Hei. Ini aku, Kim Minkyu.
Disini pasti banyak sekali yang bertanya-tanya bagaimana aku bisa tiba-tiba bertunangan dengan Minju.
Well, disini aku akan mencoba menjawabnya.
Dia. Gadis bodoh itu. Park Minju namanya. Selalu menjadikanku tempat sandaran pertamanya disaat ia rapuh padahal dia punya Chanyeol Hyung dasar gadis bodoh.
Mencari dan terus mencariku untuk sekedar meminjam bahu untuk tangisnya, lalu kemudian bercerita tak kenal lelah perihal hatinya yang terluka karena tingkah laku kekasihnya yang memang menurutku kelewat kurang ajar.
Tapi gadis bodoh itu tak gampang menyerah. Ia berusaha sekuat hati untuk tetap mempertahankan hubungannya dengan lelaki kurang tinggi itu dengan alasan sayang jika putus begitu saja padahal sudah sejauh ini melangkah.
Sudah jelas sekali kan kalau itu hal bodoh? Aku selalu memprotesnya, ia malah balik mengomeliku. Katanya 'tahu apa kau tentang cinta? Kau kan sudah jomblo sejak lahir, nanti jika kau benar-benar jatuh cinta pada seseorang, pasti kau juga akan merasakannya!'. Aku diam saja. Ya, mungkin saja ia benar.
Aku masih kembali menganggapnya sebagai gadis bodoh. Sudah berulang kali kekasihnya berjalan dengan gadis lain. Sudah berulang kali juga di ponselnya banyak terdapat pesan mesra dari gadis lain. Tapi entah kenapa gadis bodoh itu menganggapnya sebagai hal wajar karena asalkan tubuh dan hati lelaki itu miliknya, tidak masalah.
Bagiku, sudah jelas itu tanda dari Tuhan bahwa lelaki itu memang tidak pantas untuk dijadikan masa depan.
Baginya, untuk berubah menjadi lelaki yang benar-benar baik itu butuh waktu yang cukup lama. Ia akan menunggu selama itu, katanya. Lalu aku pun kembali diam saja.
gadis bodoh itu. Lagi-lagi membuat masalah. Kekasihnya entah sengaja atau tidak membuat keadaan semakin rumit agar gadis bodoh itu memutuskan hubungan mereka. Jadi, membuat seolah-olah gadis bodoh itu yang bersalah.
Bagiku, mungkin gadis itu sudah tahu jika lelakinya tidak lagi mencintainya seperti dulu, tapi gadis itu hanya takut menerima kenyataan karena akan kehilangan.
Tapi Baginya, siapa tahu hubungannya bisa dipertahankan?
Aku lagi-lagi hanya bisa diam.
Lalu tiba pada saatnya. Gadis bodoh itu terluka. Sangat. Gadis itu menangis, meratap, meraung. Kesedihannya berlipat karena hal yang ia takutkan akhirnya terjadi juga kehilangan. Lelakinya semakin lama lebih mementingkan gadis lain itu.
Aku anggap, Minju memang bodoh. Ia terlalu menunda untuk keluar dari situasi cinta yang tidak seimbang. Gadis bodoh itu mencintainya, lelakinya bosan dengannya.
Malam itu, aku melihatnya menangis hampir setiap malam. Sebelumnya aku memang sering melihatnya menangis karena lelaki itu, tapi tak separah ini. Gadis bodoh itu tak bisa berhenti bercerita dan aku tak bisa berhenti mendengar. Aku akan setia mendengar setiap isakannya dan ia senantiasa memberikan pelukannya.
Aku suka pelukannya, tapi aku juga terluka karena tangisannya.
Lalu entah itu sudah berapa lama, tiba-tiba ia mendapat kekuatan. Entah kekuatan dari mana gadis bodoh itu pelan-pelan bangkit, merangkak, meski kadang masih terasa sulit.
Katanya, ada seseorang yang mengatakan padanya, bahwa;
"Apapun yang terjadi. Aku akan disini. Bersamamu."
Dan gadis bodoh itu mau menyakininya. Karena ia merasa bahwa semuanya akan tetap baik-baik saja jika bersama dengan seseorang yang mengatakan itu.
Aku tersenyum saja mendengarnya. Ah ternyata gadis itu tidak terlalu bodoh juga, batinku.
Sampai pada hari itu tiba. Di obrolan ringan kami. Di saat semua sudah lebih baik dan tak ada lagi cerita tentang lelaki itu selama beberapa bulan ini. Aku dengan sengaja menyinggung semua kebodohannya di masa lalu dan bagaimana ia bisa bertahan sejauh itu.
Gadis yang sekarang lebih pintar itu hanya terkekeh kecil, mengelus rambutku, dan berkata, "sebodoh-bodohnya aku, masih bodoh kau. Menungguku bertahun-tahun untuk jatuh cinta padamu."
Aku menjawab, "hmm, bagaimana ya? Memang menunggu itu tidak enak, tapi jika hasilnya lebih dari dugaanku begini aku tidak pernah menyesal."
Ia mengepoutkan bibirnya mendengar perkataanku. Aku pun terkekeh senang karena bisa merayunya. Menarik tubuhnya dan kemudian memeluknya dengan erat.
Bukan aku yang jahat karena berharap mereka berpisah. Tapi keadaan yang memang mengharuskan mereka untuk berpisah.
Rasanya melegakan sekali ketika sebuah penantian itu tidak sia-sia.
/semoga kalian ga penasaran lagi ya samyang²ku❤️❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me✔️
FanfictionKetika pacar lebih prioritasin mantan dari pacarnya sendiri, bertahan atau pergi? "jika dia masih ada di hati dan pikiranmu, jadi selama ini kita ini apa? Status tanpa rasa begitu?" - Kim Minju Candygulali, September 2019©