6

1.2K 124 3
                                    

"Akhirnya weekend datang!!!" Seru Sakura semangat.
Hari ini hari Minggu dan dia memutuskan untuk bermain ke rumahku.

"Bagaimana pendapatmu tentang Korea?"
Sakura yang sedang asyik memainkan boneka hamsterku langsung menjawab, " Seru, menyenangkan, kalian ramah-ramah, aku menikmatinya sekalipun bahasanya belum aku kuasai."

"Ngomong-ngomong Yewonie, rumahmu besar banget." Komentarnya.
"Gomawo?"

"Besar dan nyaman. Apa tempat favoritmu disini?"

"Taman belakang. Aku sering merawat tumbuhan."

"Wah, rajinnya! Pantas saja Hansol menyukaimu."
ah. Percakapan ini lagi...

"Dia menyukaiku? Dia bilang padamu?" Tanyaku pura-pura peduli.

"Tidak."

"Lalu?"

"Kamu pikir aku tidak bisa melihatnya?"

"..."

"Oh ayolah Wonie, orang asing pun akan menyadarinya. Kamu benar-benar tidak tertarik dengannya?"
Aku menggeleng.

Sakura cemberut kemudian kembali bertanya,
"Bagaimana dengan adik kelas yang sering bersamamu itu?"

"Sanha?"

"Iya, dia. Apa kamu menyukainya?"

"Hei dia hanya adik kelasku, kami hanya berteman."

"Tapi Wonie, aku juga bisa melihat kalau dia menyukaimu."
Aku kembali terdiam.

"Apa kamu tidak menyadarinya juga?"

"Aku tidak main menyimpulkan, Sakura-ya."

"Kalau kalian lagi bertiga apalagi. Aku bisa merasakan persaingan Sanha dan Hansol."

"Ya terus, kamu mau aku menyukai salah satunya?"
Sakura mengangkat bahu.

"Sebelum itu, apa kamu menyukai seseorang?"
Aku menggeleng pelan.

"Tapi apakah pernah ada orang yang membuatmu berdebar?"

Dalam sekejap ingatan ketika aku berada di ruang guru datang.
Detik-detik ketika Min seonssaengnim berjalan kearahku, berhenti tepat di depanku, mengangkat tangannya untuk mengambil kertas tugas.
Pipiku merah dalam sekejap.

"AH!!!" Teriakku frustasi sambil mengacak rambutku.
Sakura malah tersenyum melihatku.

"Sudah kuduga! Kamu menyukai seseorang bukan?" Tebaknya sambil tersenyum lebar.

Aku menatapnya lemas.
"Tidak, aku tidak menyukainya."
Akupun menghempaskan badanku keatas kasur dan menghela nafas panjang.

"Aku tidak boleh suka guru." Kataku pelan.

Sakura mengedip tidak percaya ketika mendengar ucapanku yang tak sengaja terdengar itu.
"HEI JANGAN BILANG KAMU MENYUKAI MIN SEONSSAENGNIM?!" Aku melotot mendengarnya, "ANIYA!"

"Kalo nggak, terus apa yang aku dengar tadi???"

"Aku tidak ngomong apa-apa!" Dustaku.

"Kamu berbohong!"

"Argh."

Sakura lagi-lagi tersenyum melihatku kemudian menggenggam tanganku.
"Akuilah kalau kamu menyukainya. Aku ngga bakal kasih tau siapa-siapa."
"Aku tidak-"
"Kamu menyukainya."
Lama-lama aku kesal dengan sifat keras kepalanya.

"Hei, aku jelaskan ya, aku tidak tertarik untuk menyukainya, hanya saja, kemarin dia membuatku berdebar, tapi itu tidak membuatku menyukainya, mengerti?"

Sakura akhirnya mau mengerti dan kini dia mengangguk-ngangguk.
"Kalau kamu menyukainya, pastikan aku jadi orang yang pertama kali tahu."
Aku memutar mataku kesal.

"Aku tidak akan menyukainya." Kataku yakin sepenuh hati.
"Dan aku meragukan perkataanmu itu." Keyakinan Sakura lebih besar dari keyakinanku.
Ha.. sudahlah.

Min seonssaengnim, kumohon jangan lakukan hal-hal yang mendebarkan lagi.
.
.
.
Yoongi POV
"APA?!" Teriak Suran terkejut.
Dia sepupuku, teman dekatku. Selisih 7 tahun denganku.

"Kamu nggak perlu teriak." Kataku dan mengelus telingaku.

"Hei hei HEI! Kamu secara nggak langsung telah menggoda seorang murid, Yoongi-ya!" Suran mengguncangkan badanku keras.

"Aku juga ngga tau kenapa aku bisa melakukan itu! Kaki ku berjalan sendiri kamu tau?!" Aku balas meneriakinya.

"Astaga astaga, aku tak menyangka kamu suka anak kecil." Goda Suran sambil menyikutku.

"Dia bukan anak kecil lagi, dia 16 tahun, cuman beda 5 tahun denganku lagipula." Jelasku.

"Baiklah terserah, tapi tetap saja dia muridmu. Lalu sekarang apa yang mau kamu lakukan padanya?"

"Hei aku belum bilang kalau aku menyukainya."

Suran berkacak pinggang.

"Dari kamu tanpa sadar berjalan kearahnya, berhenti tepat di depannya, berjarak satu jengkal dengannya, mengambil kertas yang berada di belakangnya tanpa mengucapkan permisi, bukannya sudah keliatan jelas kalau kamu tertarik dengannya? Kenapa harus dia? Dari sekian banyaknya murid? Kamu tertarik dengannya, Yoongi-ya!" Penjelasan Suran memang tidak salah. Tapi aku belum menyukainya, sungguh!

"Entahlah, first sight, mungkin."

Suran menatap tidak percaya, "Kamu sudah gila."

She love to imagine
With Stars by her side
She glad to meet you.
Thanks for reading 🥰
Lots of love from Nana

Quiescent ✔️ •Umga//sumji• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang