Fyuuh akhirnya nyampek sini juga :)
Ada yang kangen sama pasutri ini??Maaf untuk typo dan tulisan yang mungkin kurang memuaskan :)
Aku tunggu votement nya untuk epilog ini hehe :)Happy Reading 😙
.....
"Mas.." panggil Eunha yang hanya dibalas gumaman tidak jelas oleh Jungkook.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah duabelas malam tapi Eunha belum tidur juga dan kini yang dilakukannya adalah membangunkan Jungkook yang sudah terlebih dahulu terlelap dalam alam mimpinya.
"Mas! Ih bangun!" Kata Eunha lagi dengan lebih keras dan dibarengi tangannya yang menggoncang tubuh Jungkook.
"Ck, apa sih Na?" Tanya Jungkook dengan mata yang masih menyipit.
"Bangun.. aku laper." Kata Eunha manja, membuat Jungkook menghela nafas sebelum bangkit dari posisi berbaringnya dan duduk di samping sang istri.
"Mau makan apa?" Tanya Jungkook yang sudah tau kebiasaan istrinya akhir-akhir ini.
Eunha selalu bangun menjelang tengah malam karena merasa lapar dan meminta Jungkook memasakkannya sesuatu.
Jangan kira Jungkook adalah pria yang pandai memasak, pria itu hanya bisa memasak mie instan juga nasi goreng dan menggoreng telur. Tentu saja kadang dia harus dibuat kerepotan karena permintaan Eunha.
"Buatin mie kuah tapi pake bumbu sop!"
Jungkook menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan menatap Eunha dengan raut bingungnya.
"Tapi aku nggak tahu bumbunya." Eunha merengut menatap kesal ke arah Jungkook.
"Cari di google kan bisa! Kaya orang susah aja, ponsel Iphone 11 gak ada gunanya kalo gitu. Sok-sokan beli ponsel keluaran terbaru tapi pake aja nggak bisa!" Oceh Eunha membuat Jungkook memutar bola matanya malas.
Ini sudah yang ke sekian kalinya Eunha mengungkit soal Ponsel yang baru dia beli satu minggu lalu, memang dia tidak bilang dulu pada Eunha jika akan membeli ponsel baru dan dengan harga yang tidak bisa terbilang murah. Membuat Eunha langsung melotot marah saat melihatnya memainkan benda persegi itu untuk pertama kali.
Hormon kehamilan Eunha juga ikut andil dalam kemarahan Eunha, coba bayangkan. Saat tidak hamil saja saat marah Eunha sudah bisa membuat orang tak berkutik dengan kata-kata pedas yang biasa keluar dari bibir mungil wanita itu, apalagi saat hormon ibu hamil yang terkenal dengan kelabilannya ikut andil.
Rasanya Jungkook ingin menyumpal telinganya sampai tak bisa mendengar suara cempreng Eunha untuk sebentar saja.
"Iya-iya aku buatin, mau tunggu sini apa ikut?"
"Ikuut...." Jungkook hanya mengangguk dan membantu Eunha turun dari kasur.
Keduanya lalu berjalan beriringan menuju dapur, kamar mereka kini pindah ke laintai satu karena Jungkook merasa lantai dua terlalu berbahaya jika mereka tempati. Membayangkan Eunha yang naik turun tangga dengan perut besarnya saja Jungkook sudah dibuat bergidik ngeri.
"Kamu duduk sini aja, biar aku masak dulu." Kata Jungkook sembari menarik kursi meja makan yang letaknya tak terlalu jauh dari pantry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Day [FIN] ✔
Fanfiction"Kamu kenal sama dia na?" Tanya seorang rekan Eunha "Nggak" jawab Eunha "Pacar" Jawab lelaki yang sedari tadi mereka bicarakan menimpali. "Idih pacaran sehari aja bangga!" Balas Eunha sewot. "Siapa bilang kita putus, kalau gak mau pacaran Ta'aruf aj...