Huuu

2.3K 122 7
                                    

Akhirnya setelah memeriksa kebeberapa dokter kandungan dan telah mediskusikan masalah ini ke Mama aku memutuskan untuk operasi.

Hari ini aku sudah mulai berpuasa, karna besok pagi aku akan dioperasi. Aku takut sekali, jangankan operasi jarum suntik menyentuh tubuhku saja aku sudah ketakutan.

Tapi demi memiliki keturunan aku pasrah jika harus dioperasi untuk meangkat kista ini.

Aideen mengambil cuti untuk menemaniku selama operasi meskipun aku sudah memintanya untuk fokus kerja saja, tapi siapa yang bisa menghalangi seorang Aideen..

Aideen mengambil cuti untuk menemaniku selama operasi meskipun aku sudah memintanya untuk fokus kerja saja, tapi siapa yang bisa menghalangi seorang Aideen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharian Aideen sibuk mengurus ini dan itu diadministrasi rumah sakit, sampai dia lupa untuk mengurus dirinya sendiri. Padahal saat ini aku baik baik saja tapi ia tak mengijinkanku melakukan apapun selain berbaring ditempat tidur dan membiarkannya melakukan apapun yang aku butuhkan.

Aku tak bisa membayangkan bagaimana jika aku selesai operasi nanti, mungkin ia akan bertambah sibuk haha

"Yang, aku mandi dulu ya" ucap Aideen.
"Iyaa, abis itu kamu cari makan ya" kataku sambil membaca novel yang dibawakan Aideen dari rumah.
"Oke" jawab Aideen.

10 menit kemudian.

"Udah sana cari makan dulu" kataku.
"Aku udah order gofood yang" jawab Aideen.
"Order apa?" tanyaku.
"Burger" jawab Aideen santai sambil membuka laptopnya.
"Mauuu!" kataku merengek.
"Gak boleh, kamu puasa😛" ujar Aideen.
"Kalau gitu kamu makannya diluar" kataku.
"Hahaa iya nanti aku makan diluar" jawab Aideen.

Setelah selesai makan, Aideen langsung masuk kedalam ruanganku. Ia menatap laptop dan mengecek setiap laporan disana.

"Yang?" panggilku.
"Hmm?" jawab Aideen.
"Kayaknya aku berhenti kerja aja deh" kataku tiba tiba.
"Kok gitu? Maksudnya aku senang kalau kamu mau berhenti, cuman kan kamu sendiri yang berkeras mau tetap kerja?" tanya Aideen menatapku.
"Hmm idk, aku ngerasa jadi istri yang gak sempurna buat kamu" kataku tak sadar meneteskan air mata.
"Loh loh.. heyy kenapa jadi sedih begini" ujar Aideen panik.

Dari dulu memang Aideen selalu panik jika aku menangis seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi.
Melihatnya seharian mengurus administrasi rumah sakit, pekerjaan, ditambah malamnya dia masih terus berkutat dengan laptopnya membuatku merasa bersalah padanya.

"Aku nggak bisa jadi istri yang baik" kataku terus menangis.
"Yangg!! Kamu itu yang terbaik buat aku. Aku gamau kamu ngomong kayak gitu lagi" ujar Aideen memelukku erat.
"Kalau kamu mau tetap kerja its ok buat aku, kalau kamu mau berhenti juga its ok. Kamu tetap jadi yang terbaik buat aku" ucap Aideen sambil mencium keningku pelan.

 Kamu tetap jadi yang terbaik buat aku" ucap Aideen sambil mencium keningku pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang kangen Aideen-Aileen?
Wkwk

Maafkan baru update..

My Annoying Boss (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang