Seperti hari-hari biasanya, tidak ada hal spesial yang bisa di lakukan oleh Sohee. Pagi-pagi setelah bangun dari tidurnya dia memilih memanjakan dirinya dengan berendam di dalam kolam busa sambil menikmati hangatnya mentari pagi yang menyelinap dari balik kaca yang ada di sudut kamar mandinya. Minggu pagi yang tenang tanpa gangguan pria kasar bernama Kyuhyun, adalah salah satu anugerah yang patut Sohee syukuri. Dia tidak pernah merasakan kedamaian seperti ini sebelumnya, selama tiga tahun hidupnya bersama Kyuhyun—Sohee sibuk mengurus semua keperluan Kyuhyun mulai dari ketika matahari mulai menyingsing sampai bulan menggantikannya tugas matahari di langit. Sohee tidak punya waktu untuk dirinya sendiri bahkan untuk melakukan hal sekecil ini.
Setelah puas merendam dirinya sambil menikmati indahnya pagi, Sohee mempersiapkan diri. Rencananya hari ini dia ingin pergi ke pusat perbelanjaan dan membeli kebutuhannya, kalau sempat dia juga ingin mencari apartemen yang bisa dia tinggali kelak, setelah dia resmi bercerai dengan Kyuhyun. Sohee tahu dia tidak bisa kembali ke keluarganya setelah perceraian memilih untuk hidup mandiri, mungkin setelah itu dia juga bisa mencari pekerjaan di perusahaan lain atau menjalankan bisnis kecil-kecilan dengan menjual roti isi. Ketika dia memikirkan semua hal itu senyum manis terukir di wajahnya, dia sangat menantikan hari-hari itu segera datang. Sohee hanya butuh waktu satu minggu lagi sampai pengacara Yoon selesai menyusun dokumen-dokumen perceraiannya.
"Hidupku kali ini pasti akan bahagia." Gumam Sohee pada dirinya sendiri.
Sohee keluar dari kamarnya dengan tubuh yang telah berbalut dress selutut berwarna merah muda yang sangat cocok dengan kulit putih pucatnya, rambutnya yang hitam bergelombang di ikat asal membuat beberaa anak rambutnya menjuntai di sudut telinganya, anting-anting mutiara sederhana yang menggantung di kedua ujung telinga dan riasan tipis itu membuatnya seperti bunga mawar yang baru merekah di pagi hari, begitu cantik dan menawan.
Kyuhyun yang duduk di ruang tamu sambil menyesap kopi dan membaca koran saat itu tertegun melihatnya. Dia tidak pernah melihat Sohee seperti ini sebelumnya. Sohee yang berusia dua puluh empat tahun itu terlihat sedikit dewasa, dengan matanya yang lebar dan alisnya yang terbentuk dengan bagus itu sangat cocok dengan kontur wajah ovalnya yang menarik. Mengingat semua yang dikenakan Sohee saat ini adalah pilihannya, membuat Kyuhyun tersenyum kecil. Dia memuji dirinya sendiri karena memiliki selera yang bagus dalam memilih pakaian untuk seorang perempuan muda.
"Kau mau kemana pagi-pagi begini?"
Kyuhyun menaruh cangkir kopi yang baru saja di minumnya lalu bangkit dan berjalan dengan perlahan ke arah Sohee yang tampak terkejut di tempatnya. Sohee sebenarnya tidak tahu Kyuhyun sedang duduk disana, ketika mendengar suara yang begitu dalam milik suaminya itu, Sohee tidak bisa menahan keterkejutannya.
"Aku harus pergi ke suatu tempat." Jawab Sohee datar. Dia buru-buru berjalan mundur untuk menghindari Kyuhyun yang justru terus mendekat kearahnya.
"Kemana?" tanya Kyuhyun lagi.
Kyuhyun yang merasa berhak tahu kemana Sohee akan pergi menghentikan langkah perempuan itu dengan berdiri di depannya, memotong langkah Sohee dan membuat perempuan itu refleks mundur satu langkah lagi ke belakang.
"Kau tidak perlu tahu!"
Dalam situasi normal, seharusnya Kyuhyun marah mendengar perkataan Sohee yang terdengar membangkang itu, tapi karena akal sehatnya tidak mengijinkannya, Kyuhyun berusaha menahan emosinya dengan menggenggam erat-erat koran yang masih ada di tangannya.
Mata Sohee yang saat itu menatap ke arah bawah menangkap kekesalan yang ditahan Kyuhyun. Tangannya yang terkepal dengan kerutan di dahinya membuat Sohee tersenyum sinis lalu dengan berani dia mendongakkan kepalanya menantang. Sohee tahu Kyuhyun adalah orang yang tidak bisa menahan emosi, sedikit saja ada sesuatu yang tidak berjalan seperti yang diinginkannya, Kyuhyun bisa menghancurkan semua yang ada di sekitarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Pieces of You
FanfictionWarning 🔞 Diberi kesempatan kedua, Jo Sohee bertekad untuk lepas dari cengkraman Cho Kyuhyun, si pria berhati dingin yang begitu membencinya. Dia mencoba dan terus mencoba tapi hasilnya dia justru jatuh semakin dalam dan mustahil untuk keluar. Kini...