Okay, aku akhir-akhir ini mulai memikirkannya.
Ada 2 orang.
Yang menyukaiku.
Sementara aku,
Masih bingung dengan Min seonssaengnim.KENAPA KEHIDUPAN SMA KU SE COMPLICATED INI??
AKU NGGAK NGERTI LAGI!Sudah kuduga!
Kalau kamu mengenal cinta, pasti kehidupanmu akan mendadak rumit!
Padahal aku belum menyukai siapa-siapa.
Kedua orang itu juga belum mengatakan perasaan mereka.
Lalu sebenarnya apa yang aku khawatirkan?!"Eonnie!" Panggil Aera menyadarkan lamunanku.
Aku menengok dan tersenyum kaget.
"Ya? Maaf, aku melamun." Kataku dan menunjukan peace sign.Aera tertawa mendengarku, "Apa yang kau pikirkan, eonnie?"
"Entahlah, banyak hal terjadi di sekolah. Bagaimana sekolahmu?" Tanyaku sambil mengelus rambutnya.Ia tersenyum, "Pusing."
"Astaga, kamu pusing tapi kamu tersenyum."
"Inilah aku! HAHA."
Ah irinya, dia selalu bahagia kapanpun dan dimanapun."Kamu sangat menggemaskan."
"Aku tau itu. Kakaknya juga tak kalah menggemaskan." Ia berkacak pinggang dan aku menariknya ke dalam pelukanku.
"Aku menyayangimu!"
"Aku lebih menyayangimu!"
.
.
.
"Hey," Min seonssaengnim menyodorkan selembar kertas tugasku.
"Kamu buruk dalam materi ini." Aku terdiam tak kaget ketika melihat angka 60 di kertas tugasku."Inilah nilai sejarahku yang normal," aku tersenyum padanya, "Yang kemarin itu sebuah keajaiban."
Min seonssaengnim menarik kembali kertas itu, "Jangan beralasan. Apa kamu tidak punya motivasi untuk berubah?"
"Aku tidak beralasan, aku membicarakan fakta mengenai diriku."
Astaga, aku nggak pernah bicara semenyebalkan itu. Ada apa denganku?"Karena ini pelajaranku, aku memaksamu untuk ikut kelas tambahanku."
Aku terbelalak mendengarnya.
"Aku? Bersama teman-teman yang lain?"
Min seonssaengnim menggeleng.
"Hah? Kenapa?"
Ia melihat-lihat tugas teman-temanku yang lain, kemudian melihat kearahku.
"Di tugas ini, cuman kamu yang remidi."Yah, wajar sih...
sejarah gitu..."J-jadi, aku sendiri?"
Min seonssaengnim mengangguk.
"Tidak boleh menolak, ini salahmu sendiri remidi. Saya tunggu hari ini jam 4 sore."
"Tapi seonssaengnim, hari ini aku ada acara-"
"Tidak ada penolakan." Katanya tegas kemudian pergi meninggalkan diriku yang sudah menggigit-gigit jariku keras.
Manusia macam apa itu?
Keras kepala sekali astaga!
.
.
.
"Maaf Hansol-ah, hari ini aku ada kelas tambahan."
Ya, hari ini Hansol mengajakku pergi makan bersama Seungkwan juga.
"Kelas tambahan?"
"Iya, sejarah. Aku remidi sejarah dan Min seonssaengnim menyuruhku untuk mengikuti kelas tambahannya. Ya ampun aku benci sejarah." Aku menghela nafas kasar.
"Wah guru itu keterlaluan." Komentar Hansol.
"Aku benci pelajarannya, bukan gurunya." Kataku tajam.
Hansol terdiam bingung kemudian bertanya,
"Ha? Bukannya kamu kesal dengannya?"
"Iya, tapi dia begitu karena ingin aku berubah.""Lalu kamu ingin aku berespon seperti apa kalau menghujatnya tidak boleh? Aneh sekali, padahal kamu juga pernah menghujatnya."
Aku menengok ketika mendengar itu.
Aku? Menghujatnya? Kapan?
"Apaan?"
"Kamu bilang dia dingin dan keterlaluan karena masih banyak murid yang menyukainya. Kamu membenci spesies macam itu kan?"
Aku terdiam sebentar sebelum menjawab, "Tidak, aku tidak membencinya.""Hey Hansol-ah! Ayo aku lapar!" Panggilan Seungkwan dari luar kelas memecah keheningan kami.
"Ok. Terserah padamu, aku pergi dulu. Hati-hati." Pamitnya dan pergi.
Astaga situasi tadi canggung sekali.
Aku tidak pernah bertengkar dengan Hansol sebelumnya. Lucu sekali aku jadi sewot karena Hansol menghujat Min seonssaengnim.
Padahal yang dikatakan Hansol tadi benar.
Aku tidak suka spesies Min seonssaengnim.
Tetap disukai meski kepribadiannya buruk.
Dengan muka sepertinya, jika ia bersikap sedikit lebih manis, pasti akan sempurna.
Sama seperti hari itu, ketika ia berkata padaku,"Tidak apa, saya akan membantu agar nilaimu bagus terus seperti ini. Bersemangatlah." Katanya, dan untuk pertama kalinya, aku melihatnya tersenyum padaku.
Tanpa kusadari, senyumku mengembang ketika mengingat kejadian itu.
Sungguh, senyumnya sangat menghangatkan.
Tidak bisakah ia terus tersenyum seperti-
ASTAGA AKU INI MIKIR APAAN SIH?!?!?!"Hei kamu ngapain senyum-senyum nggak jelas kayak gitu sih? Saya jadi merinding liatnya."
Eoh?
Dia sudah datang?
Aneh sekali.
Hawa dinginnya itu, tidak terasa seperti biasanya...She loves to imagine
With Stars by her side
She glads to meet you.
Thanks for reading 🥰
Lots of love from Nana
KAMU SEDANG MEMBACA
Quiescent ✔️ •Umga//sumji•
FanfictionDua orang memperebutkanku dan aku sibuk memikirkan perasaanku pada guru sejarahku! Astaga, apa yang harus aku lakukan?! Keep Love and Support Bangchin -Navi 💜 A U T U M N 2019- ✨ HIGHEST RANK #1 UMGA #8 YEWON #3 SUNMI #1 SANHA // Dulu judulnya...