Part 14|Luluh|

963 90 5
                                    

•Happy Reading•

Cahaya Matahari yang  masuk melalui pilar-pilar jendela berhasil mengusik tidur seorang wanita yang sedang tertidur pulas dipelukan tangan kekar seseorang.

Wanita itu menggeliat pelan sembari membuka mata nya perlahan. Manik coklat itu masih berusaha menyesuaikan cahaya di ruangan ini.

Ia mencoba bangun dan berusaha melepaskan tangan seseorang yang sejak tadi malam setia memeluknya.

"Uh." Mina melenguh tatkala ia merasa kepala nya sangat berat dan pusing. Ia memegang kepala nya kuat, karena merasa tidak mampu untuk bangun mina kembali berbaring dan memejamkan matanya perlahan.

Lelaki yang masih berada di alam mimpi nya itu pun merasa terganggu akibat gerakan kecil yang dilakukan oleh mina.

Ia membuka matanya perlahan dan melihat sosok wanita dihadapan nya sekarang sedang memejamkan matanya erat dan meremas kuat rambut nya.

"Sayang kau kenapa?" Terlihat raut wajah khawatir yang ditampilkan jimin sekarang.

Ia segera melepaskan pelukan ditubuh mina dan memegang tangan mina yang sedari tadi terus meremas rambut nya kuat.

"Kepala ku sangat sakit jimin-ssi." Mina menjawab dengan mata yang masih terpejam.

Jimin segera bangun dan duduk dihadapan mina sekarang.

"Mungkin ini efek dari kecelakaan kemarin, dan kau baru saja keluar dari rumah sakit kemarin."

Mendengar ucapan jimin, mina lantas membuka matanya perlahan.

"Mungkin saja itu benar."

Jimin memberikan senyuman manis kepada mina. Ia menunduk sehingga membuat jarak diantara mereka sangat dekat.

Mina yang menyadari itu pun merasa gugup sekarang.

"A..a..apa yang kau lakukan?"

Jimin tidak menjawab, lelaki itu malah semakin menunduk kan kepala nya hingga hidung nya menyentuh hidung mina.

"Maaf." Jimin mengucapkan kata itu dengan senyum lebar di wajah nya.

"Untuk?"

"Segalanya"

"Aku, sudah memafkan mu. Sekarang bisakah kau memberi ku ruang untuk bernafas."

Jimin terkekeh, bukan nya menyingkir lelaki itu malah memeluk erat tubuh mina.

Saat mina memberontak tangan nya tiba-tiba saja langsung dicekal oleh jimin.

"Biarkan seperti ini dulu, aku sangat rindu!"

Mina tidak bergeming. Ia hanya diam melihat wajah jimin yang sangat dekat sekarang.

Jimin pun menurunkan pandang nya ke bibir mina sekarang. Sungguh ia sangat merindukan bibir manis itu. Ia mengelus pipi mina perlahan dan..

Cup..

Jimin menyatukan bibir mereka menyalurkan segala bentuk kerinduan yang telah lama terpendam.

Fancy You (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang