Part 34|Kepergian Jin|

519 63 11
                                    

Happy Reading

Seorang laki-laki tua memperhatikan anak nya. Mata nya yang sudah tak lagi hitam tampak bimbang dengan keputusan yang akan dilakukan oleh sang anak. Ia berkali-kali menelan ludah dan membuang napas kasar. Sementara sang anak yang sedang diperhatikan hanya menundukkan kepala.

Keheningan pun terjadi beberapa menit diantara keduanya. Untung saja sang ayah memulai pembicaraan terlebih dahulu. Sehingga membuat suasana yang tadi nya beku, mencair juga.

"Bagaimana keputusan mu nak?" Tanya sang ayah.

Jin menghembuskan napas kasar. Ia menatap wajah sang ayah dengan seksama. "Keputusan ku sudah bulat appa. Aku akan melanjutkan studi ku di Jerman." Ucap nya.

"Huh." Akhirnya jawaban seperti ini yang harus ia dengar. Melepaskan putra nya ke negeri sebrang bukanlah perkara mudah. Tapi ini menyangkut masa depan Jin. Tak mungkin Jin terus menjadi sapi yang ditusuk hidung nya yang kemana-mana selalu ikut kehendak sang ayah.

"Apa kau tidak mempertimbangkan lagi keinginan mu?" Kali ini sang ayah Lagi-lagi mencoba menggoyahkan Jin.

Tapi keputusan Jin sudah bulat. Sehebat apapun ayah nya mencoba menggoyahkan pertahanan nya tetap saja kembali ke rencana awal yakni Pergi ke Jerman dan menyelesaikan semuanya.

"Maafkan aku appa." Jin kembali menunduk dan menggenggam tangannya kuat.

Jin merasakan pundak nya dipegang oleh seseorang. Ia yakin bahwa itu adalah ayah nya. Saat jin kembali mendongakkan kepalanya ayah nya benar-benar mengelus pundaknya dan tersenyum padanya.

"Apa ini? Apa kah dia mengijinkan ku?"

"Pergilah nak, kejar impian mu. Aku akan selalu mendukung mu."

Ucapan sang ayah barusan membuat Jin bersyukur. Sudah lama ia menginginkan hal ini terjadi. Dan bertahun-tahun sudah ia harus diam dan patuh pada setiap perintah sang ayah yang tak sejalan dengan keinginan nya.

Jin memeluk tubuh ayah nya. Ia terharu Dan menangis pada pelukan sang ayah.

****

Pukul 9 pagi.

Jin duduk didepan teras rumah nya. Ia tersenyum melihat langit. Bisa dikatakan bahwa hari ini adalah hari paling indah dalam hidupnya. Ia akan pergi ke Jerman dan melanjutkan pendidikan nya disana.

Tapi, Jin kembali teringat pada mina wanita yang sangat ia cintai. Andai saja takdir berpihak pada nya dan jika boleh ia meminta takdir untuk menjadikan mina milik nya. Maka itu pasti akan menjadi sesuatu yang terindah untuk Jin. Tapi ia sadar hal itu hanya kemungkinan kecil untuk terjadi.

Jin sadar bahwa apa yang ia lakukan selama ini pada mina adalah salah. Ia sebenarnya tidak berniat untuk menakuti atau menyakiti wanita itu. Ia benar-benar mencintai mina. Terlintas di pikiran nya bahwa ia harus meminta maaf pada wanita itu.

Jin ingin menyelesaikan semua nya. Ia ingin belajar di Jerman dengan tenang, tanpa ada dendam, amarah dan kekecewaan dari orang yang ia cintai. Ia harus menemui mina. Tapi apakah wanita itu mau menerima kehadiran nya? Ah, itu masalah belakangan. Intinya sekarang ia harus meminta maaf pada mina sebelum ia pergi.

Fancy You (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang