18

794 87 0
                                    

"Yewonjjang, ayo bertemu denganku, dan Sanha." Aku menengok kearah Arin.
"Apa? Kamu masih mau menjodohkanku dengannya? Tidak terima kasih." Tolakku cepat.
"Ah ayolah, dia baik kamu tau itu."
"... diamlah."
Arin menarik tanganku secara paksa.

"Ayo, aku memaksamu." Katanya dan tersenyum jahil.
Aku hanya bisa menghela nafas panjang.

"Sanha-ya!" Panggil Arin ketika melihat Sanha yang sedang nongkrong.
Melihat Arin, ia langsung melambai. Kemudian ketika melihatku, ia berdiri.
"Noona, apa kabar?" Tanyanya.

"Baiikk." Jawabku walau sebenarnya tidak terlalu baik. Apalagi kalau bukan karena perlakuan gila Min seonssaengnim.

"Hari ini bagaimana kalau kita makan siang bersama?" Ajaknya.
Sebelum aku menjawab, Arin mendahului ku.
Astaga anak ini...
"Tentu saja bisa! Iya kan, eonnie?"
Aku menatapnya aneh karena memanggilku eonnie. "I-iya, bisa kok."

"Baiklah, sebentar lagi bel masuk. Sebaiknya noona cepet ke atas."
Aku menengok ke jam di iPhone ku dan mengangguk.
"Bagaimana dengan kalian?" Tanyaku karena mereka (Sanha dan teman-temannya) tidak bergerak dari posisi mereka.

"Kami ada PE, noona." Jawab Rocky.
"Noona mau ikut PE sama kita?" Tanya Mark.
"Iya noona, pasti asique!" Tambah Lucas.
Aku menggeleng cepat.
"Tidak, abis ini aku kuis seja-" ah. Astaga. Aku. Baru. INGAT.

"ASTAGA ASTAGA ASTAGA ASTAGA!" Panikku.
Mereka menatap ku kebingungan.
"Aku pergi dulu ya!"
"Kenapa buru-buru eonnie? Bel masih 7 menit lagi." Tanya Gahyeon yang kebetulan nimbrung juga.
"Abis ini kuis sejarah, dan harusnya aku hadir 5 menit sebelum bel kelas, sampai jumpa!" Pamitku dan langsung berlari keatas.
Ya ampun, ini lantai satu pula.
Aku ragu bisa sampai tepat waktu.
.
.
.
Benar saja.
Aku telat.
Dan dia tak membiarkan aku masuk kelas.
MENYEBALKAN SEKALI MAHLUK SATU ITU!
INGIN RASANYA AKU CINCANG HIDUP-HIDUP!

Aku terus mengumpat dalam hati.
Sungguh aku jarang merasa kesal kepada orang, tapi perilaku Min seonssaengnim itu gila!
Aku hanya terlambat 10 detik dan tetap dikeluarkan? Aku sudah berusaha keras sampai ke kelas tepat waktu. Aku bahkan berlarian nggak karuan tadi.

"Nggak boleh masuk?" Perkataan Hansol mengejutkan aku yang masih mengumpat.
"Iya! Menyebalkan sekali. Aku hanya telat 30 detik. Kamu kenapa? Telat juga?" Tanyaku penasaran.
"Nggak, aku mau buang sampah. Wle." Ia menjulurkan lidahnya kemudian kembali masuk ke dalam.
Huft. Menyebalkan sekali.

Aku duduk di lantai karena nggak boleh keluar dari kotak keramik yang ditandai oleh Min seonssaengnim. Memangnya aku anak kecil? Dasar nggak waras!

Cklek, suara pintu kelas dibuka.

Aku berharap itu Min seonssaengnim mengijinkanku masuk dan mengikuti pembelajaran.
Namun ternyata itu Hansol.

Sialan.
Sudah berapa kali aku berharap yang muncul Min seonssaengnim dan yang datang malah orang lain?
Kurasa kami memang tidak ditakdirkan bersama.

"Hei." Sapanya
"Hei." Balasku.
Setelah itu ia duduk di sebelahku.
Aku menatap aneh dirinya, dan bertanya dalam hati mengapa ia ada disini.

"Atributku nggak lengkap." Jelasnya dan membuka sedikit blazernya. Tak terlihat dasi miliknya disitu.
Ah iya, Min seonssaengnom juga ketat dalam beraturan.
Hal itu membuat dirinya seorang guru killer yang tambah killer.

"Oh."

Hening sementara.

"Kamu tau, aku nggak mau kita canggung." Dan Hansol memulai pembicaraan.
Aku yang sedang memainkan tali sepatuku langsung menengok.
"Apa maksudmu?"

"Ya, kamu tau, maksudku setelah pernyataanku kemarin."
Aku terdiam sebentar sebelum berkomentar "Oh."

"Aku selalu bersikap seperti biasanya, apa kamu merasa aku berubah?"
Hansol menggeleng.
"Tidak, aku hanya berjaga-jaga."

"Kamu serius menolakku?"
Aku mengangguk pelan.
Hansol menghela nafas kecewa.
"T-tapi kita tetap teman. Nggak akan ada yang berubah!"
Dia tersenyum kepadaku.
"Baiklah, baiklah, kamu bener."

"Tapi kalau boleh tau, kok kamu bisa suka aku?"

"Entahlah, mungkin karena sikap polosmu itu. Kelembutanmu juga. Soft voice. Semua yang ada pada dirimu menarik setelah kamu tidak menyukaiku lagi. Aku masih menyesal."

Aku? Lembut? Kamu seharusnya lihat aku kayak gimana ke Min seonssaengnim.
Kerjaanku mengumpat terus kalau itu tentangnya!

She loves to imagine
With Stars by her side
She glads to meet you.
Thanks for reading 🥰
Lots of love from Nana

Quiescent ✔️ •Umga//sumji• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang