Meylan
Versi baru."BAHAGIA YANG SEMENTARA?"
"Awali pagimu dengan senyuman. InsyaAllah harimu akan penuh dengan senyuman."
-Meylan●●●●
Hari telah berganti.
Aku datang ke sekolah dengan bibir yang terus mengembang. Mood ku lagi baik hari ini. Aku pun tiba dikelas. Seperti biasa,Adit berada di ambang pintu untuk menungguku datang.
"Eittss anaknya lagi bahagia ternyata," kata Adit dan ikut tersenyum. "Kenapa kamu?"
"Gak tau,pokoknya lagi happy aja," jawabku yang tidak biasanya bersikap seperti ini pada Adit. Bibirku terus mengembang.
"Alhamdulilah aku ikut bahagia liat kamu bahagia," celetuk Adit
Aku sudah terbiasa dengan kata kata gombalan Adit. Dan aku menghentikan jalan,sekilas aku menoleh ke arah Adit dengan sedikit menurunkan bibir.
"Terserah kamu aja," kataku yang langsung membalikkan kepala sambil memasang wajah ceria kembali. Adit yang mendengar hal itu sangat terkejut karena Meylan mengatakan 'kamu' ke arah Adit.
Fitya,Lia dan Nissa yang melihatku seperti itu merasa heran. Setelah aku duduk di bangku,Fitya menghampiriku sambil meletakkan punggung tangannya di dahiku.
"Nggak panas ini," katanya
"Hah? Lo kira gue kenapa?"
"Lo nggak sakit kan?" Sahut Lia tiba tiba. Aku mengerutkan dahi ke arah Lia.
"Lo habis kesambet apa?" Tanya Fitya lagi.
"Hahah gue nggak kenapa napa. Udahlah,jangan di urusin."
"Pasti ada hubungannya sama Kak Rafif" kata Nissa yang sekarang berdiri di sampingku.
"Lah masa gue bahagia kaya gini apa harus karna Kak Rafif?"
"Ya kan bisa aja Mey. Lo kan udah terlalu bucin." Ujar Fitya.
"Lagian lo juga nggak pernah kaya gitu ke Adit," tambah Nissa.
"Biarin lah,sekali kali gue nyenengin dia."
"Lo ada rasa sama Adit?" Tanya Lia
"Hey paan sih Li,ya enggaklah. Hati gue cuman buat Kak Rafif doang."
*****
Bel istirahat ke-Dua pun berbunyi. Kini saatnya kelas Rafif sholat berjamaah di Mushola yang ada didalam sekolah.
Aku dan teman teman menuju ke kantin dan setelah itu duduk di bangku depan kelas untuk menikmati betapa indahnya ciptaan Allah.
Tempat Mushola dan kelasku bersebrangan sedikit jauh,namun aku masih bisa melihat Kak Rafif membasuh wajahnya dengan air wudhu. Waah sungguh pemandangan yang sangat indah!
"Mey mey,liat deh Kak Putra! Silauu" ucap Fitya sambil memutar bola matanya ke arah Putra disamping Rafif.
"Diih para pecinta cowok berwudhu." Kata Lia.
*****
"Fif,rambut gue udah oke nggak?" Tanya Putra yang membuat jambul di rambutnya. Rafif hanya mengangkat kedua jempolnya.
"Eh eh Feb! Jangan gitu lah bro,basah ni nanti seragam gue." Ucap Arya yang tengah merapikan seragamnya yang di ciprati air oleh Febri. Dia hanya tertawa melihat tingkah Arya.
Selesai berwudhu,mereka masuk Mushola secara bergantian. Rafif mengusap usap wajahnya sambil merapikan rambut.
"Eh kita lagi diliatin ternyata." Celetuk Arya yang menoleh ke arah kelas Meylan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEYLAN [COMPLETED]
Non-FictionTRUE STORY Berawal hanya dari seorang 'Adik Kelas' yang seketika hidupnya bisa bahagia hanya karna satu 'Kakak Kelas'. Meylan. Cewek aneh yang terus saja berjuang untuk mendapatkan hati seorang cowok cuek. Dia juga mempunyai banyak masalah dengan te...