Bol4 - To My Youth 🔊
6.45 AM
Pagi-pagi sekali setelah Minju selesai membuat sarapan, Yohan tiba-tiba saja mengabari jika dirinya sudah berada di depan rumahnya. Kaget? Tentu saja! Pasalnya tidak biasanya kekasihnya itu mau bangun pagi hanya untuk datang ke rumahnya.
Minju buru-buru membuka pintu rumahnya, sosok lelaki yang sempat membuatnya kecewa beberapa hari lalu kini sudah berdiri dan tersenyum manis dihadapannya, manis sekali hingga membuat matanya menghilang dibawa kabur oleh senyumannya itu.
"Hai, selamat pagi!" sapanya bersemangat, "mandi dulu sana. Kau bau!" lanjutnya, mengejek.
"E-eh? Kenapa kau-"
"Stt- jangan banyak bertanya lagi. Mandilah, nanti kita telat !" ucapan Yohan langsung membuat hati Minju kembali menghangat. Pagi berkah, pikirnya.***
Hari rabu adalah hari kesukaan Minju. Selain ada pelajaran olahraga yang dicampur dengan kelas 12 ipa 1 alias kelas Yohan. Itulah yang menjadikan power booster untuk Minju apalagi pagi tadi Yohan berangkat bersamanya.Saat mendengar peluit yang di bunyikan Pak Tom -guru olahraganya, Minju segera berlari menuju ke lapangan. Mereka membentuk barisan untuk melakukan pemanasan.
Namun sepertinya Minju lupa kalau Yena sekelas dengan Yohan.
"Materi kita hari ini adalah basket, saya juga mengambil nilai"
Sial. Minju tidak bisa bermain basket. Gadis itu menggerutu untung saja kelas sebelah duluan, jadi Minju bisa menghembuskan nafasnya lega.
"Park Minju "
Minju menatap Yena, gadis itu mengambil bola basketnya dan dalam sekali lempar, dia dapat memasukkan bola basketnya. Namun sayang, saat ingin kembali duduk, gadis itu terpeleset dan terjatuh.
"YENA!!"
Minju tau itu suara siapa, bahkan hafal di luar batas. Yohan membantu Yena berdiri bahkan menggendongnya padahal itu luka kecil pada lututnya dan mungkin sedikit lecet.
"EH MINJU AWAS!!!"
Duk!!!
Bola basket itu menghantam wajah Minju , gadis itu terhuyung ke belakang dengan hidung yang mengeluarkan darah. Wajahnya juga memerah.
Semua siswa langsung berlari kearah Minju , berteriak histeris meminta tolong untuk mengambil tandu. Namun, pandangan Minju terhenti pada saat Yohan mencium lutut Minju dan saat itu pula dadanya sesak.
Putri diangkat menggunakan tandu, dia sempat merasakan tubuhnya terangkat sebelum semuanya menjadi gelap.
***
Duduk diam di taman belakang rumahnya adalah hal yang menyenangkan bagi Minju.
Gadis itu menatap air hujan yang masih turun. Tangannya mengadah seolah mengambil air hujan yang berlomba-lomba menjatuhkan diri di bumi.
Ternyata, Yohan lebih mementingkan Yena dengan luka di lututnya daripada ia yang pingsan dengan darah yang mengalir dari hidungnya.
Cemburu? Tentu saja. Minju merasa kesabarannya sudah habis.
"Minju ,"
Minju menoleh, senyumnya mengembang saat melihat saudaranya berlari kearahnya. "Eh!! OPPA, kau disini?"
Park Chanyeol. Saudara lelaki Minju, beda 2 tahun.
"hu uh, Kenapa kau sedih?"
Minju menggeleng pelan, "aku hanya merindukanmu"
Ya begitulah mereka. Chanyeol tidak tinggal di rumahnya melainkan di rumah Oma dan Opa yang ada di Busan. Chanyeol ke Seoul hanya 2 Minggu sekali.
"Tumben adik kecilku ini semanja ini,kau makin gendut, hahaha"
"Oppa, baru dateng juga," rengek Minju
Menurut Minju , ini adalah waktu yang tepat untuk bermanja-manja dengan Oppanya ini.
"Oppa nanti kita tidur bersama ya? Kau maukan?"
Chanyeol mengangguk, menyetujui keinginan Minju adalah hal yang paling membahagiakan Chanyeol.
"Hopla , Gomawo Oppa yang paling ganteng. Sekarang aku akan masak, kau ingin dimasakan apa?"
"jjajangmyeon"
***
Minju merebahkan tubuhnya disamping Chanyeol , menjadikan lengan Chanyeol sebagai bantalan.
"aku tau kau sedang ada masalah, ceritakan padaku, kau adalah adik ku satu-satu," ucap Chanyeol.
Minju menghela nafasnya, gadis itu melingkarkan tangannya di perut Chanyeol. "Oppa, kau tau kan aku sudah memiliki kekasih..."
"hm? Terus"
"mantannya pindah kesekolah kami, makin kesini, dia makin menjauh, aku harus bagaimana? "
Chanyeol menghela nafasnya, "kekasihmu sepertinya tidak waras, atau matanya bermasalah? Kau harus membuat dia sadar akan posisimu"
Minju memejamkan matanya, namun matanya kembali terbuka saat Chanyeol berbicara, "jangan ditahan kalau kau mau menangis silakan, aku akan menjadi sandaranmu, Kita saudara, jadi harus saling melindungi,"
Chanyeol memiringkan tubuhnya, Minju menenggelamkan kepalanya di dada Chanyeol dan menangis. Menumpahkan segala rasa kesal di hatinya.
To be continue...
Minju yang sakit tapi Yena yang kau rawat dengan cinta😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me✔️
FanfictionKetika pacar lebih prioritasin mantan dari pacarnya sendiri, bertahan atau pergi? "jika dia masih ada di hati dan pikiranmu, jadi selama ini kita ini apa? Status tanpa rasa begitu?" - Kim Minju Candygulali, September 2019©