PROLOGUE

9.3K 305 33
                                    

A PIECES OF YOU

"What people really mean is that eventually you'll get used to the pain. You'll forget who you were without it; you'll forget what you looked like without your scars."

🌺🌺🌺


"Perempuan itu sudah tinggal bersamanya selama tiga tahun, dan katanya dia sudah dua kali keguguran. Cerita yang menyedihkan bukan? Saat ini aku yakin, yang perempuan itu sesali adalah kenapa dulu dia mau dijodohkan oleh suaminya. Suaminya adalah orang berhati dingin dan begitu membencinya."

Saat mendengar perkataan Jo Haneul, Sohee tidak mengucapkan sepatah kata pun. Bibirnya bergerak beberapa kali, tapi tidak mampu bersuara kecil sekalipun. Di luar jendela, angin yang bertiup kencang membuat jendela berderit, suaranya merubah suasana menjadi lebih dingin.

"Kalau aku jadi perempuan itu saat ini pasti aku sudah membunuh diriku sendiri. Siapa yang tahan dengan semua itu, iya kan Sohee-ya?"

Haneul sebenarnya tidak mengerti dengan dirinya sendiri, mengapa dia harus menceritakan hal ini kepada Sohee yang notabennya sudah tahu akan kemana arah pembicaraan panjang ini. Saat ini lebih tepatnya dia sedang menyindir. Menyindir kebodohan Sohee karena bersusah payah bertahan dalam tekanan hidup yang menyulitkan ini.

"Kenapa kau diam saja? Apa kau ini bodoh?"

Jo Sohee—perempuan yang memiliki bekas luka bakar di wajahnya itu hanya mampu menggeram tertahan. Dia berusaha agar air matanya yang berharga tidak jatuh di hadapan perempuan menyebalkan bernama Haneul itu. Tidak ada gunanya lagi dia menyesali apa yang telah terjadi tiga tahun belakangan ini, yang saat ini sangat ingin dia lakukan adalah menghilang dari muka bumi daripada harus berakhir di penjara seorang diri.

Sohee menatap wanita itu datar, "Hentikan omong kosongmu itu, aku tahu semua ini kau yang melakukannya kan?"

Mendengar celaan Sohee, Haneul tertawa ringan, lalu matanya yang besar dengan inti berwarna hitam legam itu memancarkan sinar kemarahan, seperti tak terima dengan pertanyaan Sohee barusan.

"Kau sekarang menuduhku? Kau pikir aku yang telah membunuhnya? Sebaiknya sekarang kau pergi sebelum aku memanggil Kyuhyun oppa dan memintanya menyeretmu pergi dari sini!"

Haneul bicara dengan keangkuhan di wajahnya. Matanya yang memicing tajam tengah memperingatkan Sohee agar tidak macam-macam terhadapnya. Saat ini Cho Kyuhyun ada di pihaknya dan dia bisa saja dengan mudah menyingkirkan Sohee tanpa harus mengotori tangannya sendiri. Haneul sebenarnya tahu, apa yang dia lakukan pada Sohee sudah keterlaluan, tapi baginya ini adalah balasan yang setimpal untuk Sohee karena telah berani mengambil tempatnya tiga tahun lalu.

"Kau akan tetap tinggal disini? TIDAK MAU PERGI HAH!"

Haneul berteriak dengan keras, berusaha membuat perempuan keras kepala yang ada di hadapannya itu ketakutan. Tapi justru Sohee tak gentar. Perempuan berusia dua puluh tujuh tahun itu tetap diam di tempat sambil mengepalkan tangannya.

Matanya yang memerah kini tak kalah menakutkan dengan mata Haneul, saat itu juga dia mengubah pikirannya, dia juga sudah memilih keputusan terakhirnya. Dia tidak akan mati sekarang atau pergi ke penjara dan tinggal disana. Dia akan tetap duduk di kursi ini, di dalam rumah ini dan mati dengan perlahan.

"Ini rumahku! Kau tidak berhak mengusirku!" Sohee mendongakkan kepalanya menantang.

"Apa katamu?"

Haneul tertawa, dia merasa tidak percaya dengan apa yang dikatakan Sohee barusan.

"Aku tidak akan pergi dari sini."

Sohee yang bersikeras tetap tinggal membuat Haneul naik pitam, saat ini tidak ada jalan lain lagi selain kekerasan untuk membuat Jo Sohee mau angkat kaki dari rumah ini. Dia masuk ke dalam salah satu kamar di rumah bergaya eropa klasik itu lalu keluar bersama seorang pria. Pria itu adalah Cho Kyuhyun, mantan suami Jo Sohee yang baru saja di ceraikannya dua hari lalu. Mata Sohee saat itu langsung tertuju pada tangan Haneul yang bergelayut manja di lengan Kyuhyun. Melihat pemandangan itu, Sohee gemetar, hatinya terasa seakan tertusuk pisau.

A Pieces of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang