BAB 29 - SELESAI
Bahaya, keadaan ini sungguh-sungguh bahaya. Bencana ada di depan mereka. Sebuah bencana yang kapan saja bisa memisahkan mereka.
Jantung Nesta berpacu dengan cepat. Keringat dingin tiba-tiba datang membuatnya semakin ketakutan. Ini yang dihindarinya hari-hari ini. Dan sekarang tiba-tiba datang menghampirinya. Dengan raut muka ketakutan Nesta berdiri. Ingin mengatakan sesuatu namun terpotong oleh seseorang yang kini memasang bendera perang.
“Ngapain kalian masih bersama?”
Nesta hendak menjawab, namun Adnan lebih dulu berbicara. “Ibu kok bisa di sini?”
Adnan heran perasaan ini restoran yang sangat jarang ibunya datangi. Namun sekarang ibunya di depan matanya. Bukan hanya itu, kini ibu Adnan memasang wajah yang terlihat sangat marah.
“Ibu sudah bilang Ad. Jangan sama wanita ini. Cari wanita lain yang jauh lebih baik daripada wanita penghianat ini.”
“Nesta wanita baik-baik, Bu.”
“Baik apanya? Dia meninggalkan Dekka. Membuat malu keluarga kita Ad.”
“Budhe. Semua itu tidak benar. Saya meninggalkan Dekka karena ada alasan.” Nesta mencoba menjelaskan.
“Halah alasan saja kamu. Belum puas meninggalkan Dekka terus kamu mendekati Adnan mencari hartanya lalu meninggalkannya gitukan?”
“Ibu cukup.”
“Setiap orang tua pasti ingin putranya mendapatkan orang baik bukan orang yang salah. Paham kan kamu, Ad. Pulang sekarang, tinggalkan dia.”
“Adnan tidak bisa meninggalkan Nesta, Ibu.” Adnan diam sejenak lalu melanjutkan ucapannya. “Nesta tidak bersalah dulu. Ini hanya sebuah kesalahpahaman. Ibu dengar dulu penjelasan Nesta.”
“Iya Budhe. Budhe dengar dulu penjelasan Nesta. Nesta mohon budhe,” sahut Nesta.
“Buat apa mendengarkan penjelasan. Saya sudah tahu sejelas-jelasnya. Saya ada di sana saat Nesta memilih meninggalkan Dekka.” Ningrum masih ngotot tidak mau mendengar penjelasan Nesta. “Sekarang ayo pulang.”
Adnan ditarik Ningrum keluar dari restoran. Laki-laki itu hanya pasrah tidak ingin berontak sama sekali karena tidak ingin melawan Ibunya sendiri. Sedangkan Nesta kembali duduk di kursinya dan melihat Adnan yang perlahan menghilang dari penglihatannya.
Orang-orang yang melihat pertengkaran tadi menatap iba ke arah Nesta yang sekarang hanya diam. Perlahan air matanya jatuh membasahi pipinya. Namun dengan segera di hapus.
🌈🌈🌈
“Kenapa lagi, Ta?” tanya Gabby setelah melihat beberapa hari ini Nesta kembali tidak konsentrasi.
Sudah tiga hari semenjak hari dimana sebuah pertengkaran terjadi di sebuah restoran itu. Dan selama itu, Adnan tidak menghubunginya sama sekali. Serta tidak menemuinya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iridescent [Selesai]
Romance#Love and Happiness 1 Cinta? Mendengar kata itu, perempuan bernama Starlyna Nesta Andhara pasti akan tertawa. Sebab, dirinya sudah tidak lagi percaya dengan cinta. Bukan hanya itu saja, perempuan itu juga selalu menjaga jarak dengan kaum laki-laki...