15. That Night

2.5K 256 62
                                    

Good Bam kawan 🌝

Warning!!

INI PART TERPANJANG AWAS BOSEN!
Jangan lupa nanti puter mulmed nya ya..

Happy Reading😚

.....

Setelah kejadian Jungkook dan Eunha yang ke pergok oleh Sindy tadi, mereka langsung menuju ke dapur untuk membantu Mama Ratna menyiapkan makan siang. Tentunya hanya Eunha dan Sindy yang membantu meski yang benar-benar membantu hanya Eunha.

Sindy hanya sesekali membantu apa yang di rasa dia bisa dan Jungkook yang diam memperhatikan mereka, saat memasak tadi Mama Ratna cukup di buat kagum oleh kemampuan memasak Eunha.

Semalas-malas nya Eunha dia tetap dapat memasak dengan cukup baik, bisa di bilang bakat alami. Karena Nenek dan juga Ibunya dulu sangat mahir dalam hal memasak yang akhirnya di turunkan pada Mbak Yerin dan dia tentunya di barengi dengan latihan.

"Kamu kok pinter banget masak di ajarin siapa Na?" Tanya Mama Ratna.

Saat ini Eunha dan Mama Ratna sedang mencuci piring kotor di dapur, sedangkan Jungkook dan Sindy sudah pergi menuju ruang keluarga untuk menonton televisi tak lupa dengan drama rebutan remot tv.

"Mbah dok sama ibuk pinter masak tan, jadi aku sama mbak Yerin sering di ajakin masak bareng. Kadang aku juga eksperiment beberapa masakan sendiri hehe.."

*Mbah Dok = Nenek.

"Oh gitu, bagus dong. Kalau Sindy mah jangan tanya, jangan kan belajar masak. Liat dia tadi bantuin kita aja udah suatu keajaiban." Kata Mama Ratna membuat Eunha terkekeh.

"Na.." Panggil mama Ratna membuat Eunha yang sedang membasuh piring menatap ke arah nya.

"Iya?"

"Jungkook udah lamar kamu belum?"

"Eh? Aduh."

Eunha yang sedikit kaget karena pertanyaan mama Ratna malah tidak sengaja menjatuhkan piringnya di wastafel untung saja tidak pecah.

"Eh kamu nggak papa?" Tanya Mama Ratna khawatir.

"Hehe iya tan nggak papa, cuma tadi licin jadi lepas dari pegangan." Jawab Eunha meringis tidak enak.

"Jadi? Udah atau belum?" Tanya Mama Ratna lagi.

"U-udah." Jawab Eunha salah tingkah.

"Yang bener? Kapan?" Tanya Mama Ratna antusias.

"Kemarin." Jawab Eunha dengan wajah gugupnya.

"Tapi kok tante nggak liat ada cincin di jari kamu?"

"Dia lamar nggak pakai cincin tan." Kata Eunha membuat Ratna mengerinyit.

"Terus? Emang dia ngelamar kamu gimana?" Tanya Mama Ratna.

"Di dalem mobil di parkiran rumah sakit." Jawab Eunha polos.

Mama Ratna memukul dahinya sendiri bingung akan tingkah putra nya itu dan bingung kenapa Eunha mau menerima lamaran aneh semacam itu.

Just One Day [FIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang