Part 12|Bukan Aku|

864 93 6
                                    

Happy Reading

Setelah kejadian tadi pagi. mina kembali mengurung dirinya seharian di kamar. Jeongyeon yang menghawatirkan keadaan teman nya itupun hanya bisa menunggu pasrah.

Tok tok tok..

"Mina-ssi, keluarlah. Aku sudah menyiapkan makan malam untuk mu. Kumohon jangan begini, buka pintu. Aku ingin masuk."

Tidak ada jawaban dari dalam. Suasana semakin sunyi dan hari pun semakin larut.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Dan Jeongyeon masih setia duduk didepan pintu kamar mina dengan nampan makanan yang sedari tadi ia bawa untuk temannya ini.

Jeongyeon meneteskan air mata. Sungguh ia sedih melihat teman nya seperti ini. Tidak ia sangka bahwa masalah ini akan berbuntut panjang.

"Mina-ssi, apa kau sedang tidur? Bangun lah sebentar. Dari tadi pagi kau belum makan apapun. Kau bisa sakit nanti."

____________

Di kamar mina

Wanita itu hanya terduduk lesu di samping tempat tidur nya. Pikiran nya sangat kacau, ia lelah dengan semua ini. Ingin sekali ia terbebas dari semua masalah ini dan hidup normal seperti biasa nya.

Diluar sana terdengar suara Jeongyeon yang setia memanggil dan memohon kepadanya agar ia bisa keluar dari kamar.

"Jeongyeonie, jangan pikirkan aku. Tidurlah!" Ucap mina sangat pelan dan mungkin hanya ia yang mendengar nya.

Mina melirik ke jam yang menempel didinding. Jam itu sudah menunjukkan pukul 1 malam. Dan suara Jeongyeon masih terdengar walau volume nya sedikit menurun.

Karena tidak tega dengan Jeongyeon yang dihitung-hitung sudah 6 jam menunggu nya didepan, akhirnya mina membuka pintu dan melihat Jeongyeon terduduk lesu sambil menempelkan kepala nya pada dinding.

Mendengar pintu itu terbuka Jeongyeon segera berdiri dan membawa nampan yang berisi makanan.

Ia segera melihat mina dengan tatapan sedih dan menetes kan air mata nya sangat deras.

"Mina-ssi akhirnya kau keluar. Ini aku membawakan makan untuk mu." Jeongyeon tampak sangat girang dan mengusap air matanya. Ia segera menyodorkan nampan itu kepada mina.

Mina tidak menyambut nampan itu dengan baik. Ia berbalik dan tidak memperdulikan Jeongyeon yang berada didepan nya saat ini.

"Masuk lah!"

Jeongyeon melangkah kan kaki nya kedalam kamar mina. Ia berjalan cepat mendahului mina dan meletakkan nampan makanan itu diatas meja.

Mina mendudukkan dirinya di sisi tempat tidur. Jeongyeon memperhatikan wajah teman nya itu. Sangat terlihat ada kesedihan yang terpancar dari wajahnya.

"Mina-ssi, apa yang kau pikirkan. Bisa kah kau memberitahu ku?" Jeongyeon memegang bahu mina lembut dan menatap mata mina sangat dalam.

Wanita itu tidak menjawab. Ia hanya diam dan termenung. Bahunya bergetar. Tak lama suara isakan keluar dari bibir nya. Mina menutup erat matanya, ia sekarang menangis memeluk Jeongyeon sangat erat.

Fancy You (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang