03

438 61 19
                                    

Aku mencintaimu, biarlah itu menjadi urusanku.

16.00 PM
At Coffee Park

"Minju noona!"

Minju langsung mengembangkan senyumnya dan melambaikan tangan ketika melihat seorang pria berwajah imut yang sedang berlari kecil menghampirinya.

"Aku rindu, noona!" setelah sampai, pria itu langsung menghamburkan pelukannya pada Minju yang masih terduduk dikursi.

Minju membalas pelukannya sebentar. Lalu berusaha untuk melepas karena banyak pasang mata yang sedang melihatnya. "Iya noona juga, tapi lepaskan dulu ya, Junho? Malu, banyak orang yang melihat kita" pinta Minju dengan lembut.

Pria yang bernama lengkap Kim Junho itu hanya meresponnya dengan gelengan kepala, "Tidak peduli. Aku mau peluk noona sampai besok pokoknya" rengeknya manja, ya seperti biasa, setiap Junho bertemu dengan Minju pria itu pasti akan bertingkah lucu seperti anak-anak.

"Kalau Hyung mu lihat, Apa Junho masih mau peluk?" ucap Minju sedikit mengancam.

Junho pun langsung mengangguk mantap, "Iya! Mulai detik ini aku tidak akan takut lagi pada Hyung galak itu"

Minju sedikit terkekeh ketika mengingat Junho yang sudah sering mengatakan kalimat itu berulang kali, tapi nyatanya saat berhadapan langsung dengan hyungnya, Junho kalap sendiri. Bahkan ia bisa sampai menangis ketika hyungnya memarahi ataupun menjahilinya.

"Ya sudah. Kalau kau tidak mau melepas pelukannya. Noona tidak mau lagi bertemu denganmu," Minju memang licik. Persis seperti Yohan kekasihnya.

Jika sudah seperti itu. Mau tak mau Junho harus langsung melepas pelukannya. Takut jika noona-nya benar-benar tidak ingin bertemu dengannya lagi. Bisa kacau Junho kalau Minju sampai pergi dan tidak menemani dirinya ketika sedang dimarahi oleh Hyungnya. Pokoknya jangan sampai itu terjadi padanya.

"Iya, aku lepaskan. Padahal aku rindu sekali pada noona" suara Junho melemah. Mata bulatnya berkaca-kaca dengan bibir yang dipoutkan sehingga pipinya menggembung. Lucu sekali. Minju jadi gemas.

"Noona janji jangan menghilang lagi ya? dan sering-sering lah datang kerumah juga!" lanjutnya.

Minju hanya menggeleng, menahan rasa gemas yang berlebihan pada adik sang kekasihnya tersebut, "tidak bisa, junho. Kita bertemu disini lagi saja, agar noona-mu ini bisa kau traktir greentea latte" kemudian Minju tertawa kecil.

"Huh" Junho masih mengepoutkan bibirnya, "noona kenapa tidak mau kerumah lagi sih?!" rengeknya.

Minju menghela napasnya pendek, ia lalu berbisik, "sini noona kasih tau sebuah rahasia!"

Junho yang duduk di depannya itu pun otomatis langsung mencondongkan badannya ke depan, seakan tak mempedulikan meja yang menjadi penghalang mereka.

"Apa-apa?" tanya Junho antusias.

"Hyung-mu tidak ingin noona kesana lagi" setelah membisikannya, hati Minju merasa lega. Lega karena akhirnya bebannya bisa sedikit ia keluarkan lewat Junho, adik kekasihnya.

"Heol? Noona jangan bercanda sepeti itu ah, mana mungkin hyung tidak mengizinkan kekasihnya sendiri datang kerumah!" Junho yang terkejut dengan jawaban Minju itu pun langsung heboh karena tidak percaya, "oh apa karena kalian sedang bertengkar?" kali ini wajah Junho berubah menjadi lebih serius.

Stay With Me✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang