Kim Yohan
Selamat pagi
Aku harap harimu menyenangkan :)
Read
Minju
Aku hanya mengembangkan senyumku ketika membaca pesan dari mantan kekasihku. Menahan sekuat tenaga agar jariku tak usil mengetikkan sesuatu disana. Seperti membalasnya, bertindak tak sesuai akal sehatku.
Setiap hari Yohan selalu begitu, mengirimi beberapa pesan singkat yang tidak pernah sama sekali aku respon. Tapi hebatnya ia tak juga pantang menyerah mengingatkanku kembali pada perjuangannya ketika pertama kali kami bertemu.
Sore itu hujan cukup deras. Memaksaku untuk berteduh di pinggiran kedai kopi dekat dengan sekolah dulu. Hanya berdiri dan memeluk diriku sendiri karena hawa dingin yang mulai merasuk tubuhku. Menghemat uang sakuku agar tak khilaf membelanjakan minuman atau makanan mahal di kedai kopi tersebut.
Lalu tiba-tiba seorang pria datang menghampiriku. Memberiku satu cup hot chocolate disertai senyuman yang entah kenapa membuatku langsung terpana saat itu juga.
"Minumlah. Aku lihat dari dalam sana, sepertinya kau sangat kedinginan," ucapnya kala itu, yang tanpa sadar aku langsung menuruti dan meminum hot chocolate yang ia berikan padaku.
"Hot chocolate dengan sianida sepertinya memang enak ya?"
Dan aku tersedak saat itu juga.
Bukannya menolongku atau apa, pria itu malah tertawa terbahak. Seperti menganggapku sebagai badut konyol hiburannya.
"Hahahaha, tidak, tidak, aku hanya bercanda!" kekehnya.
Aku lalu berdecih pelan. Ingin sekali mengumpatinya, tapi sepertinya aku masih waras untuk tidak sembarangan berucap kotor di tempat umum seperti ini. Yea, meskipun pria di sebelahku ini benar-benar menyebalkan.
"Kim Yohan"
Tiba-tiba ia menjulurkan tangannya, mengajakku untuk berkenalan. Aku cukup kaget akan hal itu, wah modusnya bisa juga, begitu pikirku waktu dulu.
Dengan tenang aku menyambut uluran tangannya, "Park Minju."
"Senang berkenalan denganmu, juju!"
"hooh aku juga"
Lalu pria bernama Kim Yohan itu kembali tersenyum manis, "Ya, . Apa kau keberatan jika aku memanggil namamu seperti itu?"
Aku dengan cepat menggeleng, "tentu saja tidak! Eumm, aku pikir itu nama panggilan yang cukup unik dan lucu!"
"Tentu saja. Tidak hanya namamu saja, tapi kau juga lucu, double kill kalau begitu!"
Bisa ditebak setelahnya. Kami sama-sama tertawa lepas mendengarkan lelucon masing-masing. Tanpa disadari aku melupakan bagaimana dinginnya suasana hujan pada sore hari dipinggiran kedai kopi tersebut. Begitu nyaman ketika pertama kali bertemu, meskipun beberapa menit kemudian hujan mulai reda. Memaksaku untuk kembali sebelum langit mulai gelap.
"Ah hujan reda, sepertinya aku harus pulang... "
Aku ingat sekali saat pertama kali mengucapkan kata pamit itu, ada sesuatu yang bergejolak dihatiku. Seperti keinginan untuk menghentikan waktu atau berharap agar hujan kembali deras seperti sebelumnya. Cukup murahan memang, tapi jujur saja, sepertinya jatuh cinta pada pandangan pertama itu memang benar adanya.
"Oh, h-harus s-sekarang juga?"
Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Aku bisa melihat raut wajahnya berubah, ada rasa gelisah yang jelas terlihat disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me✔️
FanfictionKetika pacar lebih prioritasin mantan dari pacarnya sendiri, bertahan atau pergi? "jika dia masih ada di hati dan pikiranmu, jadi selama ini kita ini apa? Status tanpa rasa begitu?" - Kim Minju Candygulali, September 2019©