A Pieces of You

3. What You Waiting For?

Sepeninggalan Haneul, Sohee membalikkan tubuhnya lalu menatap Kyuhyun yang justru menatapnya dengan pandangan keheranan.

"Apa kau benar-benar Jo Sohee yang ku kenal?" Kyuhyun bertanya sambil mengekori langkah Sohee.

"Memangnya bagaimana Jo Sohee yang kau kenal?"

Saat mengatakan itu Sohee memberikan tatapan peringatan pada Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun justru memandangnya dengan tajam. Kini keduanya saling beradu pandang sengit.

"Lupakan saja," timpal Kyuhyun, pria itu membuang mukanya kesal.

"Sekarang aku dingin dan kejam, itukan maksudmu?" sahut Sohee tiba-tiba.

Kyuhyun yang mendengarnya terpaku untuk sesaat. Dia melirik sedikit ke arah wajah Sohee yang saat ini memperlihatkan ekspresi seperti mengatakan, "Aku benar kan?"

Benar.

Itulah yang ingin dikatakan Kyuhyun padanya, sifat Sohee yang begitu berbanding terbalik dari biasanya sangat mengejutkannya. Bagaimana bisa perempuan yang dia kenal polos dan baik hati itu berubah menjadi begitu dingin, dia juga bisa merasakan kekejaman di setiap kata yang keluar dari mulutnya.

Sohee yang duduk di pinggir ranjangnya hanya mampu tersenyum pahit. Dia melihat Kyuhyun yang berdiri di hadapannya dengan pandangan meremehkan. Ketika tadi dia melihat Haneul yang berdiri di depan matanya, hatinya tiba-tiba terasa begitu pedih. Ingatannya kembali memutar kejadian di kehidupan sebelumnya dimana Jo Haneul dan Cho Kyuhyun tanpa tahu malu mengumumkan hubungan perselingkuhan mereka berdua.

Dia benar-benar muak melihat keduanya. Sohee tahu saat ini mereka berdua belum menjalin hubungan lagi seperti apa yang mereka lakukan di kehidupan sebelumnya, meskipun begitu tetap saja dia tidak bisa menghilangkan rasa sakit di hatinya.

"Keluarlah!" Sohee berkata sambil mengusap wajahnya kasar. Matanya sama sekali tidak ingin melihat Kyuhyun.

Kyuhyun yang mendengarnya menyeringai, lalu tertawa kaku. Matanya yang berwarna hitam begitu gelap dan tampak menakutkan itu memperhatikan Sohee yang duduk di depannya dengan pandangan hina. Dia menggeleng perlahan dan membalikkan tubuhnya, lalu membawa langkahnya pergi dari kamar itu dengan segera seolah enggan menghabiskan waktu berlama-lama dengan Sohee.

"Kalau kau merencakan sesuatu, sebaiknya berpikir dua kali. Karena aku tidak akan membiarkan semua rencanamu itu terjadi sesuai dengan keinginanmu."

"Apa maksudmu?" tanya Sohee cepat.

Tanpa menghentikan langkahnya Kyuhyun berkata, "Perceraian itu, seharusnya kau memikirkannya lagi. Jika kau melakukannya bukannya itu akan merugikanmu sendiri?"

Memang benar.

Jika perceraian itu terjadi pihak yang akan dirugikan hanyalah dirinya. Keluarga dan perusahaan Sohee yang membutuhkan uang Kyuhyun, meskipun mereka kaya tetap saja tidak akan bisa bertahan lama jika tidak disokong oleh perusahaan besar Kyuhyun.

"Kau sudah menandatanganinya?"

"Surat perceraian itu?"

"Ya... cepat tanda tangani dan berikan padaku!"

Kyuhyun tersenyum kecut, lalu berkata, "Aku tahu kau akan berpikir dua kali makannya aku merobeknya."

"Apa katamu?"

Sohee menatap tajam Kyuhyun, dia tidak tahu bahwa Kyuhyun akan melakukan hal ini.

"Kau ingin aku menandatanganinya? Apa kau yakin tidak akan menyesal?"

"Tentu saja aku tidak menyesal!" jawab Sohee ketus.

"Ahhh... Baiklah jika kau masih bersikeras juga, aku akan melihat usahamu tapi tolong jangan coba-coba menjebakku atau membuat rencana kotor agar aku mau menyetujuinya. Oke?"