Karena luka tercipta dari seseorang yang kita anggota istimewa.
Taeyeon - all about you🎧
"Minju-ya." panggil Chanyeol dengan suara lirihnya, mengetuk pintu kamar Minju berulang kali agar wanita itu mau membuka pintu kamarnya yang terkunci rapat, Chanyeol sudah ada saat Yohan diusir oleh Minju, Chanyeol tau Minju telah menyerah.
" bajingan kau Yohan" - batin Chanyeol
Di dalam kamarnya, Minju terus menerus menangis tanpa suara matanya bengkak dan memerah. Ia tidak bisa berhenti untuk menangis, ia sangat merasakan kecewa yang berlebih pada lelaki yang sudah berbulan - bulan menemaninya menjalani hidup yang terasa berat ini.
Pun akhirnya tangisannya tertahan, Minju lebih ingin menggigiti bibir bawahnya sendiri sampai berdarah kalau perlu, agar suaranya tak sampai terdengar oleh Oppanya. Ia tidak ingin Oppanya mencemaskannya, ia tidak ingin membuat Oppanya kerepotan lagi. Sudah cukup kemarin-kemarin saja.
"Minju-ya aku mohon, buka pintunya untukku. Aku sangat mengkhawatirkanmu... " Chanyeol memohon dengan tulus, tapi tetap harus berusaha berbicara dengan tenang agar Minju luluh.
"Oppa.. Oppa.. " panggil Minjulirih, tapi Chanyeol masih bisa mendengarnya.
"Iya Minju aku disini, akan selalu disini sampai kau mau keluar dan menemuiku."jawab Chanyeol begitu berharap.
"Oppa, Aku hanya ingin sendiri saja malam ini."
Chanyeol menghela napasnya kasar, rasanya mendengar suara Minju yang bergetar seperti itu membangunkan sisi liarnya yang tertidur lama.
"YAK! PARK MINJU JANGAN SEPERTI ITU, KELUARLAH! ATAU PINTU INI AKU DOBRAK SAJA SAMPAI RUSAK JIKA KAU TETAP TIDAK MAU KELUAR DARI KAMAR?!" teriakan Chanyeol sukses membuat Minju ketakutan pun akhirnya Minju berdiri meskipun terlampau lemas, membuka pintunya dengan ragu karena ia takut jika Yohan masih ada disana.
Ceklek,
Sedetik setelah Minju membuka pintu kamarnya, Chanyeol dengan gusar langsung menarik tubuh Minju membawanya kedalam dekapan hangatnya, membuat air mata Minju luruh seketika karena dadanya terasa semakin sesak akibat mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.
"Ssstttt, Oppa disini, biarkan aku menjadi sandaran ternyamanmu untuk malam ini. Menangislah sepuasnya sampai Minju merasa baik-baik saja, aku akan berusaha tidak bertanya apa-apa." kata Chanyeol sembari mengusap punggung Minju dengan penuh rasa sayang.
Minju mengeratkan pelukannya, menganggukan kepalanya dengan pelan dan kemudian memperkencang tangisannya.
Yohan itu memang kelewat brengsek. Harusnya yang ada diposisi Chanyeol sekarang adalah Yohan, bukannya dia. Tapi Chanyeol juga tidak akan memberikan Yohan mendekati Minju, tidak akan pernah, Chanyeol akan selalu di sisi Minju, Chanyeol pindah ke Seoul demi Minju, dan selalu ada disaat Minju terluka karena perbuatan Yohan Bajingan, membereskan kekacauan yang ada.
"Hiks hiksss— Oppa kenapa ia sangat jahat , kenapa ia harus memilih wanita itu lagi hiksss aku mencintainya, aku sangat mencinta-"
"Sudah cukup Minju, terlalu berharap kepada manusia itu menyakitkan! Kau harus siap menerima kenyataannya jika Yohan bajingan memang seperti itu! Oppa seharusnya tidak membiarkanmu sendiri,aku di jeju, mianhae Minju-ya"
Batin Minju menjerit, harusnya Oppanya tidak boleh berucap seperti itu. Tidak boleh... Itu sama saja menambah luka di hatinya lagi.
"Oppa.. "
"hm?"
Minju lalu melepas pelukannya sepihak, mendongakkan wajahnya sedikit ke atas karena pria yang ada dihadapannya ini cukup tinggi, ia lalu menatap mata Chanyeol dalam-dalam.
"Apa aku ini memang tidak pantas untuk bahagia? Apa aku sekarang terlihat sangat menyedihkan? Kenapa orang-orang yang aku sayang selalu pergi selalu meninggalkanku sendirian, hiks—" Minju mengepalkan tangannya kuat, kembali merasakan betapa tidak adilnya dunia ini.
Orang tuanya bercerai dan menikah lagi dengan masing-masing pilihan hidupnya. Minju Dan Chanyeol, hak asuhnya ada di Eommanya, tapi Eommanya jarang dirumah, Eommnya pulang sebulan 2 kali, kadang Minju ingin ke Appanya tapi Minju diasingkan di rumah bekas keluarga kecilnya dulu.
Hanya sesekali selama 2 bulan Appanya mendatanginya, tak mengucapkan rindu kepada anaknya hanya bertanya kapan Minju akan lulus dan bekerja agar mereka bisa hidup tenang tak lagi mengkhawatirkan keadaan Minju.
Hanya kakek dan nenek dari pihak Appanya lah yang sampai sekarang masih sangat mencintai Minju dan Chanyeol, berkunjung setiap saat memberikan beberapa lembar uang saku sampai membawakan banyak makanan agar Minju tak sampai kelaparan, Chanyeol yang datang seminggu 2 kali tapi sekarang Chanyeol sudah memutuskan kalo ia akan tinggal bersama Minju-adiknya. Minju tau hanya kakek, nenek nya dan Chanyeol lah yang peduli,
Sampai akhirnya 1 lalu Yoongi datang dihidupnya, memberi warna baru yang tak lagi abu-abu dan tak memiliki tujuan hidup. Butuh kurang lebih 1 tahun Yohan bisa mendapatkan perhatian Minju, baru kemudian menjadikannya kekasih hidupnya yang pernah berjanji tak akan meninggalkannya.
"Sttttt—" Chanyeol menangkup pipi Minju, mengelusnya sedikit sambil sesekali mengusap air matanya yang masih turun begitu saja, "kau masih mempunyai aku, Minju-ya. Aku akan berjanji untuk tidak meninggalkanmu, ingat, aku akan selalu ada untukmu, setiap detik jika kau membutuhkanku, kapanpun itu, aku akan selalu siap, kau hartaku satu-satu Minju." kemudian Chanyeol tersenyum haru, matanya memerah karena ikut merasakan pedih yang amat sangat.
"Ta-tapi sakit sekali Oppa, hiks hikss—"
"Percayalah, Minju . Nanti yang sakit juga akan pulih lagi. Juga baik dan utuh lagi. Semua yang sakit butuh proses sembuh, semua yang jatuh butuh proses bangkit. Tak perlu dipaksakan jika belum merasakan bahagianya. Semoga, esok selalu lebih baik. Percayalah pada Oppa." tanpa sadar kata-kata itu keluar dari mulut Chanyeol, sampai ia pun juga heran kenapa ia bisa sedewasa ini sekarang?
Ah memang benar rupanya, seseorang akan menjadi bijak ketika orang yang ada didekatnya merasakan patah hati. Padahal jika dipikir, dirinya sendiri pun hanya bisa mencintai dalam diam.
Dan diluar sana, ada seorang pria yang nampaknya sedang terbakar api cemburu setelah melihat dan mendengarkan adegan manis seperti layaknya sepasang kekasih itu. Ia tidak tau kalo Minju memiliki seorang kakak, Yohan hanya bisa menggeram tertahan karena tidak bisa lagi berbuat apa-apa untuk kekasihnya ralat mantan kekasihnya.
Tak lama Junho datang, dengan keadaan berkeringat, Yohan hanya menatap Junho sendu.
"dimana Minju noona?"
Yohan hanya diam.
"Yak! hyung dimana Minju noona? kau apakan dia?"
Yohan tetap diam.
Bugh.
Junho memukul Yohan, sebenarnya Junho kasian melihat Hyungnya seperti ini tapi Noona nya lebih kasian.
"YAK!! HYUNG DIMANA MINJU NOONA?
"dia ada bersama Oppanya, aku membuatnya menangis.. Hiks.. Hiks" Yohan dengan suara bergetar lalu menangis. Junho hanya diam, ia tidak pernah melihat Hyungnya seperti ini bahkan saat Yena noona meninggalkan.
"Junho-ya, antar aku ke Yena" Yohan berusaha berdiri.
"Hyung, kau memang brengsek, Minju Noona sedang sedih, dan kau ingin ke mantan kekasihmu itu? Apa kau gila?"
"kumohon, hanya sekali saja, aku harus memastikan sesuatu"
"terserah hyung saja, aku yang menyetir" junho sambil berjalan keluar halaman rumah Minju, Yohan hanya diam dan melihat kearah pintu kamar Minju lalu mulai beranjak.
To be continue...
YOHAN YOHAN, GA HABIS²NYA YENA MULU, LUV YU CHANYEOL OPPA YANG BAIK, PART INI AGAK GAJE SIH, SEMOGA KALIAN SUKA, MAAF KAN BANYAK TYPO😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me✔️
FanfictionKetika pacar lebih prioritasin mantan dari pacarnya sendiri, bertahan atau pergi? "jika dia masih ada di hati dan pikiranmu, jadi selama ini kita ini apa? Status tanpa rasa begitu?" - Kim Minju Candygulali, September 2019©