25

847 86 0
                                    

"Ekhm, jadi sekarang kalian berkencan?" Perkataan seseorang dari arah pintu mengejutkan kami.

"J-jungkook sunbaenim, itu dirimu?"

"Lu ganggu amat."

"Hyung jangan galak-galak dong. Buku gue ketinggalan di kelas terus ga sengaja ngelewat sini dan ngeliat kalian."

"Ya udah, mau balik bareng kaga? Kasian lu jomblo." Ajak Min seonssaengnim.

"Etdah baru juga jadian, belagu nya minta ampun. Lu lupa kalo gue murid lu?"

"Ya tapi gue ga ngajar kelas lu kan."

"Argh bener jugasih."

"Jadi mau ikut gak?"

"Kaga, gue bareng cewe. Lagi pdkt." Mendengar itu aku langsung melotot.
Eunha eonnie, gimana kalau-
Astaga, dia pasti patah hati kalau mendengar kabar ini.

"Santai Yewonie, ini kakak lu. Gue pdkt in Jung Eunbi."
Hah apa gimana?
Jangan-jangan dia tau kalau Eunha suka sama dia?

"Seriusan?"

"Dua rius kalau bisa. Dia baik banget udah gitu gemesin. Wah anak-anak kelas gue pada jealous sama gue tuh."

"Sama aja lu belagu." Jungkook menjulurkan lidahnya, mengejek Min seonssaengnim.

"Yang penting gue yang beruntung dapetin dia. Semoga pdkt gue lancar. Doain ya hyung, doain ya Yewon."

"Siap."

Setelah Jungkook pergi, kami dengan canggung keluar kelas.

Perjalanan pulang agak hening tapi hatiku berbunga-bunga.
Aku terus tersenyum. Tak percaya semua ini sungguhan.
Astaga indahnya dunia.

Dehaman Min seonsaengnim saat kami melewati taman kecil membuatku menengok.
Kemudian ia mengisyaratkan untuk pergi kesana. Mungkin ada yang mau ia bicarakan.

"Apa nggak masalah bagimu kalau kita backstreet dari pihak sekolah?" Tanyanya setelah kami berdua duduk di ayunan yang berbeda.

Ah iya aku baru menyadari kalau dia itu guru. Bagaimana aku bisa melupakan itu?

Aku mengangguk setuju.
Aku takut kalau ketahuan nanti aku dikeluarkan pasti gawat.

"Kalau gitu, kita harus buat peraturan."

"Astaga seonssaengnim penuh aturan-" perkataanku dipotong olehnya.

"Pertama, dilarang memanggilku seonssaengnim diluar sekolah."

"Lalu seonssaengnim ingin aku memanggilmu apa?"

"Yoongi-ya atau kamu tertarik membuat panggilan sayang?"

Aku berpikir lama untuk itu.
Rasanya kalau Yoongi-ya agak kagok.

"Ah! Aku tau. Suga? Bagaimana menurutmu seonssaengnim?"

Ia mengernyitkan dahi. "Apa itu?"

"Sugar. Tapi kita buang R nya. Ini karena seonssaengnim manis."
Ia tampak salah tingkah ketika aku puji begitu.
Menggemaskan sekali guruku ini.

"Baiklah. Aku akan memanggilmu Umji."

"Umji?"

"Karena semua tentangmu adalah ancungan jempol."

"Astaga, seonssae- maksudku Su-suga, aduh ini canggung." Yoongi tertawa melihatku.

"Nanti juga biasa aja Umji-ya. Jangan khawatir."
Ia mengelus rambut panjangku.
Bisakah dia berhenti melakukan hal yang spesial?

"Peraturan kedua, nggak ada kontak fisik di sekolah sampai 1km dari sekolah."

"Well, aku bisa melakukannya. Peraturan ketiga, jangan beritahu siapapun."

"Bahkan pada bangtan dan pacar-pacar mereka?"

"Tunggu, kamu tau darimana?"

"Sahabatku, Yerin-eonnie. Pacar Taehyung-oppa."

"Kamu kenal Yerinie?"

"Tentu. Lalu ada juga Sowon-eonnie."

"Pacarnya Seokjin."

"Yup. Sinb eonnie yang lagi deket sama-"

"Jhope, iya."

"Yuju eonnie yang baru-"

"Jadian sama Jimin."

"Dan yang terakhir Eunha eonnie, sama Jungkook."

"Wah, aku nggak nyangka kalau kita semua terhubung. Aku baru tau kalau kalian saling kenal. Lagian bangtan belum pernah ngadain double date or something."

"Iyasih. Lagian aku belum pernah bertemu langsung sama Jimin dan Jhope."

"Mungkin nanti kita bisa makan bersama."

"Eung, Suga oppa mau nganter ke rumah?"

Ia mengangguk.
"Aku bertanggung jawab atasmu sekarang."

"Apaansih, yaudah yuk. Nanti tambah sore."

"Baiklah, kalau gitu ayo pulang."
.
.
.
Aera tersenyum sangat lebar ketika melihat kami sampai di perkarangan rumah.
"Eomma, eonnie bawa pacaaaarrr!!!" Adu Aera dari lantai dua.
"A-a-a-astaga bagaimana kalau eomma melihatmu- aku-" Yoongi menepuk pundakku dan tersenyum.
"Hei, kita bisa. Percaya padaku." Aku pun membalas senyum tulusnya.

"EOMMAAAAAA!!!" Teriakan Aera kembali terdengar.
Aku menepuk jidatku malu. "M-maafkan dia."
Yoongi tertawa dan menggelengkan kepalanya.
"Nggak apa, dia lucu. Sama seperti mu."

Aku langsung memukulnya karena malu sementara dia menjulurkan lidahnya jahil.
Aku baru tau manusia dingin yang aku kenal bisa bersikap seperti ini.
Ternyata banyak hal yang tak aku ketahui mengenai dirinya.

"Yewonjjang, selamat datang, kamu membawa, p-pacar?"

Yoongi langsung maju dan memperkenalkan dirinya.

"Halo, saya Min Yoongi, guru sejarah Yewon sekaligus pacarnya." Ia membungkuk dalam sementara eomma terperanjat.

"A-APA?!"



Jangan-jangan eomma nya tak menyetujui? Apakah akan ada masalah baru?
Hue hue hue.

Apa kabar gaes btw.
Akhir tahun semakin dekat, begitu juga dengan akhir cerita.

Mari berdoa 2020 menjadi tahun yang baik bagi kita semua dan terutama Bangchin.
Kalau bisa moment Sowjin nya banyakin karena tahun depan mas Seokjin mau wamil HUHUHU :(

She loves to imagine
With Stars by her side
She glads to meet you.
Thanks for reading 🥰

Quiescent ✔️ •Umga//sumji• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang