22. I'm All Yours

1.5K 155 18
                                    

WARNING 18+

Sohee menggeleng, menggeleng begitu keras dan begitu tegas sampai Kyuhyun sadar Sohee tidak sanggup untuk mempercayainya. "Aku tidak bisa."

"Kenapa?"

"Karena," jelasnya patuh "Aku—aku tidak percaya diri," kata Sohee datar.

"Apa maksudnya?" tanya Kyuhyun dengan tatapannya yang berubah masam.

"Hubungan ini, apakah kau sungguh-sungguh menginginkannya? Atau semua ini hanya karena kau marah sebab aku terus berusaha pergi darimu? Apa kau ingin menyakitiku lagi?"

Kyuhyun mengernyit, merasa seperti orang bodoh karena perkataan Sohee. Menyakitinya lagi? "Apa kau pikir aku sejahat itu?"

Sohee mengangguk tanpa ragu. Di kehidupan sebelumnya dia tahu bagaimana Kyuhyun, dia adalah pria yang tidak pernah mengenal kata ampun atau kasihan, rekan bisnisnya bahkan pernah mengalami kehancuran karena dirinya. Jadi untuk hal seperti ini bukanlah hal yang tidak mungkin. Tapi dari pada mengatakan pada Kyuhyun bahwa pria itu sebenarnya bisa saja menjadi orang jahat, Sohee lebih memilih mengatakan alasan lain. "Aku tidak berpikir kau orang yang jahat, hanya saja—aku merasa semua ini adalah kesalahan. Dari awal semuanya adalah sebuah kesalahan."

"Aku—itu adalah kesalahan. Kau benar tentang satu hal itu, tapi aku bukan orang jahat yang ingin mempermainkan perasaanmu. Apa kau benar-benar tidak percaya bahwa aku menyukaimu dengan tulus?"

Kyuhyun yang masih mengenggam jemari Sohee mengirimkan getaran hangat yang tidak diinginkan perempuan itu. Sohee menunduk menatap tangannya dan dalam keadaan benar-benar bingung dengan enggan dia membuka jarinya melepaskan dengan perlahan genggaman tangan itu.

Sohee berbalik lalu berjalan ke susuran, menatap langit malam yang gelap gulita. Lampu-lampu yang menyala dari gedung-gedung yang berada di sekitarnya dan siluet orang-orang yang berlalu lalang di dinding terlihat jelas di bawah cahaya berwarna jingga. Tetapi otak Sohee, sama sekali tidak terarah pada cahaya dan bayangan itu, atau bahkan langit malam mendung di atasnya; tetapi pada pria tampan yang berdiri di belakangnya. Kyuhyun bermaksud untuk hidup lebih lama dengannya, menjalankan seutuhnya rumah tangga yang telah mereka bangun berdua, dan kesadaran itu menyelubungi Sohee dengan emosi yang begitu besar. Karena di satu sisi dia sedang bersusah payah untuk pergi dari pria itu.

Sohee mengulurkan tangannya pada susuran besi yang begitu dingin, mengikuti arah kemana ujung besi itu berakhir sambil mengingat semua malam ketika dia tidak bisa tidur nyenyak di rumah karena tidak bisa mengenyahkan Kyuhyun dari benaknya dan juga ketika hatinya terasa sakit karena tahu pria itu tengah menghabiskan waktu dengan perempuan lain. Di belakangnya, dia mendengar Kyuhyun menghampirinya, dan dia tahu apa yang akan terjadi diantara mereka sama seperti dia tahu bahwa dia masih mencintai Kyuhyun.

Sohee merasakan keberadaan Kyuhyun seperti sesuatu yang nyata bahkan sebelum Kyuhyun perlahan-lahan merangkulnya dari belakang, menarik punggung Sohee ke arah tubuhnya. Dengan suara lirih dan gemetar karena sebuah emosi yang tertahan, dia bertanya. "Berikan aku kesempatan setidaknya satu kali saja, aku akan menjaga mu. Aku berjanji padamu."

Sohee membalik tubuhnya dan kini menumpukan dirinya pada dada bidang Kyuhyun, hanya menatap pria itu lama. Ada rasa rapuh aneh yang terasa nyeri manis di beberapa bagian tubuh Sohee yang membuatnya teringat akan ciuman yang mereka lakukan tadi.

"Aku tidak tahu," kata Sohee pelan, sambil melirik sedikit ke arah cincin yang tersemat di jari manisnya. "Aku benar-benar bingung."

Kyuhyun tersenyum, menyibak seuntai anak rambut berwarna cokelat dari kening Sohee dan mengecup alisnya singkat. "Tidak bisakah kau jawab aku dengan kata iya?"

A Pieces of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang