"Hidup akan merasa terbebani jika kita tidak mensyukuri nikmat Nya."
-kata bijak
¢ Renna
___________________________________________Di rumah kontrakan sepetak, kecil dan kedap udara yang di penuhi dengan kerinduan, harus melewati jurang kehidupan berduri.
Banyak kisah yang meski dilakukan hari ini, sebelum matahari meninggikan cahayanya, aku harus bangun untuk menyiapkan jualan pada pagi hari.
Pekerjaan yang bisa aku lakukan, hanya sebagai tukang gorengan atau menjualkan jajanan tradisional di sekitar kampung, sebab latar belakang keluarga yang membuat ini semua terjadi.
Jajanan yang dibuat cukup membuat warga merasakan lezatnya makanan tradisional.
Bervariasi jajanan yang di jual, seperti: onde-onde, getuk, putu, dan juga gorengan lengkap dengan bumbu kacang yang di bawa.
Tidaklah mudah menjual dagangan ini habis, karena kalau makanan ini sudah dingin atau tidak enak, pelanggan tidak mau membelinya.
Pagi ini sekitar jam 7 an aku memulai langkah untuk menjualkan gorengan. Dengan tujuan hari ini bisa memberi sesuap nasi kepada adik-adik.
Mulai mengayuh pedal sepeda tua ini, untuk selalu bisa berjalan menelusuri perkampungan.
Tak selang beberapa lama sudah ku temui beberapa pelanggan setia, dengan senyuman yang ramah aku menyambut sapaan mereka, rata-rata pembeli yang hadir dari kalangan ibu-ibu, dengan tujuan melengkapi event-event mereka, seperti acara arisan, kerja bakti, dan juga acara yang lain.
Biasanya pembeli puas membeli gorengan yang aku bawa, karena bagi mereka membeli lebih praktis, dibanding mereka harus membuatnya.
Pembeli: "toh ada yang jual tinggal membeli dengan harga yang murah meriah, perutpun kenyang".
Beberapa kali aku menjualkan gorengan di kampung, banyak tetangga yang menawarkan untuk di titipkan saja di warung-warung mereka, tetapi aku menolaknya! Dengan alasan 'ingin menjualnya sendiri, sampai dagangan yang dibuat habis, tanpa adanya potongan harga'.
Silih berganti, Waktu pun tak terasa sudah siang pas jam 12 siang, sebagian jajanan tradisional yang dibawa, dingin dan tak enak lagi untuk dinikmati, walaupun masih tersisa 6 buah lagi akhirnya aku memutuskan untuk pulang.
Sesampai di rumah, aku langsung beralih pekerjaan mengurus adik-adik, yang masih berumur 5 tahun mereka berdua kembar jadi tak bisa di pisahkan, saat dipisahkan mereka sangat rewel jika ditinggalkan di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renna [Completed]
Fiksi RemajaStart write and finish [07-09-19]-[06-02-20]. Ini kisah tentang "Renna" gadis yang tangguh, sabar, penyayang terhadap kedua adiknya, Hidupnya berbeda dari anak-anak yang lain, di usia yang masih remaja harusnya ia bersekolah, serta bisa menikmati ma...