Ada yang masih bangun??
Udah di turutin kan bujank??
Double up nih, awas gak baca ku lempar kalian ke dalam dunia halu yang lebih dalam 🌝🌚
Warning!
Typo bertebaran ngetiknya sambil ngantuk dikit wkwk😂😂Happy reading😚
.....
Ting Tong
Suara bel rumah yang berbunyi di pagi hari membuat tidur gadis berambut sebahu itu harus terusik. Dengan malas Eunha mulai membuka matanya yang terasa sangat berat di tambah dengan sakit kepalanya yang semakin menjadi sejak semalam.
Perlahan Eunha mulai bangkit dari kasur dengan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya dan kepala yang rasanya mau pecah, berjalan pelan menuju pintu rumahnya.
Saat pintunya terbuka dia bisa melihat sosok Sindy yang melambaikan tangan dari balik pagar rumah Eunha yang masih terkunci. Dahi Eunha mengerinyit namun tetap berjalan pelan menuju pagar dan membuka kuncinya.
"Assalammualaikum mbak.." salam Sindy riang.
"Waalaikumsalam warrahmatullah, ngapain kamu Sin?" Tanya Eunha pelan dengan suara serak nya.
"Aku disuruh nganterin sarapan buat mbak dari Bang Jungkook." Kata Sindy yang di balas anggukan oleh Eunha.
"Ayo masuk dulu." Kata Eunha lalu keduanya melenggang kedalam rumah Eunha.
"Ngapain sih repot-repot kesini? Aku malah ngerasa gak enak sama kamu." Kata Eunha pelan kini keduanya sudah duduk manis di Sofa yang ada di depan Tv.
"Gak ngerepotin kok, mbak udah baikan?" Tanya Sindy yang di balas gelengan oleh Eunha.
"Makin pusing kepalaku, kamu bawa apa?" Kata Eunha yang membuat Sindy menatapnya khawatir.
"Aku bawa bubur ayam tapi tanpa sambal katanya Mbak kena gejala tifus jadi gak boleh makan pedes. Mbak pucet banget loh." Balas Sindy menatap Eunha khawatir kemudian meletakkan telapak tangannya di dahi Eunha dengan pelan.
"Astaghfirullah mbak, ini badan mbak panas banget! Kita kerumah sakit aja yuk. Aku anterin!" Pekik Sindy panik.
"Gak usah, habis minum obat juga mendingan. Lagian semalem Jungkook udah bawain aku obat kok Sin." Balas Eunha dengan senyum tipisnya.
"Ck! Mbak Eunha tuh sama aja kaya abang. Keras kepala! Awas aja kalau nanti makin parah, aku gak mau main sama mbak lagi." Kata Sindy yang kini sedang membuka penutup sterofoam yang berisikan bubur untuk Eunha.
Eunha tersenyum tulus, dia bahagia sekaligus terharu ada orang selain mbak Yennie, Mas Taehyung dan Yuna yang sangat mengkhawatirkannya.
"Ayo dimakan dulu, abis itu minum obat." Kata Sindy lagi yang di balas deheman oleh Eunha.
Eunha mulai menyantap bubur ayam yang di bawa oleh Sindy sembari sesekali meringis merasakan nyeri pada perutnya mungkin lebih tepatnya pada lambungnya.
Baru 5 sendok yang masuk ke perut Eunha, gadis itu sudah berlari menuju ke kamar mandi yang ada di dekat dapur dengan tangan yang membekap mulutnya membuat Sindy khawatir dan langsung mengejar Eunha.
"Mbak! Mbak Eunha nggak papa? Buka pintunya dong biar aku masuk!" Teriak Sindy dari balik pintu kamar mandi yang Eunha kunci.
Tak ada jawaban dari dalam sana hanya suara muntahan Eunha yang terdengar membuat Sindy semakin panik dan mulai menggedor pintu kamar mandi Eunha.
"Mbak bu-" belum sempat Sindy menyelesaikan teriakannya suara kunci pintu yang terbuka membuat gadis itu segera membuka pintu.
Pandangan matanya menatap wajah Eunha yang sudah pucat pasi dengan tangan yang sedang berpegangan pada pintu, lalu tak lama kemudian tubuh mungil itu ambruk yang untungnya langsung di tangkap oleh Sindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Day [FIN] ✔
Fanfic"Kamu kenal sama dia na?" Tanya seorang rekan Eunha "Nggak" jawab Eunha "Pacar" Jawab lelaki yang sedari tadi mereka bicarakan menimpali. "Idih pacaran sehari aja bangga!" Balas Eunha sewot. "Siapa bilang kita putus, kalau gak mau pacaran Ta'aruf aj...