"Hei Yewonie, kamu lagi apa? Bukannya kamu udah telat sekolah?" Tanya Eomma sambil menghampiriku.
Aku menengok dan tersenyum.Gunting tanaman aku letakkan dan aktivitas merapihkan tanaman peliharaanku terhenti.
"Eomma, aku sekolah besok." Jawabku diiringi tawa kecil. Eomma langsung melihat tanggal di handphonenya dan menepuk jidatnya.
"Apa aku sesibuk itu sampai nggak hafal tanggal? Maafkan aku Yewonie." Eomma menepuk pundakku kemudian pamit meninggalkanku.
Ya, Eomma itu orang yang sibuk.
Tidak sesibuk Appa yang hanya pulang sebulan sekali, tapi tetap saja disebut sibuk.
Eomma seorang dokter anak. Sementara Appa pemilik 200 klinik dokter gigi yang tersebar di pelosok Korea.
Meskipun mereka berdua orang sibuk, mereka sangat memperhatikanku, sehingga aku tidak merasa terlantar.Aku punya satu adik. Kami berbeda 5 tahun. Namanya Kim Aera.
Berbeda denganku yang kalem, dia sangat hiperaktif.
Dia selalu menyebarkan energi positif kepada kami sekeluarga dan aku belum pernah melihatnya menangis.
Aku sangat-sangat menyayanginya.Teleponku berdering.
Aku yang baru saja hendak memotong tanaman langsung menghela nafas.
Terlihat nama sunbaenim ku disana.
Eunha sunbaenim.
Sahabat dekatku. Seniorku.
Sejujurnya dia lelah kupanggil sunbaenim tapi aku merasa tidak enak kalau tidak seperti itu.
Berkali-kali ia minta aku memanggilnya eonnie atau nama tapi rasanya susah sekali untukku."Yeoboseyo?" Sapaku.
"Hei, Yewonjjang, besok sekolah dimulai. Siap untuk tahun keduamu?" Suaranya memancarkan semangat.
"Aku tidak tau. Tapi aku kangen sekolah."
"Haha! Sama. Ayo pergi bersama seperti biasa."
"Tentu. Siapa yang jemput?"
"Eoh? Mau pamer udah bisa nyetir?"
"A-aish bukan seperti itu!"
"HAHA. Aku bercanda. Tapi aku tidak mau naik mobil lagi."
"Ha? Apa maksudmu?"
"Yewonjjang, kita nggak pernah naik kereta ke sekolah! Aku ingin naik kereta seperti anak sekolahan lainnya. Salahkan sekolah elite kita yang semuanya diantar dengan mobil."
Aku terkejut mendengarnya. Biasanya Eunha lebih suka naik mobil. Dia pernah bilang kalau berjalan itu melelahkan. Tapi naik mobil sendirian tidaklah menyenangkan, makanya ia selalu menjemputku.
"Hm, aku terkejut mendengar itu. Tapi ayo naik kereta."
"Yeay! Sampai bertemu besok!"
Sambungan telepon ditutup dan aku meletakan kembali handphoneku di meja.
Waktunya mengurus tanamanku~
.
.
.
"Jadi kamu bilang, crush mu nggak naik mobil jadi kamu dapet pencerahan untuk mengikuti dia naik kereta?" Tanyaku tak percaya.Eunha cerita, ada seseorang yang ia sukai.
Orang itu kaya harta melimpah banget deh pokonya.
Tapi kekayaan itu ia sembunyikan.
Mungkin yang tau dia sekaya itu hanya teman dekatnya."Lalu apa hubungannya?" Tanyaku lagi.
"Aku tuh mau modus tau! Kan siapa tau di jalan ketemu kan hoki banget parah." Jawab Eunha dan loncat-loncat nggak jelas.
"Ha? Astaga. Aku nggak berpikir sampai kesana."
Tiba-tiba Eunha terdiam dan melihat seseorang. Aku ikut melihat kearah yang sama.
Senyum Eunha mengembang dan ia menggenggam tanganku erat."Apa yang terjadi? Apakah itu orangnya?" Tanyaku ketika melihat laki-laki berseragam sekolahku.
Eunha mengangguk cepat.Astaga.
Modusnya berhasil."Kamu mau pergi dan menyapanya?" Tanyaku dan tersenyum.
"Mungkin. Kamu mau ikut?"
Aku menggeleng. "Aku tidak tertarik menjadi nyamuk, maaf." Eunha mengangguk dan pergi menghampiri laki-laki itu.
Aku menghela nafas.
Tentu saja aku iri.Aku belum pernah punya pacar sebelumnya.
Jadi, melihat orang berpacaran itu selalu membuatku iri.Ya walaupun ini bukan pacaran...
"Ah!"
Aku langsung menengok kearah suara dan melihat seorang laki-laki tinggi berambut coklat tua sedang mengambil buku-bukunya.
Oh. Dia satu sekolah denganku.
Seragamnya sama. Tapi aku belum pernah melihatnya. Entahlah, aku kan tidak segaul itu.
Diantara barang-barang nya yang terjatuh, terlihat Botol minumnya menggelinding ke arahku sehingga aku langsung mengambilnya."Kamu nggapapa?" Tanyaku dan memberikan botol minum itu.
Orang itu menengok dan membungkuk dalam.
"Aku gapapa. Makasih!" Katanya dan mengambil botol itu.Ia menengok ke arah jam tangannya dan melotot.
"Astaga, aku sudah telat, aku duluan ya! Terima kasih banyak." Katanya dan berlari meninggalkanku."Astaga, ada apa dengannya?"
SURPRISE!
Aku bilang up tanggal 1 tapi ternyata ga cuman kalian doang yang gasabar tapi aku juga gasabar ㅠㅠMiss me? Miss u guys too uhuhuhuhu
Jadiii mau ngasi tau aja, karena ngeliat kondisi agenda aku yang padet merayep, rasanya nggak mungkin Nana update tiap hari kayak Aestas Lover dulu.
Terus Nana juga pengennya ngasi kepastian buat kalian.
So, Nana bakal update hari Rabu dan Jumat jam 17.00~
Maaf satu chapter cuman 600+ words ya! Tolong maklumi diriku uwuwuw.She loves to imagine
With Stars by her side
She glads to meet you.
Thanks for reading 🥰
Lots of love from Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quiescent ✔️ •Umga//sumji•
FanfictionDua orang memperebutkanku dan aku sibuk memikirkan perasaanku pada guru sejarahku! Astaga, apa yang harus aku lakukan?! Keep Love and Support Bangchin -Navi 💜 A U T U M N 2019- ✨ HIGHEST RANK #1 UMGA #8 YEWON #3 SUNMI #1 SANHA // Dulu judulnya...