-Chapter 12-

89 11 0
                                    

KAKAK ADIK KELAS ZONE

Trimakasih karna sudah mengikuti cerita Meylan sampai saat ini😍
Terus baca dan jangan sampai ketinggalan ya!

Happyy readingg!

●●●●●

Keesokan harinya, Meylan berangkat sekolah dengan Bagus dan Vio. Ririn tidak bisa mengantarnya sebab ia masih sibuk memasak dirumah.

Kemarin Meylan sudah menceritakan semua peristiwa yang menimpanya di sekolah. Ririn hanya diam mendengarkan putri sulungnya yang bercerita dengan penuh kesabaran.

Dan Meylan tersenyum lega karena Ririn tidak marah sama sekali. Ririn hanya menasehatinya agar jangan terlalu emosi. Meylan harus menguatkan kesabarannya lagi.

Dan Ririn akan segera menuju ke sekolah Meylan jam 10.00 WIB.

"Gimana Mey?" Tanya Nissa yang sudah sampai di kelas.

"Gapapa,Mama bakal kesini kok nanti."

"Lo nggak dimarahin atau segala macem gitu?" Tanya Fitya yang duduk dibangkunya.

"Enggak,Mama cuman ngasih nasehat ke gue aja."

"Untung lo." Balas Lia.

Meylan hanya tersenyum simpul,dia lalu melirik ke arah gerombolan Alya yang sedari tadi ramai di bangkunya.

Alya yang mengetahui hal itu,langsung membalas tatapan Meylan dengan sangat tajam.

Ah,Meylan hanya membiarkannya.

"Oi Mey!" Sapa Audri. Meylan menoleh.

"PR Matematika lo udah selesai?" Tanya Audri.

"Udah."

"Gue liat dong. Gue nggak ngerti caranya nih,"

"Daripada nyalin doang,mending gue ajarin sekalian biar lo ngerti." Jawab Meylan

"Siapa yang nyalin,gue cuma mau liat"

"Yaa liat aja,nanti pas ada yang salah dibenerin sama lo Dri"

"Enggak yee,lu mah curigaan deh Mey,"

"Biarin si Meylan,dia pengen jadi kayak Kak Rafif," sahut Fitya.

"Ish! Apa sih Fit!"

******

Bel yang berbunyi di jam 10.00 WIB menandakan istirahat.

Para siswa menuju ke kantin untuk membeli makanan. Sedangkan Meylan,dia menuju ke kantor yang didalamnya ada ruangan khusus.

Disana sudah terlihat Ririn dan Pak Tono duduk di sofa sedang berbincang bincang.

"Nah ini udah dateng anaknya." Ucap Pak Tono sambil tersenyum. Meylan pun ikut tersenyum. Tetapi canggung.

"Ini Mamanya atau Kakaknya?" Tanya Pak Tono

"Hah?" Meylan segera menutup mulutnya. "I-ini Mama saya Pak..."

"Yakin bukan Kakaknya? Soalnya ini orangnya kelihatan muda lo."

Meylan sedikit melotot tak percaya ke arah Ririn. Dia kaget. Kenapa Pak Tono menanyakan hal seperti itu?

"Yaudah ya,lupakan dulu. Saya mulai pembicaraannya." Ucap Pak Tono.

*******

Setelah beberapa lama kemudian,Meylan keluar dari ruang khusus itu. Dia menangis karena tidak sanggup melihat Ririn saat itu. Meylan meminta maaf kepadanya. Dan Ririn pun memaafkannya. Lalu tak lama,ia pulang.

MEYLAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang