Happy Reading😚
Absen dulu yok 🙌
.....
Eunha menatap langit sore ini dengan sesekali menghela nafas, memikirkan kenyataan yang harus dia terima.
Meski hanya spekulasi tapi dirinya sudah cukup berharap dan dia tahu jika Jungkook juga mempunyai pemikiran yang sama.
"Masih mikirin yang tadi?" Suara Jungkook di belakang tubuhnya membuat Eunha mendongak keatas dan melihat Jungkook yang kini menatapnya sembari tersenyum lembut.
Jungkook lalu beralih duduk tepat di sebelah Eunha dan ikut menatap langit sore seperti yang istrinya lakukan. Jungkook tahu jika sedang gundah Eunha akan sangat senang menatap luasnya hamparan langit sembari mendengarkan lagu kesukaannya.
Bahkan kadang Jungkook merasa kalah dengan lagu-lagu karya boyband asal negeri kelahirannya itu, karena seringkali dengan mendengarkan musik mereka sang istri bisa jadi jauh lebih tenang atau dapat mengeluarkan semua emosinya, selain saat menghadap Tuhan yang maha Esa. Tentunya yang satu ini tak akan bisa tertandingi oleh apapun sampai kapanpun, karena hanya pada Allah lah kita akan kembali dalam keadaan apapun itu.
Melepas headset yang sedari tadi bertengger di kedua telinga Eunha dan mematikan musik yang terputar dari ponsel milik wanita itu, Jungkook kembali menatap langit sore.
"Kamu ngapain sih?" Tanya Eunha bingung.
"Aku cuma nggak mau kalah aja sama cowok yang bakatnya nyanyi sama joget-joget. Aku gak kalah ganteng kok sama idola kamu itu, mana namanya niru-niru aku lagi."
"Ck! Gak usah mulai deh Mas, kamu dan mereka punya tempat nya sendiri-sendiri di hati aku." Balas Eunha membuat Jungkook tersenyum tipis.
"Iya tahu kok, kamu kan cinta mati sama aku." Kata Jungkook dengan penuh percaya diri membuat Eunha memutar bola matanya malas.
"Gak kebalik?" Jungkook hanya mengeluarkan cengirannya tanpa menatap Eunha.
"Gak usah sedih, ini belum rezeki nya kita. Mungkin Allah mau kita nikmatin masa-masa berdua dulu, nanti saat kita udah jadi lebih dewasa dan lebih baik lagi. Kita pasti akan diberi tanggung jawab itu, biar nantinya kita bisa lebih siap untuk mendidik anak - anak kita dengan baik." Eunha menunduk saat mendengar ucapan Jungkook.
"Aku cuma nggak mau ngecewain kamu aja, aku tahu tadi kamu juga berharap." Jungkook menatap Eunha sembari menghembuskan nafasnya panjang.
Tangan pria itu meraih kedua bahu sang istri menghadapkan tubuh itu ke arahnya, lalu menaikkan dagu Eunha agar mereka bisa saling bertatapan.
"Aku memang berharap, tapi setelah aku fikir lagi nyatanya aku masih sulit kalau harus berbagi kamu sama yang lain termasuk anak kita. Kita jalanin aja semuanya seperti semestinya pasti kalau udah waktunya kita akan diberi kepercayaan untuk menjaga seorang malaikat kecil pelengkap rumah tangga kita." Jelas Jungkook membuat pipi Eunha bersemu merah dan tersenyum malu.
Jungkook lalu menarik Eunha dalam pelukannya dan sesekali mengecup puncak kepala wanita itu.
Tadi setelah pulang dari puskesmas Jungkook dan Eunha menyempatkan diri berjalan menuju salah satu apotek terdekat untuk membeli testpack, hanya untuk memastikan. Meski Jungkook tidak terlalu yakin akan speskulasi yang dibuat oleh Sowon dan Yuna tapi tidak ada salahnya mencoba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Day [FIN] ✔
Fanfiction"Kamu kenal sama dia na?" Tanya seorang rekan Eunha "Nggak" jawab Eunha "Pacar" Jawab lelaki yang sedari tadi mereka bicarakan menimpali. "Idih pacaran sehari aja bangga!" Balas Eunha sewot. "Siapa bilang kita putus, kalau gak mau pacaran Ta'aruf aj...