-Chapter 6-

154 15 3
                                    

SAINGAN MEYLAN

"Percayalah,orang yang pernah menghina kita tidak akan pernah bisa diatas kita."

●●●●●

"Oh pantes pernah denger suaranya," gumam Rafif. "Jangan liat ya jangan liat." Rafif berharap agar tidak ketahuan cewek itu.

Cewek yang berjaket hoodie merah muda itu sedang menatap jenis jenis buku tulis yang akan dibelinya. Dia tidak sadar bahwa ada yang meliriknya saat itu. Padahal Rafif tidak memakai jaket ataupun topi yang membuatnya tertutup.
Dia memang cewek yang 'Bodo Amat sama orang'

Cewek itu sibuk memandang sesuatu yang menarik hatinya seperti hal yang berwarna pink dan berwarna pelangi, serta tangan kirinya ia masukkan ke dalam saku kiri jaketnya.

"Ini kok lucu sih," ucapnya yang memegangi gantungan beruang pink kecil yang dipajang disana.

"Jadi beli yang mana?" Tanya penjualnya.

"Ini yang bukunya panjang sama mau fotokopi," ucap Meylan.

Penjualnya pun mengambilkan buku panjang Meylan serta mengambil buku yang akan difotocopy nya.

Rafif yang sudah berada di atas motornya,masih melihat Meylan saat itu.

"Sukanya warna pink ya?" Gumam Rafif,lalu dia tersenyum tipis.

"Kenapa mas,ada yang ketinggalan?" Tanya penjualnya pada Rafif.

"Eh ngga ada mbak," jawab Rafif cepat. Meylan pun langsung menoleh ke arah cowok yang ditanya penjual itu. Meylan terkejut,mulutnya sedikit terbuka dan matanya menatap mata cowok itu. Dengan sergap,Meylan langsung membuang tatapannya itu.

"Masa gue ga sadar sih daritadi ada dia," gumam Meylan yang kembali seperti semula. Dan Rafif langsung melaju meninggalkan tempat itu.

"Bodo," lirih Meylan. Jantungnya kini berdetak lebih cepat dari biasanya. Dikarenakan telah melihat seorang cowok yang terlihat cool sedang menatap dirinya. Apalagi rambut jambulnya yang sangat Meylan sukai terlihat mematikan. Hehe~

"Iihhh kok gue kesel sih!" Ucap Meylan merasa malu.

"Ini udah selesai dek,mau nambah apalagi?" Tanya penjual ramah.

"Emm ini harganya berapa?" Tanya Meylan sambil memegang gantungan boneka kecil yang ia lihat tadi.

"Itu lima ribu dek."

"Oke,aku ambil ya. Jadi semuanya berapa?"

"Sepuluh ribu."

Meylan memberikan uangnya dan langsung pergi meninggalkan tempat itu.

-o0o-

"Gue mimpi apa sih?!" Gerutu Meylan dikamarnya sendirian.

"Hmm tapi ngga apa lah,gue juga cuci mata hahah. Tapi kenapa ya kok hari ini bisanya cuma natap dia aja? Hmm bodo amat lah." Oceh Meylan seperti orang gila. Dia merasa hari ini hanya bisa menatap Rafif tanpa berbicara sama sekali dengannya. Beruntung sekarang di rumahnya sepi.

Meylan berfikir sejenak. "Eh zina mata! Ampun Ya Allah," kata Meylan sambil bersujud di atas kasurnya.

Tokkk Tokkk Tokkk....

Suara ketokan dari pintu rumah Meylan. "Loh siapa si malem malem juga."

Meylan pun turun dan menuju ke pintu depan. Dia sedikit takut. Lalu dia pun membuka selambu jendela. "Kejutaannn!" Ucap Vio. Meylan pun tersentak kaget. Dan dia pun buru buru membuka pintu itu.

MEYLAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang