chapter 8

2.8K 163 1
                                    

Livian merebahkan tubuh lelahnya diatas tempat tidur berpegas. Kedua tangan tersilang kebelakang menumpu kepalanya Seolah menjadi bantal. Mata hijaunya tertuju lurus kelangit langit kamar. Ingatannya Sangat jelas seperti film diputar berulang ulang.
 
Terkejut untuk kedua kalinya. Didepannya  sangat familier buat Livian. Karena sebagian Dinding warna abu abu itu ditutupi sebuah foto 4R tersusun rapi kurang lebih 40lembar. kebanyakan foto dirinya, dalam berbagai gaya.
 
Kaki nya terasa berat saat melangkah. Terseok seok seakan tulangnya melebur bagai kapas.
 
“Stalker” Suaranya begitu parau seolah terseraput pasir.
 
“Mrs. Paula, maaf bukannya aku tidak sopan... bisa anda tinggalkan kami berdua..” pinta Tanaya lembut. Karena dilihatnya Mrs. Paula merasa bersalah dan matanya mulai berkaca kaca.
 
Wanita itu berjalan gontai meninggalkan Livian dan Tanaya, sebelum benar benar menghilang, sekali lagi wanita itu menoleh kearah Livian. Dan menghilang dibalik pintu kamar Reyna.
 
“Kak..”
 
Livian menatap Tanaya melalui bahunya. Senyumnya berubah dingin menusuk ditepi-tepinya, seperti embun beku terbentuk di pinggiran kolam.

Tanaya tak pernah melihat senyum seperti itu dibibir kakaknya.
 
Tangan Livian terangkat keatas menyentuh dinding, dan mencabut paksa salah satu foto berukuran 4r itu. Lalu meluncur tepat dihidung Tanaya.
 
“Lihat... dia juga mengambil foto saat diproomnight. Kau tau apa artinya ini...” Livian meremas foto tersebut. Rahangnya mengeras. “Dia membuntutiku...” ungkapnya Setajam jarum.
 
“Tidak.. kau salah kak. Ada senior yang menyukai Reyna. Mereka sama sama anak klub fotographi... dia mengajak Reyna keacara proomnight. Mungkin saja kau bertemu dengan Reyna disana...” jelas Tanaya tak ingin Reyna dianggap membuntuti Livian. Karena dia tau siapa Reyna.
 
Tanaya memperhatikan lagi foto di dinding lamat lamat. Sekarang tangannya terangkat dan mencabut paksa satu buah foto sampai cat dinding itu mengelupas. Membawanya langsung tepat dihidung Livian.
 
“Lihat.. bahkan dia mengambil fotomu dengan pacarmu saat Itu..”
 
Livian merebut foto dari tangan Tanaya kasar. Dan mengamatinya lama. Pria itu meremas foto tersebut dan mendesah berat. Dia tampak marah. Tapi tak tau harus melampiaskannya pada siapa.
 
“Anggap saja kau seorang artis. Dan Reyna adalah fansmu. Dia hanya mengagumi mu dari jauh kak. Apa pernah dia mengusik hidupmu selama ini? Jika benar, bukan kau saja yang marah. Aku juga pasti akan marah. Karena itu bukan cinta tapi hanya obsesi.”

Sekarang Tanaya benar benar mendapatkan perhatian Livian. Kedua kelopak mata Livian terpicing seakan silau terkena cahaya, dan kepalanya menggeleng pelan. Mengalihkan pandangan sekali lagi kearah foto foto yang tertempel di dinding.
 
“Bahkan saat itu... aku yakin dia juga tak ingin menyembunyikan rasa sukanya. Namun, ia berhasil tak mengusik hidupmu, sampai kau saja tak menyadari kehadirannya didekatmu. Tidak sama dengan gadis gadis lain yang menyukaimu Dulu. Kau ingat bukan.... Aku hampir saja dirisak habis habisan saat itu...” Tanaya menggeleng kecil. Tak ingin mengingat hari terburuk saat masa Senior High scool.
 
Hening tercipta.

Dipandangnya seluruh ruangan itu. Berbeda jauh dengan kamar Reyna. Ruangan itu jelas saja berantakan. Berbagai boneka berserekan dari yang kecil hingga sebesar manusia. Serta kertas origami kapal, bintang, pesawat terjuntai pasrah diatas langit langit. Pandangannya jatuh keseragam High scool tergantung didisisi sebelah boneka beruang besar. Seragam yang sama dengan foto tertempel didinding.

Ruangan ini mengingatkannya ruang rekreasi anak anak.

Livian sedikit tenang. Ia tak semarah tadi. Semua yang di katakan Tanaya benar. Reyna tak pernah mengusiknya. Yah, dia juga bukan stalker yang membuntuti kemana ia pergi. Terlihat dari semua foto kebanyakan ia mengenakan seragam sekolah, dan berada disekolah.
 
Jika saja ia bertemu Reyna dahulu, mungkin jalan ceritanya berbeda. Atau sedikit saja Reyna berani menyapanya dahulu. Mungkin tak seperti ini kisahnya. Atau... ia benar benar melewatkan Reyna?

Reyna, How Are You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang