Part 9|Luka|

1K 95 8
                                    

Happy Reading

Setelah 3 hari mina melakukan perawatan di rumah sakit akhirnya ia diperbolehkan pulang oleh dokter. Kondisi kesehatan nya sudah mulai membaik walaupun wajahnya masih terlihat pucat. Ia sudah bersiap untuk pulang dan melanjutkan istirahat di rumah Jeongyeon. "Dimana wanita itu, Jeongyeonie kau dimana?" Ya mina sadar hanya ada dirinya seorang diri didalam kamar ini. Dia tidak tahu kemana pergi nya jeongyeon. Ia terdiam, pikiran tentang kejadian kemarin berputar lagi di kepala nya.

Ckclek, "mina-ssi kau sudah siap?" Tidak ada jawaban dari mina. Ya wanita itu sekarang sedang melamun dengan air mata yang mengalir indah diwajah nya.

"Mina-ssi." Jeongyeon memegang bahu mina pelan, alhasil wanita itu pun langsung tersadar dari lamunannya. "Ya Jeongyeon-ssi, kau sudah datang?" Mina tersenyum sendu sambil mengusap air mata yang mengalir dipipi nya. "Kau kenapa menangis? Apa ada yang sakit?" Tanya Jeongyeon dengan wajah khawatir. "Tidak mataku hanya sedikit berair." Jeongyeon tahu ada suatu hal yang membuat temannya itu menangis, tapi Jeongyeon tidak mau banyak bertanya. Ia hanya mengiyakan apa yang diucapkan mina.

***

Setelah sampai dari rumah sakit tadi, mina tidak terlalu banyak melakukan aktivasi. Bahkan sampai saat ini wanita itu hanya terbaring di tempat tidur dengan pandangan yang kosong ke atas. Pikirannya masih kalut tentang kejadian kemarin, sungguh ia lelah dengan ini semua. Ia ingin keluar dari masalah ini dan ia ingin hidup normal seperti seharusnya.

Mina merasa bosan seharian berada di dalam kamar. Ia pun memutuskan keluar untuk menemui Jeongyeon.

Mina membuka pintu kamar nya dan berjalan menuruni anak tangga dengan perlahan. Ia melihat Jeongyeon sedang asik menonton TV di ruang tengah.

"Jeongyeonie." Mendengar namanya dipanggil oleh seseorang Jeongyeon lantas berbalik dan melihat ke arah sumber suara. "Ya mina-ssi, ada apa? Kau membutuhkan sesuatu?" Jeongyeon bertanya dengan wajah serius. "Tidak, aku hanya merasa bosan di kamar. Aku ingin bersamamu." Mina sangat bersyukur bisa memiliki teman seperti Jeongyeon, karena hanya Jeongyeon yang bisa mengerti nya disaat sulit seperti ini. "Kemarilah, kita lihat drama ini. Kurasa sangat bagus." Mereka berdua pun menghabiskan waktu siang nya dengan menonton TV.
Jeongyeon berharap dengan keluar nya mina dari kamar bisa membuat wanita itu melupakan sejenak masalah nya.

"Jeongyeon-ssi aku lapar, bisa kah kita memasak sesuatu untuk dimakan." Mina menatap Jeongyeon dengan wajah yang memelas. "Yaak, kenapa kau memelas seperti itu padaku. Jangan bilang kau meminta makan yang aneh-aneh mina-ssi."

Mina tersenyum mendengar ucapan teman nya itu. "Baiklah, aku tidak akan meminta yang aneh-aneh."

Jeongyeon berdiri menghadap mina dan mengikat rambut nya asal. "Cepat katakan apa yang ingin kau makan." Sekitar 10 menit mina memandang mata Jeongyeon, ia hanya diam tidak ada jawaban yang keluar dari mulutnya.
"Kenapa kau diam, apa yang ingin kau makan?".
" Tidak bisakah kau menunggu sebenar saja Jeongyeon-ssi, aku sedang berpikir." Jeongyeon hanya menghembuskan nafas nya berat ketika mendengar ucapan mina.

"Kurasa aku ingin makan Sup ikan hari ini, bisakah kita memasak nya?" Jeongyeon melotot kan matanya, sudah ia duga bahwa mina akan meminta makanan yang aneh. "Mina-ssi sudah berapa lama kau berteman dengan ku?"

"Mm.. 6 tahun, kenapa?"

"Apa kau tidak tahu atau kau berpura-pura lupa?"

Fancy You (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang