13

920 94 0
                                    

"Sampai bertemu lagi!" Kami semua berpamitan dan tinggal aku dan Sowon.

"Kamu nggapapa, Yewonjjang?" Tanya Sowon.
Aku mengangguk ragu.

"Apa kamu udah terlanjur menyukainya?"
Aku menggeleng, "Aku nggak tau. Tapi rasanya berbeda ketika ia bersamaku."

"Nggak masalah kalau kamu menyukainya. Kalian selisih 5 tahun lagipula."
"Masalahnya, aku takut dia cuman nganggep aku muridnya."
"Jangan terlalu memikirkan hal seperti itu. Kalau jodoh, ya jodoh. Bersikap seperti biasa, jangan berubah, aku yakin kamu akan baik-baik saja." Aku tersenyum manis. Sowon eonnie sangat baik astaga.

"Kalau ada masalah, ktalk ku selalu terbuka untukmu, mampir ke kafe juga nggapapa. Tapi ada kemungkinan aku ngga ada disana."
"Terus ngapain aku ke kafe..."
"Ketemu Cha Eunwoo mungkin." Candanya.
Aku memeluknya, berterima kasih dan mengucapkan selamat tinggal.
.
.
.
Author POV
Taehyung mengambil teleponnya dan mencari kontak Yoongi.
"Kamu ingin menghubungi siapa?" Tanya Yerin.
"Min Yoongi."
"Yang Yewon tadi?"
Taehyung mengangguk.
"Kenapa?"
Taehyung menengok ke arah Yerin yang kepo.
Ia pun mencubit pipi Yerin karena gemas.
"Auwww sakit tet!" Keluh Yerin tapi tidak memberontak.
"Yoongi belum pernah jatuh cinta."
"Tau darimana?"
"Aku temannya!"
"Hehhehe iya maaf maaf. Lalu?"
"Ia tidak pernah bertingkah semanis itu pada perempuan."
"Benarkah? Tapi bukannya menyemangati dan mengucapkan hati-hati adalah sesuatu yang wajar?
"Tidak untuk dirinya. Dia hanya berkata seperti itu pada orang terdekatnya seperti kami bangtan dan keluarganya."
"Kurasa dia memang ada sesuatu dengan Yewon..."
"Makanya sekarang aku ingin menghubunginya."
"Bukannya kita kesini untuk liburan?" Yerin cemberut dan hal itu membuat Taehyung tambah gemas.
Taehyung merangkul Yerin ke dalam pelukannya dan mencium lembut pipinya.
"Apa kamu nggak mau membantu Yewon?"
"Mau..."
Taehyung tersenyum.
"Hanya pertemuan singkat dengan Yoongi setelah itu kita pergi bermain, okay?"
"Janji?"
"Janji."
Mereka mengaitkan jari kelingking mereka dan tertawa.
"Apasih manja banget kamu."
"Hehe."
Setelah itu Taehyung segera menghubungi Yoongi dan meminta untuk bertemu sebentar.
"Baiklah, sampai bertemu disana besok." Mendengar kata besok Yerin agak terkejut.
"Nggak jadi?"
"Iya. Dia bisanya besok. Sekarang kita bisa main. Kamu mau kemana?" Kata Taehyung dan Yerin tersenyum sangat lebar.
"Lotte world!"
.
.
.
Yewon POV
"Aera." Panggilku sambil berguling-guling di kasur.
"Apa?" Tanyanya dan menyimpan komik yang sedang ia baca.
"Bagaimana hubunganmu dengan si anu."
"Astaga eonnie, jangan gunakan kata si anu. Dia punya nama." Protesnya sambil tertawa.
"Iya iya maaf. Bagaimana kabarmu dengan Jean? Sibule itu."
"Namanya doang yang bule, dia bukan bule!"
Ah dia sangat menggemaskan. Makanya aku sering menjahili Aera.
"Ayo cerita cerita."
"Eonnie, aku selisih 9 tahun dengannya. Mungkin dia menganggapku bocah kecil."
"Kenyataannya dia menyukaimu."
"EONNIE!!!"
"Hehe. Makanya, kumohon. Ngobrol yang serius. Aku saat ini butuh kata-kata darimu."

Aera tersenyum melihatku setelah itu tatapannya jadi serius.
"Kami tidak pacaran. Tapi berkomitmen. Ia selalu menjagaku, kapanpun dimanapun meskipun dia tak selalu berada di sampingku."
Aera tersenyum selama bercerita.
"Karena perbedaan umur, ia mengajariku caranya menjadi dewasa. Aku belajar banyak darinya. Aku... sangat menyukainya dan menyayanginya."
Melihat Aera yang berbunga-bunga membuat hatiku bergetar. Ia tampak sangat bahagia.

"Eonnie ada masalah apa?" Tanya Aera.
"Hm, kurasa aku menyukai seseorang."
Mendengar hal itu Aera langsung melotot dan memegang tanganku sembari berkata "BENARKAH?!"
Aku mengangguk-ngangguk.
"Siapa orangnya? Maukah kau menunjukkannya padaku?"
"Aku rasa belum waktunya."
"Ah aku mengerti. Kalau begitu ceritakanlah tentangnya."
"Dia dingin. Sangat dingin. Aku tidak menyukainya di awal karena sikapnya itu. Tapi kemudian kami jadi banyak interaksi dan entah mengapa ia sering tersenyum jika di depanku bahkan bersikap sangat manis. Awalnya hanya debaran kecil tapi semakin lama aku semakin memikirkannya dan ternyata itu menjadi rasa suka." Jelasku.
Aera tersenyum bangga.
Mungkin karena ini pertama kalinya aku jatuh cinta.

"Siapa? Satu kelas? Satu angkatan? Kakak kelas? Adik kelas?" Tanya Aera bertubi-tubi.

"Jangan tertawa."
"Tentu."

"... guru sejarahku."

"A-APA?!"

She loves to imagine
With Stars by her side
She glads to meet you.
Thanks for reading 🥰
Lots of love from Nana

Quiescent ✔️ •Umga//sumji• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang