Part 7 - DON'T FIGHT ME

9.3K 322 5
                                    

🎧MAROON 5 - ANIMALS🎶

"KE NERAKA!" Ucap Arnold marah dan tangannya terus menarik paksa tangan Vhani.

Vhani merasa sakit pada tangannya karena Arnold menariknya dengan sangat kuat. Arnold menghiraukan jeritan dan kesakitan yang dialami Vhani. Dia memasukkan Vhani kedalam mobilnya dan menjalankan mobilnya diatas kecepatan rata-rata.
Vhani sangat ketakutan melihat cara Arnold membawanya dengan kebut-kebutan. Dia menutup kedua matanya dengan telapak tangannya dan mulai menangis. Arnold yang melihat itu awalnya biasa saja.

"To-tolong jangan bawa mo-mobil ini kebut-kebutan."sela Vhani sambil tergagap karena menangis.

Arnold menghiraukan tangisan sesenggukan Vhani, dia masih dikaluti kemarahan. Entah karena apa dia bisa semarah itu pada gadis 23 tahun itu.

"Apa kau tuli?! Hentikan mobil ini!" Raung Vhani ketakutan. Gadis itu memukul-mukul lengan Arnold agar lelaki itu mau memberhentikan mobilnya.

Arnold melihat Vhani yang sangat ketakutan langsung memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dan langsung memeluk Vhani.

Vhani masih tetap menangis dipelukan Arnold. Arnold menenangkannya dengan mengelus-elus punggung Vhani dan sekali-kali mengecup puncak kepala Vhani.

"Tenanglah, mobilnya sudah berhenti Vhan." Ucap arnold yang masih mengelus rambut Vhani.

"Akan ku antar kau pulang. Kau pasti sangat lelah, aku ingin kau istirahat di rumah!" Sambung Arnold tak terbantahkan. Vhani langsung mendongakkan kepalanya tak percaya sambil menghapus air matanya.

"Tidak, tidak, aku masih mau bekerja dikantormu. Ini masih jam kerja, sir."

"Jangan melawanku! Dan satu lagi panggil aku Arnold!"

"Tidak,aku akan memanggilmu dengan sebutan 'sir' karena kau boss ku!!" Bantah Vhani pada Arnold.

"TERSERAH!!"

Arnold melepaskan pelukannya dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan biasa menuju rumah Vhani. Keheningan melanda mereka berdua lagi.

Arnold sengaja melakukan hal tadi karena ia tidak suka melihat Vhani dengan Leo semakin dekat,walaupun memang sudah dekat. Entah kenapa dia tidak suka melihat Vhani berdekatan dengan lelaki lain.

Vhani sendiri masih bingung dengan apa yang dilakukan Arnold,tapi dia tidak mau menanyakan hal itu. Jika dia bertanya apakah Arnold cemburu? Geez, Arnold Mungkin akan menjawab jika dirinya sangat percaya diri. Maka dari itu ia lebih baik bungkam.

Mobil Arnold telah terparkir di depan rumah Vhani. Vhani hendak turun lalu,tangan Arnold mencekalnya dan membuat ia menatap Arnold.
Ternyata Arnold mengembalikan hp Vhani yamg tadi dirampasnya. Vhani tersenyum saat hp itu sudah ditangannya.

"Terima kasih,sir."terdapat senyum di bibir Vhani.Ia mengucapnya dengan tulus. Tapi Arnold tak menunjukkan reaksi apa-apa.

Vhani turun dari mobil Arnold dan melambaikan tangannya kearah kaca mobil Arnold. Vhani tidak bisa melihat Arnold dari luar karena kaca yang gelap. Beda halnya dengan Arnold ia bisa melihat Vhani dari dalam mobil. Dan terukir senyum yang indah di bibirnya. Mobilnya pun keluar dari pekarangan rumah Vhani.

****

Arnold memasuki kawasan club' di pinggir kota Los Angeles. Baru jam 7 pm, tapi di club' tak kenal waktu. Baik pagi, siang dan malam pun club'ini akan selalu ramai.

Arnold duduk di salah satu kursi bar ruangan dengan lampu kedap-kedip memenuhi ruangan itu.

Dentuman musik yang keras dan besar membuat semua orang yang ada disitu melenggak-lenggokkan tubuhnya menikmati setiap irama yang ada.

"Kau terlihat lelah." Suara berat seorang lelaki membuat Arnold mendongakkan kepalanya guna menatap si pendatang itu.

Daniel.

Arnold tidak menyahuti sahabatnya itu. Dua meneguk minuman kerasnya hingga tandas setelah si bartender itu memberikannya.

"Masalah wanita?" Tanya Daniel lagi.

Arnold menatapnya penuh makna,lalu memijit pelipisnya.
Jika dilihat, memang Arnold terlihat lelah atau kecapekan. Rambutnya berantakan serta dasi nya yang kasat-kusut.

"No." Balas Arnold cuek.

"C'mon brother. I know you. Tell me, what's wrong?"

"Aku tidak tahu dengan diriku sendiri, Daniel. Aku bingung dengan perasaanku. Aku masih mencintai Clarisa, but you know, I don't like being betrayed." Arnold tampak sedih,tapi tidak terlalu kelihatan, ia masih sedikit gengsi kalau sedih mengingat tentang wanita.

" Lupakan Clarisa. Kau harus memulai dunia barumu. Jangan berlarut-larut dalam kesedihan." Saran Daniel menepuk-nepuk pundak Arnold seraya meninggalkan lelaki itu.

Arnold tampak menimang-nimang saran Daniel. Perkataan Daniel ada benarnya,dia harus melupakan Clarisa. Orang yang telah mengkhianatinya tidak pantas ada di hatinya lagi.

Seorang jalang dengan pakaian minim berjalan mendekati Arnold dan langsung duduk di pangkuan lelaki itu tanpa izin dari Arnold.

Awalnya dua meraba-raba dada bidang Arnold tapi lama-kelamaan dia nekat mencium bibir Arnold.
Arnold yang awalnya menikmati ciuman itu mulai mengambil ahli permainan itu.

"Ikut aku!"

Arnold menarik wanita itu membawanya kesalah satu kamar VIP tempat pelanggan melakukan having sex.

Arnold memuaskan hasratnya dengan wanita itu sampai larut malam.
Mereka hanyut di dalam kenikmatan bersama-sama.

****
Maaf ya partnya pendek
Soalnya aku bagi part ini menjadi beberapa bagian. Mianhae.

TINGGALKAN VOTE AND COMMENT.

Guys, follow akun Ig ku yg baru yah. Ig ini Khusus untuk cerita-cerita yang aku buat. Sekalian biar kita bisa kenal lebih dalam.

Follow Instagram ;
@its_nata04

@natasya_ns27

Terserah mau follow yg mana, (kalo bisa dua-duanya 🤣)


My Love Is A Hot Ceo [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang