perasaan untuk Nesta namun dia berjanji akan segera menghapuskannya. Karena dirinya sudah menemukan seseorang yang akan menjadi tantangan dalam mencari jodoh lagi.
Adnan menatap Nesta dengan senyuman yang tidak pernah luntur. Adnan bahagia memiliki Nesta. Dia sangat beruntung bisa bersama perempuan seperti Nesta. Perempuan sederhana yang mulai detik ini, hari ini sah menjadi istrinya.
Semenjak penjelasan dua bulan yang lalu mereka memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Dan hari ini adalah hari pernikahan mereka. Akad nikah baru saja berlangsung dan Nesta sudah sah menjadi istri Adnan.
“Aku mencintaimu,” ucap Adnan seraya mengecup kening Nesta.
Nesta tersenyum sambil menatap Adnan. “Aku juga mencintaimu.” Kemudian perempuan itu mencium punggung tangan Adnan, yang sekarang sudah sah menjadi suaminya.
🌈🌈🌈
Gabby sibuk mempersiapkan gaun untuk pesta pernikahan Nesta malam hari ini. Sebuah gaun yang indah rancangan Nesta sendiri. Gaun sederhana namun terlihat indah berwarna biru tosca tersebut adalah gaun yang sangat diimpikan Nesta.
Sejak masuk ke perguruan tinggi. Dia punya mimpi bisa memakai gaun rancangannya sendiri di pesta pernikahannya. Dia menginginkan gaun sederhanan namun terlihat elegan dan indah. Dan sekarang impiannya terwujud.
“Gab, gaunnya sudah siap?” tanya Nesta yang sekarang sedang di make up.
Gabby mengacungkan jempolnya. “Siap, Ta. Gaunnya indah banget sumpah.”
Nesta tersenyum melihat Gabby yang terkagum-kagum melihat gaun bersiluet A tersebut. “Alhamdulillah Gab. Gaunnya bisa jadi tepat waktu. Dan bisa digunakan hari ini. Saya gak sabar memakainya.”
“Pasti cantik sekali kamu, Ta. Gaunnya kamu banget gitu rasanya. Pasti sangat cocok dipakai kamu.”
“Semoga saja Gab. Oh iya kamu kok belum make up sih. Sana buruan, jangan ngurus saya saja. Urus juga kamu sendiri, Gab. Kamu ini ya!”
Gabby tersenyum. “Kan kamu jadi ratu sehari ini, Ta. Jadi persiapannya harus oke dong. Saya bantu kamu memakai gaunnya dulu yuk. Saya gak sabar lihat kamu pakai gaun rancangan kamu sendiri itu.”
Gabby pun kemudian membantu Nesta memakai gaun rancangannya sendiri. Sungguh cantiknya Nesta mengenakan gaun tersebut. Sangat cocok dipakai Nesta.
“Cantik.”
Mendengar ada yang bicara Nesta dan Gabby pun lantas menoleh ke arah pintu. Dan menemukan pangeran hari ini. “Nah, pangerannya sudah datang. Saya pergi dulu. Selamat berbahagia Nesta.”
Gabby tertawa kecil lalu meninggalkan Nesta yang tersipu malu karena perkataan Adnan. Sedangkan Adnan memandang Nesta tanpa berkedip. Melihat sang istri cantik mengenakan gaun berwarna tosca tersebut.
“Adnan stop. Jangan memandang aku seperti itu.”
Adnan terkekeh lalu berjalan menghampiri Nesta. “Istriku cantik sekali.”
“Suamiku juga tampan sekali,” sahut Nesta.
“Aku bahagia memilikimu, Ta.”
“Aku pun juga.” Adnan lalu membawa Nesta ke dalam pelukannya. “Terima kasih Ad.”
“Untuk?” tanya Adnan sambil melepaskan pelukannya, namun lengan sebelah kanan masih melingkar di pinggang Nesta.
“Untuk semuanya. Kehadiranmu memberi warna untuk kehidupanku yang menggelap. Terima kasih.”
Mungkin Adnan adalah seseorang yang dikirim Tuhan untuk menyempurnakan hidup Nesta. Adnan datang memberi sejuta warna di kehidupan Nesta. Adnanlah yang mengubah kehidupan Nesta.
Kehadiran Adnan, hidup Nesta yang semula berantakan menjadi tertata rapi. Kehidupan Nesta yang menggelap akibat masalah-masalah yang di masa lalunya pun kian berubah menjadi berwarna.
Kehadiran Adnan memberi warna untuk kehidupan Nesta.
“Aku mencintaimu, Mas Adnan Nahendra.”
Adnan tersenyum. “Aku juga mencintai kamu, nyonya Nahendra.” Adnan kemudian mengecup kening Nesta dengan durasi yang lama.
🌈🌈🌈END🌈🌈🌈
Yuhuu selesai
Akhirnya....Dimulai dari tanggal 19 Juni 2019 - 29 Desember 2019
Berakhir di tanggal spesial. Karena hari ini saya sedang bertambah umur, hehe...
Exsalind
Ngawi, 29 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Iridescent [Selesai]
Romansa#Love and Happiness 1 Cinta? Mendengar kata itu, perempuan bernama Starlyna Nesta Andhara pasti akan tertawa. Sebab, dirinya sudah tidak lagi percaya dengan cinta. Bukan hanya itu saja, perempuan itu juga selalu menjaga jarak dengan kaum laki-laki...