Part 3|Bimbang|

1.8K 132 18
                                    

•HAPPY READING•

Pagi ini mina memasak Nasi goreng Kimchi dan segelas Jus jeruk untuk Jimin. Mina sangat telaten merawat dan menyiapkan segala kebutuhan jimin. Mina menata semua makanan serapi mungkin.
"Cah.. semua nya sudah siap." Aku harus memanggil Jimin, jika tidak ia bisa telat pergi ke kantor pagi ini.

Belum sempat mina berjalan ia sudah mendengar pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok pria yang sudah rapi dengan baju kantornya.

"Selamat pagi." Sapa jimin dengan senyum manis diwajahnya.

Mina hanya menjawab sapaan itu dengan wajah datarnya. Ia masih kesal karena tingkah jimin sewaktu mereka di kamar tadi.

"Apakah kau masih marah?" Tanya jimin sambil membenarkan letak dasinya.

"Duduklah dan makan sarapan mu!" Mina tidak menjawab apa yang jimin tanya dan ia seolah-olah mengalihkan pembicaraan jimin.

Karena tidak mau memperpanjang masalah akhirnya jimin memutuskan untuk duduk dan tidak bersuara lagi. Jimin memakan sarapan nya dengan sangat rakus. Sudah berapa lama dia tidak makan, aku rasa kemarin malam aku masih membuatkan makan untuknya. Tanya mina dalam hati. Mina juga ikut duduk disamping jimin dan mulai memakan sarapan nya.

10 menit waktu berlalu, belum ada diantara keduanya yang ingin memulai pembicaraan. Hanya ada bunyi sendok dan garpu yang menghiasi meja makan pagi ini.

Jimin merasa canggung atas situasi ini, akhirnya dia lah yang memulai pembicaraan terlebih dahulu.

"Ada yang ingin aku bicarakan padamu. Aku akan pergi ke Jepang pagi ini, selama 2 minggu."

Mendengar perkataan Jimin, Mina langsung berhenti memasukkan makanan ke mulut nya. Mina melihat wajah jimin sekilas dan kembali fokus kepada makanan nya.

"Pergilah." Jawab mina singkat.

Jimin terkejut bukan main mendengar jawaban Mina. Ya karena baru kali ini ia dengar mina menjawab seperti itu.

"Kau mengijinkan ku pergi dengan mudah?"

"Ya." Kembali mina menjawab dengan singkat.

***

Apa yang terjadi dengan ku. Aku harus bisa mengontrol diriku, jangan sampai jimin menjadi emosi hanya karena aku seperti ini. Batin mina bersuara. Ya memang setelah aksi mereka di kamar tadi pagi membuat mina malas berbicara kepada jimin. Mina sendiri tidak tahu apa penyebab nya, tetapi untuk saat ini ia enggan berbicara kepada jimin.

Brakk

Jimin memukul meja tepat disamping piringnya dan hal itu berhasil membuat suara gebrakan yang cukup kuat. Mina sedikit terkejut mendengar suara itu. Mina mengepal kuat tangan nya hingga buku-buku jarinya memutih.

"Bisa kau jelaskan apa yang terjadi padamu nyonya park?" Tanya jimin dengan lantang.

"Aku sedang tidak ingin berbicara padamu. Jika kau sudah selesai makan biarkan saja piring mu dimeja dan jika kau pergi maka pergilah, aku mengijinkan mu. Hati-hati disana."

Setelah berbicara kepada jimin, mina langsung berdiri dan meninggalkan meja makan. Mina berjalan ke kamar, membuka pintu dengan kasar dan menutup nya dengan keras hingga menimbulkan bunyi dentuman yang besar.

Jimin memejamkan mata dan menghembuskan nafas berat. Baru pertama kali istrinya itu memperlakukan nya begini.

***

Fancy You (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang