Song Ha Ye - Say Goodbye🔊
At tempat les
YoYo💖
Oppa~
Kau bisa menjemputku? Aku melupakan payungku ㅜㅜ
Mian, aku tidak bisa
Aku tidak sakit, aku sedang berada dirumah Oma ku, di jeju
Aku akan menyuruh Woojin menjemputmu ok?
Kenapa kau tidak bilang kalo kau rumah Oma mu? Akukan bisa menemanimu
Tidak usah, aku tidak mau merepotkan Woojin
Mian, aku belum sempat memberitahumu
Aku kesini bersama Yena, Oma merindukannya
Baiklah, kalo itu maumu sayang, aku tidak akan memaksamu
Heol! Yena? (delete)
Ah apa hubunganmu dengan Yena masih sangat dekat? (delete)
Kau bahkan tidak pernah ngajakku kerumah Oma mu(delete)
Ah.. Semoga harimu menyenangkan
Aku pulang dengan Mingkyu saja kebetulan dia menawarkan
ReadBeberapa detik kemudian,
YoYo💖 is calling....
"Uangmu masih kan?" tanya suara diseberang sana yang terdengar menggebu.
"hu uh"
"Lebih baik kau naik taksi saja, jangan pulang bersama Mingkyu!" larang Yohan kemudian.
"boros, aku ingin berhemat."
"Kau ingin apa? Aku bisa membelikanmu! Tapi tolong Minju.. Jangan- jangan pulang bersama pria menyebalkan itu!"
Minju malah tertawa remeh, jelas ia semakin kecewa karena kekasihnya itu lebih menyebalkan daripada Mingkyu sahabatnya."Aku ingin menabung semua uangku agar bisa membeli setengah waktumu, Kim Yohan-ssi" balas Minju lirih namun tetap tegas.
Dan benar, pria yang sedang berada diseberang sana sedang menegang ditempatnya. Memijit pelipisnya sendiri karena tiba-tiba terasa berdenyut-denyut."Minju, Dengarkan aku... aku sedang tidak ingin bercanda denganmu sayang"
Minju tertawa dalam hati, bodoh, Kim Yohan sangat bodoh.
"Aku tidak bercanda, Han. Aku hanya ingin membeli waktumu walau itu hanya mampu setengahnya. jadi, sebelum aku mampu membayarnya, izinkan aku pulang bersama Pria lain untuk menghemat ongkosku" tegas Minju sekali lagi, ia sengaja menekankan kata 'pria lain' untuk memancing sejauh mana Kim Yohan melarangnya.
"Baiklah, aku harap kau bisa benar-benar berhemat agar uangmu cepat terkumpul untuk membeli setengah waktu berhargaku"
"Iy-"
"Aku tutup, OmKu baru saja memanggilku untuk memakan masakan yang dibuat oleh Yen-"
Pip. Pip.
Jangan, jangan sampai Minju mendengar nama wanita itu lagi.
Lebih baik ia menutup panggilan itu lebih dulu sebelum kekasih jahatnya pamer kemesraan dengan wanita lain.
Ingin menangis. Tapi rasanya ini bukan tempat yang cocok. Area ini sangatlah ramai.
Ah, dan soal Mingkyu? Persetan! Minju baru saja membohongi Yohan jika ia akan pulang bersama Mingkyu.
Mana mungkin ia berani bersama lelaki lain. Ia tidak ingin dicap murahan ketika masih berstatus sebagai kekasih Yohan. Meskipun itu adalah sahabatnya sendiri, hanya terkadang ketika benar-benar terdesak sesuatu ia baru berani pulang bersama Mingkyu si tampan yang kelakuannya sangat abstrak.
Mingkyu hari ini tidak berangkat ke tempat les. Katanya ia telat bangun dan malas untuk berangkat, Mingkyu memang selalu begitu, tak pernah berubah. Bahkan saat di sekolah , Minju lah yang harus bekerja keras untuk me-TA-kannya.
Pun sekarang hujan semakin deras saja. Minju lebih memilih untuk duduk menunggu di kursi yang ada di lobby. Sendirian tanpa ada yang menemaninya karena yang lain sudah pulang bersama pacarnya masing-masing.
Sebenarnya tak masalah jika sendirian. Kebetulan Minju memang ingin sekali menyendiri disaat hatinya sedang merasa patah lagi mengetahui kenyataan pahit bahwa kekasihnya sedang bersenang-senang bersama wanita lain yang selalu saja ia agung-agungkan sebagai teman saja.
Cih, Minju bahkan mual ketika Kim Yohan selalu menceritakan tentang wanita itu padanya.
Sakit hati? Jelas.
Kecewa? Tidak terlalu.
Jengkel ingin menangis karena Kim Yohan menyebalkan sekali? Sudah pasti iya, ingin menggigitnya juga kalau bisa. Biar mampus saja kalau perlu!
Minju hanya bisa menahan rasa cemburu itu. Sabar, ia tidak boleh cemburu terlalu berlebih kepada Yena. Biarkan saja dua orang itu pergi berdua, asal jangan sampai ada hubungan terlalu spesial dibelakangnya.
Ya tapi jika sudah keterlaluan, Minju sendiri yang akan menghajar Kim Yohan sampai mampus.
***
"Minju kenapa lagi?" tanya Yena membuka pembicaraan mereka.
Yohan menggeleng, "tak apa, hanya sedang menyebalkan seperti biasa."
Yena lalu menghela napas beratnya, "kau sudah merindukannya ya? Apa sebaiknya kita pulang saja?" Terlihat raut wajah Yena berubah menjadi masam. Entah apa yang gadis itu pikirkan, yang penting Yohan dapat membaca ekspresi sedih itu.
"Tak perlu, hari ini aku ingin bersamamu seperti ini saja dulu,"
Yena lalu tersenyum kembali. Selalu begitu setiap Yohan lebih memilihnya daripada pacarnya sendiri. Ia merasa bangga, bangga karena mantannya tidak meninggalkannya.
Saat ini mereka berdua sedang berada di danau saat mereka berpacaran, dan entah kenapa kenangan lama terus saja bermunculan dipikiran mereka.
Sering duduk berdua di bangku yang mulai usang tersebut.
Melempari danau itu dengan batu batu kecil.
Tertawa karena Yena berhasil menjahili Yohan sampai menangis.
Bahkan suatu hari dimusim panas, saat mereka akan berpisah. Kim Yohan menangis lagi karena Yena pamit akan pergi ke China ikut orang tuanya tinggal disana.
Dan danau itu pun jadi saksi bisu bahwa Kim Yohan pernah mencium bibir Yena sebagai ucapan perpisahan mereka. Meskipun singkat tapi sampai sekarang masih tetap membekas diingatan keduanya.
"Mian... "
Yena menaikan alisnya bingung, "untuk?"
"Mencuri ciuman pertamamu itu, disini" Yohan lalu tertawa jahil.
Pun wajah Yena memanas, ia malu ketika satu persatu kenangan manis mereka kembali terulang setelah sekian lama.
"Yaa! Jangan bahas itu lagi, aku malu..." protes Yena tak terima.
Yohan hanya terkekeh senang, kemudian ia menarik tubuh Yena agar mendekat. Membawa kepala gadis itu untuk bersandar di bahunya.
"Andai saja kau pulang lebih cepat, pasti hubungan kita tak serumit ini."
Yohan mulai menggenggam tangan Yena dan mengusap punggung tangan itu menggunakan jempolnya."Jika bisa, aku juga ingin bersamamu lagi, Han." batin Yena dalam hati.
To be continue...
Yohan, Yohan, kenapa lu kek gitu sih? Ga kasian sm Minju?
#tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me✔️
FanfictionKetika pacar lebih prioritasin mantan dari pacarnya sendiri, bertahan atau pergi? "jika dia masih ada di hati dan pikiranmu, jadi selama ini kita ini apa? Status tanpa rasa begitu?" - Kim Minju Candygulali, September 2019©