Hidup itu—definisi neraka dunia bagi Mark.
Mark kecil memiliki nama Korea Minhyung—hidup dengan damai dan tentram. Masa kecilnya dipenuhi dengan kenangan manis bersama kakak perempuan tirinya, Son Seungwan. Hidup mereka bahagia - bahagia saja, bermain layaknya anak seusianya, tumbuh bersama--dan menjalani kerasnya hidup bersama. Nyonya Lee telah meninggal saat umurnya empat tahun. Bagi anak kecil lugu sepertinya, ia belum benar - benar mengerti apa arti ditinggalkan--apalagi ditinggalkan yang tersekat antara kehidupan dan kematian.
Ayahnya itu dulunya pekerja keras. Semenjak ibunya tiada ia suka mabuk. Tiada hari tanpa cairan berisikan kadar alkohol itu membanjiri kerongkongannya. Membakar tapi membuat sensasi yang menyenangkan di impuls otak. Lelaki itu benar - benar hancur saat itu. Boleh Mark katakan ia benci sekali dengan ayahnya sendiri.
Semenjak bertemu dengan ibu tirinya--ayahnya itu perlahan berubah. Mereka pergi, meninggalkan Korea ke Kanada, mengubah nama Minhyung menjadi Mark Lee--menetap disana selama enam tahun, hingga--
kehidupannya hancur, untuk yang kedua kalinya.
Ibu tirinya yang selama ini ia kira baik itu berselingkuh, dan ya, selingkuhannya itu adalah seorang mafia yang menguasai dunia gelap—Mark Lee yang masih remaja tentu terkejut dengan fakta mengerikan itu. Terlebih lagi mafia itu ternyata mengincar bisnis ayahnya sedari dulu.
Ayahnya sontak marah, teriakan yang memilukan, tangisan, gertakan, serta rasa sakit hati--semua terkumpul menjadi satu setelah mereka berdua berselisih. Mark harus merasakan pahitnya hidup sekali lagi, ia masih ingat dengan jelas suara bariton alpha dan feromon pekat yang mengintimidasi memenuhi rumah kala itu. Walau sudah memakai masker baunya masih akan tetap tercium.
Hei, siapa yang tidak terkejut dengan fakta sebesar itu? Perceraian adalah jalan terakhir yang ayahnya pilih. Mark tidak menyesal karenanya--karena mereka memang sudah tidak akan bisa bersatu kembali.
Mark pun menjadi benci mencinta. Ia benci saat ditinggalkan—yang tersekat antara kematian dan kehidupan maupun karena hal lain. Mark membenci segala hal yang meninggalkannya apalagi orang yang ia cintai.
Mereka awalnya tidak berselisih lagi dan memilih hidup tenang--hingga Son Seungwan yang mengganti namanya menjadi Son Wendy pun menyulutnya, membuat Mark membencinya setengah mati;
"Aku akan menghancurkan bisnis kalian hingga berkeping - keping, Mark Lee!"
Rupanya sang Putri Son memiliki dendam kepada keluarganya. Ayahnya memutuskan untuk tidak menikah lagi—mengurusi segala perusahaannya lagi sendirian. Ayahnya itu sudah cukup sakit hati dengan semua perkara cinta. Lebih baik ia mendamba cinta dengan dokumennya saja.
Dan itu--adalah awal dari kenangan manis yang memudar perlahan. Tergantikan dengan kenangan pahit yang asam terkecap.
Seperti yang Alpha itu bilang, ssesuatu yang awalnya nampak baik - baik saja akan terlihat buruk diakhir.
----
"Mark Lee sialan!" Umpat Haechan sambil menendang - nendang udara kosong. Mark menghukumnya, mengurungnya di kamar selama seharian. Neraka bagi Haechan karena ia tidak bisa melakukan apapun. Mungkin memang ini hukuman berat yang Mark maksud--tapi setidaknya Pemuda Lee itu tidak menyalakan pemanas atau pendingin lagi. Itu akan membuat Haechan lebih tersiksa lagi karena suhu yang ekstrim.
Tapi yang lebih menyiksa pikirannya adalah, album foto yang ia temukan tadi. Sebenarnya Minhyung itu siapa? Kembaran Mark? Ataukah...?
Entahlah, garis - garis itu saling mengikat tanpa ujung satu sama lain. Terlalu sulit untuk bisa Omega Lee itu lepaskan. Haechan tidak berusaha mencoba menyelaminya, karena ia tahu, Mark tidak akan pernah mau Haechan menjamah sejengkal kronologis hidupnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
dissident | markhyuck
FanficMark ingin memberi kuasa penuh atas Haechan di tangannya, namun, sepertinya membuat omega itu patuh sedikit sulit. ➸ markhyuck omegaverse fanfiction. warn : bxb, mature, explicit sex, violence, harshwords. ( © RE0NJWIN, 2O19. ) [ COMPLETED. ]