⚠ Drama yang akan terjadi di bawah bisa mengakibatkan pusing, mual dan muntah mendadak. Dianjurkan untuk yang tidak kuat tidak usah baca :)
Happy reading 😙
.....
Usia Rafa sudah menginjak tiga tahun dan anak itu sedang aktif-aktifnya, hal itu kadang membuat Eunha kelelahan sendiri dengan segala polah tingkah anak.
Kini Jungkook sudah mengajak Eunha dan Rafa pindah ke Jakarta sejak satu bulan yang lalu dan Eunha mulai bekerja di RS ICP Jakarta tempat Jungkook meneruskan usaha keluarganya sejak satu minggu yang lalu.
Jungkook menjadi direktur disana dan Eunha menjadi perawat seperti biasa, Rafa dititipkan pada Mama Ratna saat Eunha berkerja. Meski awalnya cukup sulit untuk membujuk Jungkook agar kembali diperbolehkan berkerja, tapi Eunha berjanji tak akan berkerja terlalu lama disini.
Hanya beberapa bulan atau mungkin satu tahun? Eunha belum bisa memastikan itu, tapi selama itu dia tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu dan juga seorang istri dengan baik.
Disini Eunha juga mendapat teman dekat baru namanya Umji Dharmawulan dia adalah adik sepupu Jungkook. Selama satu minggu ini bahkan hanya Umji dan sekretaris Jungkook yang bernama Agus yang tahu bahwa Jungkook dan Eunha adalah suami istri.
Jungkook tidak ingin merahasiakan hubungan mereka hanya saja Eunha yang meminta agar sementara waktu status mereka jangan dibongkar dulu, Eunha ingin melihat bagaimana sifat para karyawan di RS ini tanpa mengetahui identitasnya sebagai istri Jungkook. Lagipula tidak ada yang bertanya jadi untuk apa Eunha heboh menjelaskan siapa dirinya?
Dan benar yang Eunha duga, bahwa ada sebagian besar orang yang menggunjingnya diam-diam sejak dia mulai berkerja. Entah karena wajah Eunha yang menjadi pembeda atau kemampuan Eunha yang membuatnya di puji dan membuat perawat yang sudah bekerja lebih lama disana iri.
Untuk urusan wajah, Umji juga memiliki perbedaan mencolok seperti Eunha. Meski namanya ada unsur kejawaan tapi tetap saja Umji juga keturuan berdarah campuran seperti Eunha.
"Mbak, gak pengen gitu bilang aja mbak sebenernya siapa? Sakit telingaku denger mulut-mulut biang gosip. Kalo aku sih udah sering juga sebenernya, mereka masih terlalu rasis sama orang blasteran. Kalo di Surabaya ato di Jogja mah enak, orang sana lebih terbuka dan seneng kalo liat orang blasteran lah disini? Jadi bahan gunjingan, iri-irian mah iya!" Oceh Umji gemas, keduanya sekarang tengah menikmati makan siang di Cafetaria RS ICP.
"Udahlah Ji biarin aja, ntar kalo capek juga berhenti sendiri mereka." Balas Eunha santai.
"Heran aku kita pindah tempat bukannya malah enak tapi malah gini, disini mereka malah pada berlomba-lomba jadi yang tercantik. Kalo ada yang lebih cantik sedikit di omongin, yang skincare mahal lah, yang hasil oplas lah. Yeu emang dulu pas mau pembagian muka kita milih apa? Kan engga! Itu tuh namanya gen yang bagus cuy!" Lanjut Umji.
"Hus! Gak boleh gitu, gak semua orang disini kaya gitu kali Ji. Ini kita cuma ketemu sebagian, aku punya kok temen orang sini. Dan mereka baik-baik, nerima perbedaan yang ada. Ya cuma emang orang kota besar lebih individual, jaman sekarang kan emang gitu. Bahkan di Surabaya dulu juga aku pernah dikucilkan pas SD cuma karena aku beda sama mereka, karena kulitku lebih putih dan karena aku lebih pintar. Dimanapun kita pasti ada orang-orang yang gak suka sama kita dan gak bisa menghargai kita. Tapi balik lagi ke kitanya aja, gimana kita bisa bawa diri kita di tengah-tengah masyarakat yang kaya gitu." Kata Eunha panjang lebar.
"Iya juga sih, maaf deh mbak mulutku emang kadang suka asal nyeplos kalo lagi kesel hehe...." balas Umji.
"Gak papa, lagian ini mah belum seberapa. Tahu gak aku dulu pas di Surabaya pernah sampek jambak-jambakan sama temen kerjaku karena aku di fitnah dan juga dikatain melet mas mu? Eh bukan aku sih lebih tepatnya Mbakku yang jambak-jambakan, kalau aku cuma di tampar di pukul kek gitu lah hehe...." Tanya Eunha membuat Umji membelalakkan matanya terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Day [FIN] ✔
Fanfic"Kamu kenal sama dia na?" Tanya seorang rekan Eunha "Nggak" jawab Eunha "Pacar" Jawab lelaki yang sedari tadi mereka bicarakan menimpali. "Idih pacaran sehari aja bangga!" Balas Eunha sewot. "Siapa bilang kita putus, kalau gak mau pacaran Ta'aruf aj...