-Chapter 9-

96 15 7
                                    

Vote dan comment dong.
Kata-katanya ada dibawah⬇
Happy reading!!!
Meylaners😂😂😘

TERSULUT EMOSI

●●●●●

"Eh Lia? Jangan deket deket!"

"Woww! Ternyata selera lo oke juga."

"Diem lo."

Rafif dan Putra melirik ke belakang. Meylan dan Lia pun mematung.

"Kenapa lo ngikutin gue?" Tanya Putra.

"Siapa yang ngikutin? Gue mau ambil motor kok di rumah sodara gue." Balas Lia.

Meylan hanya menatap Rafif. Rafif yang sadar dirinya ditatap,dia pun mengalihkan pandangannya.

"Dimana?" Tanya Putra lagi

"Eh? Enggak,ada kok." Jawab Lia

"Oh yaudah."

Sebenarnya Meylan ingin sekali berbicara. Namun bibirnya tertahan. Dia pun hanya bisa diam membisu.

Skip✅

Beberapa minggu berlalu,sekolah Meylan sudah melaksanakan ulangan pergantian semester. Ruang ujian Meylan dan Rafif pun juga sangat jauh meskipun dalam satu sekolah. Meylan dkk berada di ruang A,sedangkan Rafif dkk di ruang H. Bisa kebayang kan kalo kelasnya itu jauh sekali? 1 kelas masih terbagi menjadi 2 ruang.

"Gimana? Udah siap?" Tanya Nissa yang berdiri dihadapan Meylan.

"Kok ruangnya jauh banget ya," ucap Meylan tampak sedih sambil duduk di bangku depan kelasnya.

"Lo tuh malah mikirin yang disana! Belajar napa!" Bentak Fitya.

Meylan mengangkat satu alisnya.
"Ngapain belajar? Gue kan udah pinter."

"Yeyeyeee! Akhirnya ganti semester gaes," ucap Lia yang baru datang.

"Belum tauk." Jawab Fitya.

"Yah,kelasnya jauh lagi." Ujar Lia.

"Iya,soalnya kan kelasnya H." Balas Nissa.

"Bukan ituu!"

"Lah lo suka sama cowok Li?" Tanya Meylan. Lia mengangguk.

"Siapa?" Tanya mereka bertiga serempak.

"Adadeh pokoknyaa. Dia tuh kaya bule. Biasanya juga kumpul bareng sama Kak Rafif. Ah lupakan sudah! Mari kita belajarr!" Jawab Lia.

Bel masuk pun berbunyi. Ulangan pun juga telah dimulai. Setelah selesai,Meylan dkk pun berjajan ria di kantin.

"Duh,kita kesana yuk!" Ajak Meylan sambil menunjuk tempat yang sangat jauh,yakni ruangan kelas Rafif.

"Heh! Lu kalo telat kesini nya mau ketinggalan ujian?" Tanya Fitya.

"Kenapa sih,njajan nya itu gak disini aja huftt!" Rengek Meylan lagi.

"Ya kan disana udah disediain kantin sendiri. Masa kesini jauh-jauh cuma mau beli jajanan kaya gini?" Balas Nissa.

"Gak adil banget sih?!" Rengek Meylan yang semakin menjadi jadi. Dia sudah sangat rindu dengan Rafif. Sudah beberapa minggu ia tak kunjung melihat sosok tinggi itu. Biasanya,Meylan menunggunya di kantin. Ternyata waktu itu tidak ada. Karna Rafif sibuk belajar untuk ujiannya.

-o0o-


Bel pulang telah berbunyi.

MEYLAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang