Telat

2.9K 140 9
                                    

Hari-hari terus berlalu..
Pernikahanku dengan Aideen berjalan sangat lancar, kami pernah bertengkar tapi tak pernah lebih dari satu hari.

Semakin aku mengetahui sifat asli Aideen semakin pula aku mencintai dia sebagai suamiku.

Sampai akhirnya setelah 1 tahun pernikahan kami muncul lah pertanyaan yang selalu ada bagi setiap pasangan pengantin baru.

"Kapan punya anak?"

Kapan? Aku juga nggak tahu menahu kapan aku dan Aideen akan dikaruniakan seorang anak oleh Tuhan.

Kami hanya bisa berdoa dan berusaha tentunya tanpa berpikir hal negatif karna kami sangat menikmati masa pacaran setelah menikah ini.

"Aileen kerja mulu sih.." ucap Bibik Tiara saat berkunjung kerumah.

Beliau merupakan Adik dari Ibu Aideen tapi sudah memiliki 3 orang cucu.

"Hmm mungkin belum waktunya Bik" ucapku sembari tersenyum.
"Waktu memang Gusti Allah yang menentukan, tapi kan manusia juga harus usaha" ujar Bibik.
"Udah usaha kok Bik tiap hari malah, yakan yang!!" ucap Aideen bercanda.
"Aileen kenapa masih kerja sih? Kan gaji dari Aideen menurut bibik pasti lebih dari cukup" ujarnya lagi.

Aku hanya diam menatap Aideen dengan tatapan datar karna bingung harus berbicara apa.

Ibu mertuaku saja tidak pernah berbicara apapun, tapi Bibik Tiara malah mengatakan perkataan yang seharusnya dibicarakan oleh Ibu mertua.

"Ibunya Aideen itu udah lumayan tua loh Leen, masa belum punya cucu" ucapnya lagi.
"Bik.. Aileen dan Aideen juga pengen.. PENGEEEEEEN BANGET punya anak tapi belum dikasih jadi Aileen gak bisa berbuat apa apa selain berdoa dan berusaha" ujarku sedikit menekankan kata Pengen.
"Hah.. kalian udah coba periksa ke dokter kandungan?" tanyanya lagi.
"Udahlah bik gausah bahas itu lagi, mending kita makan. Aku laper yang" ucap Aideen menatapku.
"Yaudah kita makan, aku siapin dulu" ucapku pelan.

.
.
.

"Yang, omongan bibik Tiara gak usah dipikirin ya" ujar Aideen mengelus pelan kepalaku.
"Emang kalo baru nikah setahun harus punya anak?" tanyaku pada Aideen.
"Ya enggak juga, tergantung Allah yang. Udah deh tidur yuk" ucap Aideen menuntunku ke kasur.
"Kita periksa ya besok" ucapku pelan.
"Ya ngapain, aku gamau ya gara gara ini kamu bad mood" ujar Aideen.
"Apa salahnya periksa" ucapku meninggi.
"Ya nggak ada salahnya sih, yaudah kalau mau periksa besok aku temanin" ujar Aideen.
"Yaudah, good night" ucapku langsung mematikan lampu samping tempat tidurku.

Aku benar benar bad mood karna omongan bibik Tiara, aku jadi berpikir yang tidak tidak bagaimana kalau terjadi sesuatu.

Kalau dilihat dari jadwal menstruasi aku memang sering telat sebulan bisa dibilang nggak lancar, tapi menurutku itu normal karna hanya telat satu bulan lalu setelahnya aku menstruasi seperti biasa.

Aaaakh sudahlah.
Aku capek.

Gengs..
Pembaca My Annoying Boss ada yang sudah nikah nggak?
Komen dibawah dong.
Masalah pernikahan apa aja wkwk
Maaf updatenya dikit, dikarenakan tiada inspirasi..

My Annoying Boss (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang