Part 8|Kecewa|

1.1K 98 11
                                    

Happy Reading

Mina menatap lurus langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Air matanya masih setia mengalir membasahi wajah cantik itu. Tubuhnya bergetar dan sesekali bibirnya mengeluarkan isakan yang memilukan bagi siapa saja yang mendengar.

Tok.. Tok.. Tok..  "Aku masuk." Seorang wanita membuka pintu dan masuk membawakan nampan yang berisi sarapan untuk mina. Ia berjalan mendekati mina dan meletakkan nampan itu diatas meja. Melihat mina yang tidak perduli akan kehadiran nya, wanita itu lantas duduk disamping tempat mina berbaring.
"Apa kau tidak lelah seharian hanya berbaring di tempat tidur? Aku membawa kan mu sarapan. Lebih baik kau makan!"

Mina masih tidak merespon lawan bicara nya, ia hanya menatap lurus kedepan dan sesekali memejamkan mata.

"Mina-ssi, sampai kapan kau akan seperti ini? Jika kau terus larut dalam masalah mu maka rasa kecewa di hati mu tidak pernah akan terobati." Mina menatap kesamping melihat wajah lawan bicara nya. "Aku tahu Jeongyeonie." Ya wanita itu adalah JeongYeon sudah 4 hari mina menginap di rumahnya. Ia tidak mau pulang ke rumah dan berjumpa dengan jimin. Disinilah mina sekarang, bersama Jeongyeon teman dekat nya. Ia butuh tempat untuk menenangkan pikiran dan keadaan nya. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Hancur sudah pertahanan nya dan Hilang sudah kepercayaan nya pada jimin. Sekarang lelaki itu hanya meninggalkan luka yang cukup besar di hati mina

*flashback

"Siapa dia dan siapa anak itu?" Mina mengulurkan telunjuk nya dan memberikan tatapan menyeramkan pada jimin. Jimin memegang tangan mina lembut dan menggenggam nya kuat. "Mm.. Sayang lebih baik kau masuk terlebih dahulu kedalam mobil, aku akan segera menyusul mu." Mina lantas melepaskan genggaman tangan jimin pada tangan nya. "Aku membutuhkan jawaban mu sekarang PARK JIMIN." Untuk pertama kali nya wanita itu berani membentak suaminya dengan penuh emosi. Dapat terlihat mata nya sudah memerah dan siap menumpahkan air mata. Sekitar beberapa menit jimin terdiam melihat mina dan tidak memberikan penjelasan apa pun. Ia hanya diam tidak mengeluarkan sepatah kata. Terlalu sulit bagi jimin untuk sekedar memberi tahu siapa wanita dan anak kecil yang sedang ada dihadapan mereka sekarang. "Baiklah park jimin, kurasa sudah tidak ada yang perlu dijelaskan. Aku cukup mengerti dengan ini semua." Mina pergi dari hadapan jimin dan wanita yang membawa anak itu. Ia berlari secepat mungkin diiringi oleh air matanya yang keluar dengan deras.  jimin memberikan tatapan membunuh pada wanita yang sedang berdiri terpaku dihadapannya. "Kau! Siapkan dirimu!" Ucap jimin dengan nada mengancam dan segera berlari mengejar mina. Mina memanggil taxi yang kebetulan lewat didepannya. Ia segera masuk dengan cepat agar jimin tidak bisa mengejar nya "Cepat Jalan sekarang paman."
"Baik nyonya."
Supir taxi itupun langsung segera pergi meninggalkan tempat. Jimin sudah ketinggalan jauh dari istrinya, ia hanya mengacak rambut nya kesal dan berteriak sekuat mungkin untuk meredam emosi.

*flashback end

Mina kembali termenung setelah mengingat kejadian kemarin. Entah kenapa bayangan wanita dan anak itu selalu berputar-putar dalam pikiran nya dan membuat kepala mina pusing. "Jeongyeonie, bisa kah kau membelikan ku obat? Kepala ku sangat pusing sekarang."

"Lebih baik kau makan terlebih dahulu, mungkin saja pusing dikepala mu itu disebabkan karena kau belum makan apapun selama 2 hari ini." Mina hanya mengangguk pelan tanda ia setuju dengan ucapan Jeongyeon. "Baik, makan lah sekarang. Aku tidak mau kau sakit karena tidak makan. Bisa-bisa jimin marah kepada ku melihat tubuh mu semakin kurus."

"Jangan sebut nama bajingan itu dihadapan ku Jeongyeonie, aku benci mendengar nya." Jeongyeon lantas menutup mulut dengan kedua tangan nya. Ia terkejut mendengar apa yang mina katakan. Karena baru pertama kali ia mendengar teman nya berbicara seperti itu.

Fancy You (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang